TRIBUN-TIMUR.COM - Suasana duka menyelimuti rumah dua lansia kakak beradik, Napia (68) dan I Bondang (70), yang meninggal dunia akibat tersengat kabel listrik putus di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Pantauan di rumah duka di Dusun Benrangnge, Desa Padaelo, Kecamatan Mattiro Bulu, Senin (22/12/2025) sekitar pukul 15.25 Wita, warga terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa.
Saat Tribun-Timur.com tiba, kedua jenazah telah dikafani dan ditutup kain hitam.
Rencananya, kedua korban akan dimakamkan di tempat pemakaman umum yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.
Sejumlah personel Polsek Mattiro Bulu serta petugas PLN juga terlihat berada di lokasi.
Napia dan I Bondang meninggal akibat tersengat listrik jaringan tegangan menengah (JTM) yang terlepas dari tiang.
Keluarga menemukan kedua korban tergeletak di halaman rumah dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 07.20 Wita.
Ramli, anggota keluarga korban, menjelaskan peristiwa bermula saat I Bondang pulang dari kebun dan tidak sengaja menginjak kabel listrik yang terputus.
Akibatnya, ia tersengat listrik dan terjatuh. Napia yang melihat kakaknya tergeletak berusaha menolong, namun ikut tersengat listrik.
“Ini tante saya. I Bondang yang pertama tersengat, mungkin karena menginjak kabel telanjang. Napia melihat dan mau menolong, tapi ikut tersengat,” ujar Ramli.
Ia menambahkan, warga tidak berani mendekat karena kabel tersebut masih dialiri listrik.
Evakuasi baru dilakukan setelah pihak kepolisian dan PLN memutus aliran listrik.
“Setelah polisi dan PLN datang dan aliran listrik diputus, baru korban bisa dievakuasi,” katanya.
Ramli menegaskan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menyalahkan pihak mana pun.
Sementara itu, Kapolsek Mattiro Bulu AKP Irwan Kurniawan mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan PLN setelah menerima laporan.
“Begitu menerima laporan, kami langsung menghubungi PLN untuk memutus aliran listrik agar korban dapat dievakuasi,” ujarnya.(*)