Akhir Kisah Perjalanan Mudik Pasutri Asal Klaten: Satu Liang Dua Jiwa
December 22, 2025 09:54 PM

 

Klaten Tribunjogja.com -- Kabar duka menyelimuti Dusun Dosaran, Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. 

Pasangan suami istri, Yanto dan Listana, menjadi korban kecelakaan maut Bus Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak, Semarang.

Perjalanan mudik yang seharusnya menjadi momen melepas rindu, justru berakhir tragis. 

Yanto dan Listana merenggang nyawa dalam perjalanan pulang dari Lampung menuju kampung halaman di Klaten.

Suasana Duka di Dusun Dosaran

Sejak siang, suasana berbeda berbalut duka menyeruak di sepanjang jalan Dusun Dosaran. 

Puluhan hingga ratusan warga memenuhi jalan sekitar rumah duka. Mereka menunggu kedatangan jenazah dengan suara tercekat.

Sekitar pukul 17.05 WIB, dua mobil ambulans RSUP dr Kariadi tiba, dikawal mobil Polsek Trucuk dan ambulans Desa Kalikebo. 

Warga berdiri menyambut kedatangan jenazah. Beberapa warga sigap memindahkan dua peti jenazah ke dalam rumah.

Kepala Desa Kalikebo, Purwanto, membenarkan bahwa dua orang warganya menjadi korban dalam insiden itu. 

“Mereka kerja di Lampung trus mau pulang ke Klaten. Di perantauan pekerjaannya berdagang,” ucapnya.

• Korban Laka Maut Tol Semarang Asal Sleman Dimakamkan Satu Liang dengan Sekat

• Duka Selimuti Sleman dan Klaten: Laka Maut Bus Cahaya di Tol Semarang

• Cerita Korban Laka Maut Tol Semarang, Anggota Linmas Klaten Pulang Tanpa Nyawa

Keluarga yang Kaget

Adik korban, Narno (49), mengaku keluarga sangat kaget ketika menerima kabar duka sekitar pukul 07.00 WIB. 

Keluarga tidak mengetahui bahwa Yanto dan Listana sedang dalam perjalanan pulang.

“Kemarin tidak mengabari kalau mau pulang ke Klaten. Kabarinya cuma mau ke tempat anaknya di Jakarta. Saya dan keluarga sangat kaget saat menerima info kalau Kakak saya kecelakaan di Semarang,” kata Narno.

Narno menyebut tidak ada firasat buruk sebelum kejadian. 

Namun ia merasa tidak biasa kakaknya pulang berbarengan dengan istrinya. 

“Biasanya pulang tidak sampai bersamaan. Tapi kebetulan ini pulang bersamaan,” ujarnya.

Sosok Yanto dan Listana

Narno terakhir bertemu kakaknya beberapa bulan lalu. 

Yanto merantau ke Lampung dan bekerja sebagai pedagang es, seperti kebanyakan warga Dusun Dosaran.

“Kakak saya itu orang baik, sama tetangga juga baik. Kalau tetangga ada hajatan mantu atau ada lelayu, pasti kakak saya pulang kalau dikabari,” kenangnya.

Satu Liang Dua Jiwa

Jenazah Yanto dan Listana rencananya dimakamkan di pemakaman umum desa setempat pada Selasa (23/12/2025) siang. 

Peti jenazah pasangan suami istri itu akan dimakamkan dalam satu liang.

“Rencananya akan dimakamkan dalam satu liang, karena tanah di sini agak susah digali, sehingga menggalinya sekalian diperlebar dan dibarengkan satu liang,” tandas Narno. (Drm)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.