PROHABA.CO, LHOKSEUMAWE - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempercepat penyaluran bantuan beras ke wilayah Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) Letjen TNI (Purn) Irham Waroihan meninjau langsung pelepasan distribusi bantuan beras dari Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk wilayah tengah tersebut.
Pelepasan bantuan dilakukan dari Posko Korem 011/Lilawangsa, Lhokseumawe, Minggu (21/12/2025), sebagai bentuk respons cepat Pemerintah Pusat terhadap kelangkaan beras di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor.
Irham menegaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan tindak lanjut arahan Pemerintah Pusat untuk memastikan ketersediaan pangan masyarakat tetap terjaga, meski akses distribusi terganggu akibat kerusakan infrastruktur.
“Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada Korem 011/Lilawangsa yang sigap merespons kondisi di lapangan.
Ini merupakan tindak lanjut perintah Pemerintah Pusat terkait kelangkaan beras.
Semoga bantuan logistik ini dapat mempercepat pemulihan dan mengatasi kekurangan beras di wilayah terdampak,” kata Irham, Senin (22/12/2025).
Selain itu, Kementan bersama Bapanas juga berkoordinasi dengan Lanud Sultan Iskandar Muda untuk mengirim tambahan bantuan beras sebanyak 8 ton pada hari yang sama.
Tambahan ini diharapkan mampu memperkuat pasokan pangan bagi masyarakat yang masih kesulitan.
Baca juga: Pascabanjir Aceh, Listrik dan BBM Mulai Normal, Gas Elpiji Masih Langka
Baca juga: Rakit Darurat Terbalik di Sungai Pameu Aceh Tengah, Rombongan Wakil Gubernur Aceh Selamat
Kepala Staf Korem 011/Lilawangsa, Letnan Kolonel Andi Ariyanto, memimpin langsung percepatan distribusi logistik beras ke wilayah sasaran.
Ia menjelaskan bahwa masing-masing daerah Bener Meriah dan Aceh Tengah menerima 5 ton beras, yang didistribusikan selama dua hari.
Uniknya, distribusi dilakukan menggunakan 100 sepeda motor, dengan setiap personel membawa 25 kilogram beras.
Cara ini dipilih karena kondisi medan yang terisolir dan sulit dijangkau kendaraan roda empat.
“Personel harus menembus jalur berat demi memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi meskipun akses jalan terputus akibat bencana,” jelas Andi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen Kementan untuk memastikan seluruh bantuan pangan tiba tepat waktu dan tepat sasaran.
Ia menekankan bahwa seluruh proses penyaluran dikawal ketat oleh tim Kementan dan Bapanas, mulai dari keberangkatan dari Jakarta hingga diterima di daerah.
“Jika ada indikasi korupsi di Kementerian Pertanian, silakan laporkan.
Bila terbukti, saya langsung pecat,” tegasnya.
Penyaluran bantuan beras ini menjadi bagian dari sinergi antara Kementerian Pertanian, Bapanas, TNI, dan BNPB dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Upaya ini sekaligus memastikan distribusi logistik berjalan efektif, aman, dan tepat sasaran di wilayah terdampak bencana.
Kehadiran pemerintah di lapangan diharapkan mampu memberikan kepastian dan rasa aman bagi masyarakat yang tengah berjuang memulihkan kehidupan pascabencana.
(Serambinews/Zaki Mubarak)
Baca juga: Pemulihan Pascabencana Aceh, Pemerintah Pusat Buka Akses Bantuan Asing Jalur NGO
Baca juga: USK Berikan Bantuan Biaya Hidup Tiga Bulan bagi Mahasiswa Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera
Baca juga: Mualem Tegaskan Aceh Terbuka Terima Bantuan Internasional Pasca Banjir Bandang