Dorong Kemandirian Ekonomi, Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Membangun Jejaring UMKM
December 22, 2025 10:04 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Workshop Baking & Cooking Naik Kelas digelar Yayasan Indonesia Setara (YIS) bersama Rumah Tegal Muda (RTM) di LPK Lashinta, Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (21/12/2025).

Kegiatan tersebut diikuti 50 ibu rumah tangga dan bertujuan membuka peluang kerja serta meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.

Baca juga: Cegah Kejahatan Siber, 25 Pemilik UMKM di Malang Mendapat Pelatihan Konten Digital 

Dalam workshop ini, peserta dilatih mengolah produk berbahan pangan lokal, yakni brownies singkong dan donat ubi, sebagai menu utama.

Pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan sebagai usaha rumahan.

Selain teknik memasak, peserta juga mendapatkan pembekalan awal terkait pengembangan usaha agar produk yang dihasilkan memiliki nilai jual dan berkelanjutan.

Founder YIS, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Selain mengajarkan teknik pembuatan brownies singkong dan donat ubi, peserta juga diperkenalkan pada pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pemasaran produk.

“Terpenting adalah membangun jejaring UMKM untuk mendorong penjualan berkelanjutan dan kemandirian ekonomi,” ujar Sandiaga Uno pada Senin (22/12/2025).

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu kegiatan usaha produktif yang dijalankan oleh individu atau badan usaha kecil dengan kriteria tertentu berdasarkan aset dan omzet tahunan.

Baca juga: Ratusan UMKM di Kudus Ikuti Pendampingan dan Penguatan Usaha Lewat Program Kota Masa Depan

Ia menjelaskan, Yayasan Indonesia Setara yang berdiri sejak 2011 memiliki visi mendorong kesetaraan sosial, ekonomi, dan pendidikan, termasuk bagi para ibu. 

Melalui kolaborasi dengan Ruang Tegal Muda, YIS meyakini para ibu memiliki potensi besar untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Para peserta tidak hanya dilatih keterampilan memasak, tetapi juga didampingi agar mampu memanfaatkan keahlian tersebut sebagai sumber penghasilan. 

Dalam program ini, peserta akan mendapatkan pendampingan selama satu bulan ke depan, termasuk bantuan modal berupa bahan baku gratis.

Sementara itu, Co-founder Ruang Tegal Muda, Muhammad Syaeful Mujab, mengatakan pada sesi awal program, peserta dibekali keterampilan membuat brownies singkong dan donat ubi karena bahan bakunya murah, mudah diperoleh, serta fleksibel untuk dikreasikan.

Selain itu, peserta juga diajarkan menggunakan aplikasi ChatGPT untuk membuat konten promosi. 

Mereka ditantang untuk langsung membuka pre-order pada hari pelaksanaan workshop.

Dari tantangan tersebut, para peserta berhasil meraih total 471 pesanan brownies dan 70 pesanan donat. 

Dengan harga jual Rp 2.000 untuk brownies dan Rp 3.000 untuk donat, para ibu memperoleh penghasilan sekitar Rp 1.152.000.

Setelah sesi tatap muka, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama tiga minggu. 

Program ini difokuskan pada diskusi bersama trainer, penguatan strategi pemasaran digital, pembuatan konten promosi, serta penerapan langsung ilmu yang diperoleh guna menghadapi tantangan bisnis yang dijalani peserta.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.