TRIBUNJAMBI.COM -Memasuki bulan Rajab 1447 Hijriah, umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadan diberikan keringanan.
Mereka bisa untuk menunaikan puasa Qadha bersamaan dengan Puasa Rajab.
Cara Menggabungkan Qadha Puasa dan Puasa Rajab
Bagi Anda yang ingin meraih keberkahan bulan Rajab sekaligus menunaikan kewajiban utang puasa Ramadan, terdapat kemudahan dalam syariat untuk melakukannya secara bersamaan.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu dipahami:
1. Hukum dan Efektivitas Niat
Secara hukum fikih (sebagaimana dirujuk dari NU Online), menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa sunah Rajab adalah sah dan diperbolehkan. Dengan melakukan satu kali puasa, kewajiban qadha Anda gugur dan Anda tetap mendapatkan keutamaan di bulan Rajab.
2. Prioritas Niat: Mana yang Utama?
Meskipun boleh digabung, para ulama menyarankan agar niat utama tetap difokuskan pada Qadha Ramadan. Mengapa demikian? Karena qadha adalah ibadah wajib yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripada ibadah sunah.
Bacaan Niat: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT."
3. Saran untuk Hasil Maksimal
Jika Anda memiliki waktu yang luang dan kondisi fisik yang prima, para ulama menyarankan untuk memisahkan keduanya. Dengan menjalankan puasa qadha dan puasa Rajab secara terpisah, Anda berkesempatan meraih pahala sempurna dari masing-masing ibadah secara utuh.
Tata Cara Pelaksanaan
Melaksanakan puasa gabungan ini sama persis dengan puasa pada umumnya:
Sahur: Sangat dianjurkan untuk keberkahan dan stamina.
Niat: Dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar.
Menahan Diri: Menjaga diri dari lapar, haus, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga tenggelamnya matahari (Maghrib).
Baca juga: Niat Puasa Rajab, dan Jadwal Puasa Rajab Tahun 2026, Lengkap dengan Dalilnya