TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rudi Yuwono (45) merintih kesakitan di kursi kemudi truk yang dikemudikannya di perempatan Krapyak atau di seberang SPBU Krapyak Jalan Siliwangi, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (22/12/2025) sekira pukul 09.00 WIB.
Truk bermuatan ratusan tabung elpiji itu menabrak truk muatan sembako.
Truk yang dikemudikan Rudi tampak ringsek parah di bagian depan.
Muatan elipiji berhamburan di pinggir jalan.
Kaki kanan Rudi tampak terjepit di bagian bawah setir.
Sepatu putihnya merek Reebok sampai terlepas.
Ia merintih kesakitan di kursi kemudi.
Baca juga: BREAKING NEWS- 15 Penumpang Bus PO Cahaya Trans Tewas di Tol Krapyak Semarang akibat Bus Terguling
Seorang petugas dari Kantor SAR Semarang menopang tubuh Rudi dengan bahunya.
Berulang kali petugas itu menepuk pipi Rudi yang hampir tak sadarkan diri.
Pada kondisi itu, Rudi selalu menyebutkan asma Tuhan.
"Ya Allah ya Allah ya Allah," ujarnya lirih berulang kali.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Kantor SAR Semarang Rindang Krisnavianto Tulu berulang kali menelpon 119 layanan kegawatdaruratan Kota Semarang.
Ia meminta bantuan ambulans untuk mengevakuasi korban.
"Kejadian ini sebenarnya tidak dilaporkan, kami kebetulan melintas sehingga langsung membantu korban," ujarnya di lokasi.
Ia menyebut, kondisi Rudi sempat tidak stabil sehingga timnya berusaha menyadarkan korban.
Rudi mengalami luka cukup parah terutama pada kaki bagian kanan.
"Korban mengalami fraktur di tungkai kaki kanan, ada dua titik," ujarnya.
Luka itu, lanjut dia, kemungkinan besar terjadi karena kakinya terjepit saat tabrakan dengan kendaraan di depannya.
"Korban sepertinya juga berusaha melepaskan kakinya sendiri, itu terlihat dari sepatunya yang terlepas," bebernya.
Ia menyebut, kecelakaan itu terjadi diduga karena korban mengambil jalur kiri dengan kecepatan tinggi lalu menabrak truk yang saat itu melaju pelan saat jalan ramai.
"Iya, jalan ramai lalu diduga dengan kecepatan tinggi truk menabrak kendaraan di depannya. Informasi ini diperoleh dari keterangan saksi," paparnya.
Selepas hampir 30 menit menunggu tim medis, korban dievakuasi ke Puskesmas Purwoyoso, Ngaliyan, Kota Semarang.
Tim kepolisian yang tiba di lokasi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sopir truk sembako, Suryono (66) mengatakan, truk yang dikemudikannya tiba-tiba dihantam truk bermuatan elpiji dari arah belakang.
Ia tidak tahu penyebab pasti truk di belakangnya menabrak bokong truk yang dikendarai.
"Saya jalan pelan sambil nahan rem, karena macet, tiba-tiba suara jemeder, ditabrak kencang sekali," terangnya.
Baca juga: Saat Libur Nataru, Pemkot Semarang Sebut Pastikan Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan
Ia mengaku, selepas tabrakan itu melihat asap putih mengepul dari kabin truk muatan gas tersebut.
Ia menduga, asap itu muncul dari tabung gas yang meledak.
"Iya, sepertinya ada tabung gas pecah," katanya.
Dalam kecelakaan ini, ia tidak sedang berhenti atau memarkirkan kendaraan di pinggir jalan.
Ketika itu, kondisi perempatan Krapyak sedang macet sehingga arus kendaraan padat merayap.
"Saya jalan pelan karena kondisi jalan macet. Berutung ketika tabrakan, truk saya rem sehingga truk tidak mebarak kendaraan di depan," paparnya.
Ia juga sempat disuruh pergi oleh pengguna jalan lain karena menjadi korban dalam insiden ini.
Namun, ia memilih bertahan.
"Truk saya juga rusak di bagian belakang," beber sopir asal Banyuwangi itu.
Kecelakaan antara dua truk elpiji bernomor polisi H 9719 CA dengan truk sembako pelat DR 8621 AJ dalam penanganan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang. (*)