TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU-Krisis air bersih yang dikeluhkan warga Kabupaten Pasangkayu hingga sejumlah instansi pelayanan publik kini mendapat perhatian serius dari DPRD Pasangkayu.
Sorotan tersebut datang dari Ketua Komisi III DPRD Pasangkayu Bidang Pembangunan, Edhy Perdana Putra, yang menyayangkan kondisi krisis air bersih karena dampaknya tidak hanya dirasakan masyarakat umum, tetapi juga fasilitas vital pelayanan publik.
Beberapa instansi yang terdampak di antaranya Pengadilan Agama (PA) Pasangkayu dan rumah sakit, yang selama ini mengalami kesulitan air bersih untuk menunjang aktivitas pelayanan.
Edhy mengungkapkan, persoalan air bersih menjadi aspirasi utama warga yang ia terima saat melaksanakan reses beberapa waktu lalu.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan PDAM Pasangkayu guna mencari akar permasalahan.
“Hasil koordinasi kami, ditemukan bahwa pipa transmisi mengalami kerusakan. Namun pipa tersebut merupakan aset Balai Sungai Palu, sehingga PDAM tidak memiliki kewenangan untuk langsung melakukan perbaikan,” ujar politisi PDI Perjuangan itu, Senin (22/12/2025).
Tak berhenti di situ, Edhy kembali melakukan koordinasi dengan pihak Balai Sungai Palu terkait kebutuhan penganggaran perbaikan pipa.
Baca juga: Hari Ibu ke-97 di Pasangkayu, DWP Ajak Perempuan Jadi Penggerak Keluarga dan Daerah
Baca juga: Perkuat Budaya Riset Daerah, Bapperida Sulbar Luncurkan Jurnal Maju Sejahtera Edisi Terbaru
Ia menyebutkan, Balai Sungai telah merespons positif dan berjanji akan menganggarkan perbaikan tersebut pada tahun 2026.
Edhy menegaskan, DPRD Pasangkayu akan terus mengawal proses penganggaran dan pelaksanaan perbaikan agar krisis air bersih yang telah berlangsung cukup lama ini segera teratasi.
“Kami memahami keterbatasan kewenangan teknis di lapangan, namun yang terpenting adalah solusi jangka panjang. Air bersih adalah kebutuhan dasar dan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan