BANJARMASINPOST.CO.ID – Hingga kini tak ada pengumuman resmi kapan waktu haul ke-21 Guru Sekumpul.
Namun menilik peringatan momen 5 Rajab 1446 Hijriah kemarin, pelaksanaan haul bersamaan dengan ibadah rutin Minggu malam.
Dimungkinkan haul ke-21 Guru Sekumpul 2025 ini akan dilakukan pada MInggu (28/12/2025) malam.
Namun berdasarkan kebiasaan bertepatan 5 Rajab akan dilakukan di lingkungan intern keluarga.
Melihat kalender Hijriah, 5 Rajab 1447 Hijriah bertepatan 25 Desember 2025.
Baca juga: Personel Polhut Masih Kurang, Sinergi dan Kolaborasi Jadi Kunci Menjaga Hutan Kalsel
Baca juga: Propam Polda Kalsel Periksa Urine hingga Senpi Personel Polresta Banjarmasin, Ini Hasilnya
Tahun 2025 terasa lebih istimewa bagi Jemaah haul Abah Guru Sekumpul.
Mengingat pada tahun bersamaan pelaksanaan haul dilaksanakan 2 kali.
Diketahui Guru Sekumpul wafat pada 5 Rajab 1426 Hijriah bertepatan 10 Agustus 2005. Haul pun diperingati setiap 5 Rajab.
Pada tahun 2025, haul pertama dilaksanakan pada 5 Rajab 1446 Hijriah.
Pelaksanaan haul dilakukan Minggu 5 Januari 2025.
Haul kedua masih di tahun 2025 sesuai kalender 5 Rajab 1447 Hijriah bertepatan dengan 25 Desember 2025.
Pelaksanaan haul kedua atau momen 5 Rajab belum ada pengumuman resmi. Beredar kabar haul diperkirakan dilaksanakan bersamaan pengajian rutin Minggu (28/12/2025) malam.
Baca juga: MBG di Banjarmasin Tetap Berjalan Saat Libur, Distribusi Dikembalikan ke Kesepakatan Sekolah
Sedikitnya 255 sapi dan kambing bakal disembelih warga Kabupaten Banjar untuk mendukung pelaksanaan acara Haul Guru Sekumpul di momen 5 Rajab di Martapura, Kalimantan Selatan
“Angka 255 ekor ini baru data sementara. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, jumlah hewan yang dipotong biasanya meningkat signifikan mendekati puncak kegiatan,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Banjar, drh Lulu Vila Vardi, Minggu (21/11)
Dari catatan sementara, sapi masih mendominasi hewan yang disiapkan warga untuk menjamu jemaah. “Ada pula yang menyembelih kerbau,” kata Lulu.
Bertambahnya ternak yang dipotong seiring bertambahnya dapur umum.
Sekitar 100 ekor diperkirakan ditangani langsung oleh tim relawan pemotongan. Jumlah tersebut berpotensi bertambah apabila dapur umum tidak memungkinkan melakukan penyembelihan mandiri dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim relawan.
“Biasanya ada penambahan, karena sebagian dapur tidak memiliki fasilitas pemotongan. Ini juga terjadi pada tahun lalu,” jelas Lulu.
Baca juga: Parang Korban hingga Tewas, Ini Motif Pelaku Pembunuhan di Pendulangan Emas Desa Artain Banjar
Pemotongan akan dilakukan oleh sekitar 130 relawan, yang sebagian berasal dari luar Kalsel. Pola ini relatif sama dengan tahun sebelumnya, yang terbukti efektif mempercepat proses pemotongan saat jumlah hewan meningkat.
Untuk mengantisipasi lonjakan ternak, DistanBanjar menurunkan dua tim pengawasan. Masing-masing untuk pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah pemotongan.
“Hewan-hewan mulai berdatangan satu sampai dua hari ke depan di Posko Nusa Indah Sekumpul. Dari situ, kami lakukan pengawasan ketat agar hewan yang dipotong benar-benar sehat,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau dapur umum yang berencana melakukan pemotongan mandiri agar segera berkoordinasi dengan petugas, mengingat potensi peningkatan jumlah ternak yang dipotong dibanding tahun sebelumnya. “Koordinasi penting supaya pengecekan kesehatan bisa dilakukan. Dengan estimasi kebutuhan yang bisa bertambah, aspek keamanan pangan tetap harus menjadi prioritas,” jelasnya.
Anggota tim relawan penyembelihan, Qastalani, menyatakan siap meyukseskan acara. "Kami relawan Sekumpul tim pemotongan hewan melaksanakan pemotongan secara gratis," jelasnya.
Baca juga: Mutasi Perwira Polda Kalsel Terbaru, 7 Pejabat Utama Berganti Termasuk Karo Ops dan Kapolres HSS
Rumah Potong Hewan Banjar juga siap mendukung. "Pada rapat, Selasa lalu, kami siap menampung relawan pemotong hewan. Bahkan tempat pemotongan kami juga siap untuk digunakan. Tinggal tunggu info dari panitia," kata Kepala RPH Banjar, HM Taufik.
Aktivitas jemaah yang terpusat di Sekumpul bakal menjadi perhatian khusus Pemprov Kalsel. Sejumlah titik kepadatan tinggi ditetapkan sebagai fokus utama pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP dan Damkar Kalsel, Ronny Eka Saputra mengatakan, terdapat enam titik yang membutuhkan penempatan personel lebih besar dibanding lokasi lainnya. Titik tersebut meliputi Musala Ar Raudah, Gerbang Utama Kubah, kawasan AZ dan Al Zahra, Simpang Empat Sekumpul, serta gang-gang di sekitar lokasi yang dikhususkan bagi jemaah wanita.
Pengamanan momen 5 Rajab merupakan bagian dari rangkaian pengamanan terpadu akhir tahun yang juga mencakup perayaan Natal dan Tahun Baru. Dalam pelaksanaannya, Satpol PP dan Damkar Kalsel melibatkan unsur Satpol PP kabupaten/kota se-Kalsel.
Ronny menjelaskan, untuk setiap agenda besar tersebut, pihaknya menurunkan 670 personel. Total personel yang disiagakan selama rangkaian pengamanan akhir tahun mencapai 2.010 orang.
Khusus pada pengamanan 5 Rajab, sebanyak 150 personel berasal dari Satpol PP Provinsi Kalsel, ditambah dukungan dari Satpol PP kabupaten/kota yang masing-masing mengirimkan 40 personel. Penempatan personel dilakukan secara fleksibel menyesuaikan kondisi lapangan.
Baca juga: Pura-pura Kena Begal, Pria Ini Ternyata Tilap Uang Mertua Rp23 Juta, Polisi Temukan Kejanggalan
Selain pengamanan, Satpol PP dan Damkar Kalsel juga menyiapkan dukungan pelayanan air bersih dengan menurunkan tambahan sekitar 50 personel Damkar. Dukungan ini difokuskan untuk kebutuhan dapur umum dan jemaah.
Untuk pendistribusian air bersih, satu unit mobil tangki Damkar ditempatkan di Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel berdasarkan permintaan resmi, satu unit di Museum Lambung Mangkurat, serta empat unit lainnya diserahkan kepada relawan untuk disalurkan ke titik-titik yang membutuhkan. (banjarmasinpost.co.id)
