Tangis Lufi Pecah, Ibu & 3 Keluarganya Tewas Kecelakaan Bus Cahaya di Tol Krapyak: Baru Jenguk Cucu
December 22, 2025 03:21 PM

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Suasana duka mendalam menyelimuti ruang jenazah RSUP dr. Kariadi, Semarang, saat Suratno dan putrinya, Lufi, tiba untuk mengidentifikasi jenazah empat anggota keluarga mereka yang menjadi korban kecelakaan maut.

Peristiwa nahas itu terjadi akibat kecelakaan bus PO Cahaya Trans di ruas Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (22/12/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

Empat korban yang meninggal dunia merupakan ibu Lufi beserta tiga kerabat lainnya.

Mereka sebelumnya diketahui baru saja melakukan perjalanan ke Karawang untuk melihat cucu yang baru lahir.

Di ruang jenazah, Suratno tampak mengenakan jaket hitam dan celana panjang, berdiri tegar meski raut wajahnya menyimpan duka mendalam.

Ia berada di sisi sang anak, Lufi, yang mengenakan jilbab hitam dan jaket biru.

Sejak pertama kali melangkah ke area kamar jenazah, Lufi sudah tak kuasa menahan air mata.

Tubuhnya tampak gelisah, kakinya bergoyang tanpa henti, napasnya berat, dan sesekali ia memukul pahanya perlahan.

Momen paling berat terjadi ketika petugas memperlihatkan foto jenazah para korban.

Baca juga: Kecelakaan Maut: Pesepeda Meninggal Dunia Usai Ditabrak Truk di Utara Sydney

KELUARGA KORBAN - Suratno dan Lufi saat mengetahui kondisi istri/ibu dan keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bus terguling di tol Krapyak Semarang.
KELUARGA KORBAN - Suratno dan Lufi saat mengetahui kondisi istri/ibu dan keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bus terguling di tol Krapyak Semarang. (TRIBUN JATENG/Rezanda Akbar D)

Tangis Lufi yang semula tertahan akhirnya pecah tak terbendung.

Di sampingnya, Suratno berusaha tetap duduk tegap meski matanya memerah dan berkaca-kaca.

Ia menghela napas panjang, seolah mengumpulkan kekuatan, sebelum akhirnya berbicara dengan suara lirih kepada petugas.

Saat dimintai keterangan, Suratno hanya menjelaskan kronologi secara singkat.

Ia mengungkapkan bahwa istrinya dan tiga saudaranya memang tengah dalam perjalanan pulang dari Karawang.

"Istri saya dan saudara berangkat dari Karawang mau pulang, nengok cucu. Baru lahir, tiga bulan. Kami dari Boyolali,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keluarga sempat menunggu kabar hingga pagi hari.

"Sampai subuh enggak ada kabar, sampai jam 8 pagi masih belum jelas,” katanya.

Tak lama kemudian, Suratno dan Lufi diajak petugas menuju ruang postmortem untuk memastikan identitas jenazah secara langsung.

Usai keluar dari ruangan tersebut, tangis Lufi kembali pecah dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya.

Ia baru saja melihat kondisi jenazah ibunya, Ngatiyem, serta tiga kerabatnya, yakni Anis Munandar, Srihono, dan Sugimo.

Tubuh Lufi tampak tak lagi sanggup menopang dirinya sendiri.

Ia pun dipapah oleh sang ayah menuju kursi yang berada tak jauh dari kamar jenazah.

Dalam kondisi lunglai dan suara parau, Lufi hanya bisa terisak di samping ayahnya.

Sementara itu, Suratno berusaha tetap tenang sambil menghubungi kerabat melalui telepon genggam untuk menyampaikan kabar duka tersebut.

