Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Kenang Kritik dan Nasihat Ustaz Jazir: Saya Pernah Ditegur
December 22, 2025 04:14 PM

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir ASP, meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (22/12/2025) pagi.

Jenazah Ustaz Jazir pun langsung dikebumikan di Makam Karangkajen, Kota Yogyakarta, dengan diantar ribuan jemaah pada siang harinya, selepas salat Zuhur.

Di antara kerumunan pelayat yang mengantarkan jenazah Ustaz Jazir ke peristirahatan terakhir, tampak sosok Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

​Bagi Hasto, kiai yang wafat di usia 63 tahun itu bukan sekadar tokoh agama, melainkan guru yang tak segan melempar kritik tajam demi kemaslahatan umat.

​Sembari menyeka kenangan, ia menceritakan sebuah momen yang paling membekas di benaknya, beberapa tahun silam kala masih menjabat sebagai Bupati Kulon Progo. 

Kalimat sederhana namun sarat makna, yang sontak menjadi titik balik bagi Hasto Wardoyo dalam memandang sebuah pengabdian luhur untuk masyarakat.

​"Saya pernah ditegur, waktu di Kulon Progo itu. Beliau bilang, 'Pak, jangan hanya membikin masjid. Kalau mau punya amal jariyah, warga di Girimulyo yang kekurangan air itu Bapak urusin'," kenangnya, menirukan ucapan Ustaz Jazir kala itu.

​"Karena nanti orang-orang terus punya air sepanjang masa, akhirnya dia bisa wudhu, bersuci, dan amal jariyahnya mengalir. Alhamdulillah, ajaran dari beliau luar biasa, InsyaAllah menjadi amal jariyah beliau," tambah Hasto.

Baca juga: Ribuan Jemaah Antar Ustaz Jazir Menuju Peristirahatan Terakhir di Makam Karangkajen Yogyakarta

​Tak hanya soal infrastruktur spiritual dan air bersih, Ustaz Jazir juga menjadi sosok di balik semangat "Bela-Beli" produk lokal yang selama ini digaungkan Hasto. 

Mantan Kepala BKKBN tersebut mengisahkan, bagaimana Ustaz Jazir dengan detail menjelaskan filosofi di balik penggunaan blangkon lokal yang lantas dikembangkan UMKM.

​"Beliau menerangkan kenapa blangkonnya seperti itu. Tujuannya agar menjadi produk lokal yang bisa menjadi karya UMKM setempat, sehingga uangnya tidak keluar ke mana-mana. Itu luar biasa, beliau memikirkan lahir batin, dunia, dan akhirat," ungkapnya.

Di mata Hasto, almarhum adalah representasi dari seorang pemimpin besar yang memiliki tiga ciri khas utama, yakni jujur, visioner, dan sangat sederhana. 

Keteguhan Ustaz Jazir dalam mengkritik pemerintah pun dianggapnya sebagai bentuk kejujuran apa adanya demi perbaikan sistem.

"Beliau selalu jujur, apa adanya. Kalau terhadap pemerintah, mau kritik apapun, selalu apa adanya. Itu ciri khas beliau yang akan selalu saya ingat," pungkasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.