Fakta Lokasi Kecelakaan Bus Cahaya Trans di Tol Krapyak, Tanah Wakaf Masjid Digusur untuk Tol
December 22, 2025 02:32 PM

TRIBUNSUMSEL.COM - Tempat lokasi kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut bus PO Cahaya Trans di ruas Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Senin (22/12/2025) pukul 00.30 WIB ternyata tanah wakaf.

Seorang warga bernama Aji menyebutkan bahwa area tempat kecelakaan terjadi dulunya merupakan tanah wakaf yang diperuntukkan bagi pembangunan masjid.

"Itu dulu tanah wakaf masjid, tapi digusur untuk tol," ujar Aji kepada Tribun Jateng.

Menurut Aji, lahan tersebut kemudian digunakan untuk proyek jalan tol, namun hingga kini proses pembayaran ganti rugi disebut belum sepenuhnya tuntas.

Ia juga menyatakan bahwa titik kecelakaan berada tepat di atas lahan wakaf yang dimaksud.

"Lokasi kecelakaannya persis melintas di atas tanah wakaf masjid tapi belum lunas pembayarannya," katanya.

Data sementara menyebutkan total 16 penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan 18 orang lainnya mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Kota Semarang untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak Tewaskan 15 Orang, Diduga Ngebut di Tikungan

Diketahui, sebagian besar penumpang berasal dari Boyolali, Klaten, Yogyakarta kemudian beberapa penumpang dari Bogor, dan Jakarta. 

Bus tersebut merupakan angkutan reguler yang beroperasi di masa libur Nataru.

Bus Tak Layak Jalan

Sementara, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengungkapkan hasil penelusuran awal menunjukkan bus tersebut tidak laik jalan. Pengecekan dilakukan melalui aplikasi MitraDarat. 

"Telah dicek pada aplikasi MitraDarat, kendaraan tersebut tidak terdaftar sebagai angkutan pariwisata maupun AKAP,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan dalam keterangannya, Senin (22/12/2025), dikutip Kompas.com

Data bukti lulus uji atau BLU-e mencatat bus terakhir menjalani uji berkala pada 3 Juli 2025. Hasil ramp check pada 9 Desember 2025 menyatakan kendaraan tidak laik jalan dan dilarang beroperasi.

Untuk mendalami penyebab kecelakaan, Ditjen Perhubungan Darat telah menerjunkan petugas ke lokasi kejadian. 

Koordinasi dilakukan bersama kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Jasa Marga, serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi. 

Aan meminta seluruh perusahaan otobus mematuhi ketentuan keselamatan. Armada wajib memenuhi persyaratan teknis dan administrasi sesuai izin operasional. 

“Selain itu cek kondisi kendaraan sebelum beroperasi. Memastikan setiap pengemudi wajib dicek kesehatannya, memastikan tersedianya pengemudi cadangan, dan wajib memastikan pengemudi telah menguasai potensi risiko dan rute perjalanan,” tegas dia.

Sopir dan Kernet Selamat

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo mengatakan, sopir pengganti yang bernama Gilang mengemudikan bus saat kejadian dalam kondisi selamat dan kini telah diamankan di Polrestabes Semarang untuk kepentingan penyelidikan. 

"Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui yang mengemudikan bus adalah sopir cadangan. Sopir dalam kondisi selamat dan saat ini menjalani pemeriksaan, termasuk tes urine,” ujar Ribut saat meninjau Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi Semarang.

Kecelakaan bus PO Cahaya Trans terjadi sekitar pukul 00.30–01.00 WIB. 

Bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Yogyakarta itu diduga melaju dengan kecepatan tinggi saat memasuki simpang susun exit Tol Krapyak. 

Diduga sopir pengganti kehilangan kendali, sehingga bus menghantam pembatas jalan dan terguling dengan posisi miring ke sisi kiri badan jalan. Benturan keras membuat badan bus ringsek parah.

Irjen Ribut menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menanggung biaya perawatan korban luka. 

Sementara untuk korban meninggal dunia, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Jasa Raharja terkait pemberian santunan.

“Kami juga membuka posko bagi keluarga korban. Pemerintah Provinsi, Polda Jawa Tengah, dan rumah sakit akan membantu proses pengantaran jenazah ke daerah asal masing-masing,” katanya.

Diketahui, sebagian besar penumpang berasal dari Boyolali, Klaten, Yogyakarta kemudian beberapa penumpang dari Bogor, dan Jakarta. 

Bus tersebut merupakan angkutan reguler yang beroperasi di masa libur Nataru.

Kapolda Jawa Tengah turut mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati di jalan. 

Polda Jateng bersama Pemprov dan stakeholder terkait telah menyiapkan ratusan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos kesehatan di sepanjang jalur arteri, rest area, hingga kawasan wisata.

“Silakan manfaatkan pos-pos tersebut untuk istirahat, cek kesehatan, dan cek kendaraan. Jangan memaksakan diri saat lelah. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir,” pungkasnya.

Kronologi

Tragedi ini terjadi di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada arus Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bus bernomor polisi B 7201 IV yang melayani rute Bogor–Yogyakarta itu mengalami kecelakaan tunggal sekitar pukul 00.30–01.00 WIB. 

Bus diduga melaju kencang sebelum kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, lalu terguling dengan posisi miring ke sisi kiri.

Akibat kerasnya benturan, sejumlah penumpang terjepit di dalam badan bus. 

Pecahan kaca berserakan, membuat proses evakuasi berlangsung dramatis hingga menjelang subuh.

Berdasarkan data sementara, korban luka dirawat di beberapa rumah sakit. Enam orang dirawat di RS Columbia Asia, delapan orang di RSUD dr Adhyatma MPH atau RS Tugu, sementara korban lainnya tersebar di rumah sakit lain di Kota Semarang.

Dalam kunjungannya di Kamar Jenazah Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi tersebut.

“Yang pertama-tama kami menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan atas kejadian kecelakaan bus dini hari tadi yang mengakibatkan 16 orang meninggal dunia,” ujar Ribut saat meninjau lokasi dan rumah sakit.

Ia menjelaskan, korban meninggal dunia saat ini disemayamkan di RSUP dr Kariadi dan satu korban di RS Tugu Semarang. 

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.