Diketahui, kecelakaan tragis itu terjadi saat bus melaju dengan kecepatan tinggi di tikungan fly over Tol Krapyak, dan hingga kini tercatat 16 orang meninggal dunia serta 19 penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Gara-gara Sibuk Mengambil HP yang Jatuh, Pengemudi Porsche Alami Kecelakaan Keluar dari Jalur

EVAKUASI BUS: Tangkapan layar video menunjukkan proses evakuasi bus yang mengalami kecelakaan di Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari. Bus PO Cahaya Trans Jurusan Jakarta-Yogyakarta terbalik. Dari 34 penumpang bus yang menjadi korban, 15 orang dilaporkan meninggal akibat kecelakaan tersebut. (TRIBUN JATENG)

Sopir dan Kernet Selamat

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo mengatakan, sopir pengganti yang bernama Gilang mengemudikan bus saat kejadian dalam kondisi selamat dan kini telah diamankan di Polrestabes Semarang untuk kepentingan penyelidikan. 

"Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui yang mengemudikan bus adalah sopir cadangan. Sopir dalam kondisi selamat dan saat ini menjalani pemeriksaan, termasuk tes urine,” ujar Ribut saat meninjau Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi Semarang.

Kecelakaan bus PO Cahaya Trans terjadi sekitar pukul 00.30–01.00 WIB. 

Bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Yogyakarta itu diduga melaju dengan kecepatan tinggi saat memasuki simpang susun exit Tol Krapyak. 

Diduga sopir pengganti kehilangan kendali, sehingga bus menghantam pembatas jalan dan terguling dengan posisi miring ke sisi kiri badan jalan. Benturan keras membuat badan bus ringsek parah.

Irjen Ribut menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menanggung biaya perawatan korban luka. 

Sementara untuk korban meninggal dunia, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Jasa Raharja terkait pemberian santunan.

“Kami juga membuka posko bagi keluarga korban. Pemerintah Provinsi, Polda Jawa Tengah, dan rumah sakit akan membantu proses pengantaran jenazah ke daerah asal masing-masing,” katanya.

Diketahui, sebagian besar penumpang berasal dari Boyolali, Klaten, Yogyakarta kemudian beberapa penumpang dari Bogor, dan Jakarta. 

Bus tersebut merupakan angkutan reguler yang beroperasi di masa libur Nataru.

Kapolda Jawa Tengah turut mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati di jalan. 

Polda Jateng bersama Pemprov dan stakeholder terkait telah menyiapkan ratusan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos kesehatan di sepanjang jalur arteri, rest area, hingga kawasan wisata.

“Silakan manfaatkan pos-pos tersebut untuk istirahat, cek kesehatan, dan cek kendaraan. Jangan memaksakan diri saat lelah. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir,” pungkasnya.

Kronologi

Tragedi ini terjadi di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada arus Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bus bernomor polisi B 7201 IV yang melayani rute Bogor–Yogyakarta itu mengalami kecelakaan tunggal sekitar pukul 00.30–01.00 WIB. 

Bus diduga melaju kencang sebelum kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, lalu terguling dengan posisi miring ke sisi kiri.

Akibat kerasnya benturan, sejumlah penumpang terjepit di dalam badan bus. 

Pecahan kaca berserakan, membuat proses evakuasi berlangsung dramatis hingga menjelang subuh.

Berdasarkan data sementara, korban luka dirawat di beberapa rumah sakit. Enam orang dirawat di RS Columbia Asia, delapan orang di RSUD dr Adhyatma MPH atau RS Tugu, sementara korban lainnya tersebar di rumah sakit lain di Kota Semarang.

Dalam kunjungannya di Kamar Jenazah Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi tersebut.

“Yang pertama-tama kami menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan atas kejadian kecelakaan bus dini hari tadi yang mengakibatkan 16 orang meninggal dunia,” ujar Ribut saat meninjau lokasi dan rumah sakit.

Ia menjelaskan, korban meninggal dunia saat ini disemayamkan di RSUP dr Kariadi dan satu korban di RS Tugu Semarang. 

(TribunNewsmaker.com/ TribunSumsel)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.