TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Suasana haru menyelimuti Lapas Kelas IIA Banyuwangi saat puluhan narapidana dipertemukan dengan ibunda masing-masing dalam peringatan Hari Ibu, Senin (22/12/2025). Momen tersebut difasilitasi pihak lapas sebagai bagian dari pembinaan emosional dan spiritual warga binaan.
Para ibu duduk berjejr di kursi yang disediakan di bagian depan aula. Sementara para narapidana duduk bersimpuh di hadapan ibunda masing-masing. Dengan penuh ketulusan, mereka membasuh kaki sang ibu menggunakan air yang telah disiapkan dalam baskom.
Tangis pun pecah. Isak para narapidana berpadu dengan air mata para ibu yang menyaksikan langsung anak-anak mereka bersimpuh penuh penyesalan dan harapan.
Baca juga: Rute Baru Penerbangan Lombok - Banyuwangi Dibuka Lion Group, Bule Ukraina Sambut Gembira
Salah satu narapidana yang mengikuti kegiatan tersebut adalah ANP (30). Ia mengaku tak mampu menahan haru saat membasuh kaki ibunya karena momen itu membangkitkan banyak kenangan emosional dalam hidupnya.
“Selama ini ibu selalu membawa harapan agar saya dapat mengambil hikmah dari apa yang terjadi,” ujarnya dengan suara bergetar.
ANP bersyukur bisa mengikuti kegiatan peringatan Hari Ibu tersebut. Pertemuan dengan sang ibu dan prosesi basuh kaki memberikan semangat baru baginya untuk menjalani masa pidana.
“Terima kasih kepada pihak Lapas yang telah mengingatkan makna ibu dalam kehidupan saya. Saya akan terus memperbaiki diri dan berbakti kepada orang tua, khususnya ibu,” ucapnya.
Baca juga: Konser Kemanusiaan Hari Jadi Banyuwangi Ke-254, Kotak Band dan ASN Donasi untuk Korban Bencana
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, mengatakan sengaja memberikan ruang khusus bagi warga binaan yang dikunjungi ibunya untuk mengikuti prosesi basuh kaki.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi sarana bagi para narapidana untuk mengekspresikan rasa bakti yang selama ini terhalang oleh keterbatasan ruang dan waktu di balik tembok lapas.
“Kegiatan ini kami gelar agar warga binaan bisa mengambil makna mendalam dari peringatan Hari Ibu,” ujar Wayan.
Ia mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah menumbuhkan kembali rasa kasih sayang dan penghormatan kepada ibu, yang selama ini menjadi sosok paling setia mendampingi anak-anaknya dalam kondisi apa pun.
“Kami ingin memupuk kembali rasa hormat kepada ibu yang telah berjuang merawat, membesarkan, dan mendidik mereka. Momen ini adalah pengingat bahwa sejauh apa pun seseorang melangkah salah, doa ibu adalah jalan untuk pulang,” katanya.
Baca juga: Dilantik Said Abdullah 14 Pengurus Lama Warnai DPC PDIP Banyuwangi
Wayan berharap peringatan Hari Ibu ini dapat menjadi bahan renungan bagi para narapidana, sehingga mereka benar-benar menyadari kesalahan masa lalu dan termotivasi untuk berubah.
“Kami berharap mereka menyesali perbuatannya dan memperbaiki perilaku selama menjalani masa pidana dengan mengikuti seluruh program pembinaan dengan baik,” tambahnya.
(TribunJatimTimur.com)