TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Kepala Korps Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri) Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa petugas disiagakan di empat klaster utama untuk pengamanan libur Hari Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Empat klaster tersebut meliputi jalan tol, pelabuhan penyeberangan, lokasi wisata, serta tempat ibadah.
Agus menjelaskan, pengamanan ini menjadi bagian dari Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026 yang digelar secara terpusat.
Survei dan pengecekan telah dilakukan di sejumlah titik, termasuk Pelabuhan Merak dan jalur tol, guna memastikan kesiapan petugas di lapangan.
“Ini kami survei dan cek, baik di Merak maupun jalan tol. Ada empat klaster yang menjadi sasaran kegiatan operasi,” ujar Agus saat melakukan pengecekan di Jasa Marga Tollroad Command Center, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/12/2025).
Empat klaster pengamanan tersebut meliputi jalan tol dan jalan arteri sebagai jalur utama pergerakan kendaraan, serta pelabuhan penyeberangan seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk.
Selain itu, pengamanan juga difokuskan pada lokasi wisata, bandara, terminal, dan stasiun yang diperkirakan akan dipadati masyarakat.
Klaster terakhir adalah tempat ibadah yang menjadi perhatian khusus selama perayaan Natal dan pergantian tahun.
Agus menegaskan sejumlah titik rawan menjadi perhatian khusus, di antaranya Gadog–Cianjur, Nagreg–Bandung, Mengkreng di Jawa Timur, serta jalur di Bali dan Medan.
“Contohnya di Gadog, itu menjadi atensi. Jadi one way (satu arah) ke atas, one way ke bawah, pengalihan arus termasuk juga dari Gadog sampai ke Cianjur,” katanya.
Polri menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas berupa alih arus, contraflow, one way, hingga kemungkinan penyekatan.
Baca juga: Listyo Sigit Perintahkan Polisi Antisipasi Titik Rawan Bencana akibat Cuaca Ekstrem saat Nataru
Kakorlantas menekankan pentingnya rencana darurat menghadapi cuaca ekstrem.
Ambulans, alat berat, tim urai, dan buffer zone atau zona penyangga disiapkan untuk mengantisipasi antrean panjang di pelabuhan.
“Ketika kondisi ekstrem tidak bisa menyeberang, akan terjadi antrean panjang. Solusinya kami masukkan ke buffer zone yang sudah kami siapkan,” ujarnya.
Operasi Lilin 2025 melibatkan 146.701 personel gabungan, terdiri dari 77.637 personel Polri, 13.775 personel TNI, dan 55.289 personel instansi terkait.
Sebanyak 2.903 posko disiagakan, terdiri dari 1.807 pos pengamanan, 763 pos pelayanan, dan 333 pos terpadu.
Objek pengamanan mencapai 44.436 titik, mulai dari gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, hingga lokasi wisata.
Kamis (18/12/2025) malam, antrean panjang truk dan mobil pribadi kembali terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Kendaraan memadati akses masuk hingga keluar area pelabuhan, meluas ke Jalan Cikuasa Atas yang dijadikan kantong parkir sementara akibat keterbatasan daya tampung.
Kepadatan berlangsung di tengah cuaca buruk, diperparah lonjakan truk yang berusaha menyeberang sebelum pembatasan operasional diberlakukan pada Jumat (19/12/2025).
Bagi masyarakat, antrean ini bukan sekadar angka, melainkan pengalaman melelahkan yang mengganggu perjalanan ibadah dan liburan keluarga; sejumlah penumpang mengaku menunggu berjam-jam di dalam kendaraan sebelum akhirnya bisa menyeberang ke Bakauheni, Lampung.
Di sisi lain, insiden kecelakaan turut mewarnai arus perjalanan Nataru tahun ini.
Bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV, yang sebelumnya dinyatakan tidak laik jalan dalam rampcheck pada 9 Desember 2025, tetap beroperasi dan mengalami kecelakaan di simpang susun exit Tol Krapyak, Semarang.
Bus yang melaju dari Jatiasih menuju Yogyakarta diduga melaju dengan kecepatan tinggi hingga kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, lalu terguling.
Peristiwa tersebut menewaskan 16 penumpang dan melukai 19 lainnya dari total 34 penumpang. Benturan keras membuat badan bus ringsek, penumpang terlempar atau terjepit, sementara pecahan kaca berserakan di lokasi evakuasi.
Pengamanan Nataru 2025 bukan sekadar klaim kesiapan, tetapi ujian nyata di lapangan. Bagi jutaan warga, pengamanan ini bukan sekadar data, melainkan kepastian perjalanan aman dan ibadah tenang.