Hutama Karya Dorong UMKM Sentra Kriya Ogan Ilir Naik Kelas, Tingkatkan Daya Saing Pasar
December 22, 2025 01:32 PM

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Puluhan UMKM di Ogan Ilir mengikuti pelatihan workshop UMKM naik kelas dan soft launching program sentra kriya Ogan Ilir yang digelar PT Hutama Karya (Persero).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah mengatakan kegiatan ini digelar untuk memposisikan UMKM naik kelas Sentra Kriya Ogan Ilir sebagai langkah awal untuk membangun sentra kriya yang terintegrasi, berdaya saing dan berkelanjutan. 

Dari sisi korporasi, kegiatan ini merupakan program peningkatan kualitas UMKM ke-10 yang diselenggarakan Hutama Karya sepanjang tahun 2025. 

Selain itu, Hutama Karya telah mendorong manfaat pemberdayaan kepada 20 UMKM yang bergerak di sektor kriya melalui program pendampingan.

"Program ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs dan pertumbuhan ekonomi melalui penguatan usaha kecil dan penciptaan peluang kerja di sektor kriya," jelas dia.

Workshop menjadi tahap awal roadmap pendampingan UMKM Hutama Karya melalui penguatan manajemen organisasi, pengembangan kreativitas desain produk.

Sekaligus persiapan menuju tahapan branding dan digitalisasi.​

Kegiatan dirancang menjawab hasil asesmen yang menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki potensi besar, tetapi masih membutuhkan penguatan di berbagai aspek.

"Diantaranya organisasi, manajemen kelompok, koordinasi kerja, serta peningkatan kualitas dan inovasi produk, baik motif baru kain gebeng maupun finishing logam Usang Sungging," terang Mardiansyah. 

Pelatihan ini dilakukan  dalam dua sesi, peserta diajak memahami kembali peran organisasi atau operasi, struktur, fungsi, pembagian tugas, hingga sistem pengelolaan yang efektif.

Baca juga: Menjelang Natal dan Tahun Baru, Hutama Karya Kebut Perbaikan Tol Terpeka dan Palindra, Target H-10

Peserta juga sembari menumbuhkan mindset kewirausahaan modern yang adaptif terhadap perubahan.​ 

Kegiatan ini sekaligus menjadi ruang berlatih kolaborasi lintas kelompok.

Kemudian mengasah kepekaan terhadap selera pasar.

Dan juga menyiapkan pengrajin memasuki tahapan branding dan digitalisasi yang akan menjadi fokus pendampingan berikutnya.

"Workshop juga disertai pre test dan post test guna mengukur peningkatan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan," ujar Mardiansyah.

Dilanjutkannya, penguatan kapasitas UMKM kriya di sekitar wilayah operasional penting untuk memastikan manfaat pembangunan dirasakan langsung pelaku usaha kecil. 

“Pendampingan terstruktur seperti workshop UMKM Naik Kelas akan menjadi pintu masuk bagi UMKM untuk terhubung dengan rantai pasok yang lebih luas. Sekaligus meningkatkan daya saing di pasar yang semakin digital,” terang Mardiansyah.

Ketua KUB Usang Sungging asal Tanjung Batu, Abdul Kadir menilai perubahan mulai terasa sejak sesi-sesi awal.

Terutama setelah peserta mengikuti materi motif dan tren pasar serta berdiskusi langsung dengan praktisi dan
konsultan. 

“Sesi motif dan tren pasar membuka wawasan kami bahwa desain yang dihasilkan bisa masuk ke pasar yang lebih luas, sepanjang kami mampu menjaga kualitas dan terus memperbarui tampilan sesuai selera konsumen masa kini. Kesempatan belajar langsung dari praktisi dan konsultan ini menjadi loncatan yang sulit didapat kalau berjalan sendiri,” tutur Abdul Kadir. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.