Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE - Konsisten selama dua tahun, Pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), melalui Dinas Pemuda dan Olahraga memberikan apresiasi kepada atlet yang mengharumkan nama TTS di luar daerah.
Penghargaan yang diberikan berupa uang pembinaan dan sertifikat kepada para atlet yang ambil bagian pada kerjurda baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten TTS, Wilgo Nenometa, menyampaikan bahwa ada sembilan cabang olahraga yang mendapatkan sedikit uang pembinaan dari pemerintah kabupaten TTS.
"Hari ini kita berikan penghargaan kepada anak-anak atlet kita yang berprestasi baik ditingkat kejuaraan daerah, maupun nasional. Para atlit kita data dari setiap cabang olahraga, sehingga dari data tersebut kurang lebih sembilan cabor kita beri apresiasi berdasarkan pencapaian masing-masing," ungkapnya.
Sembilan cabor yang menerima bonus dari pemerintah yaitu Tinju, taekwondo, kempo, karate, road race, voli, gestrek, offroad, dan atletik. Adapun kejuaraan atletik diberikan oleh UPT Samsat TTS.
Baca juga: Semangat Gotong Royong di Tengah Badai: Saat Warga dan PLN Mengembalikan Terang di Oeekam TTS
Total hadiah yang diberi sebanyak Rp 150.000.000. Dimana untuk voli putra yang berhasil memboyong piala BBMC Tahun 2025 sebesar Rp 25.000.000, untuk voli putri sebesar Rp 10.000.000.
Kemudian untuk atlet secara individu diberikan berdasarkan prestasi seperti mendapatkan medali emas diberikan bonus sebesar Rp 2.950.000, yang mendapatkan medali perak sebesar Rp 2.450.000 dan medali perunggu sebesar Rp 2.020.000.
"Tidak banyak memang, namun semoga ini bisa memberikan semangat bagi para atlet kita untuk dapat terus mengembangkan diri," ujarnya.
Penyerahan bonus ini dilangsungkan pada saat upacara penguatan pada Senin (22/12/2025) oleh Sekretaris Daerah Kabupaten TTS bersama para Asisten dan Staf Ahli.
Asisten I Sekda TTS, Deny Nubatonis menyampaikan pemerintah daerah memberikan apresiasi dan Terima kasih atas upaya atlet dalam mengharumkan nama Kabupaten TTS melalui olahraga.
"Kami mewakili pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada para atlet khususnya pada kesembilan cabang olahraga yang bermain di tingkat nasional maupun provinsi," ungkapnya.
Tak lupa ucapan Terima kasih juga diberikan kepada pelatih dan manajemen tim yang bergerak dibalik layar untuk kesuksesan yang diraih.
"Luar biasa, Apresiasi diberikan kepada semua atlit dan pelatih manajemen, ini menjadi hadiah akhir tahun, bahwa olahraga mengangkat nama TTS. Tak hanya para atlit, para pelatih dan manajer juga sangat berjasa, kita tidak akan dapat apa-apa tanpa kerja mereka, " tegasnya.
Meski tak seberapa, hal ini diharapkan jadi semangat bagi para atlet dalam mengukir prestasi. Menurutnya TTS memiliki sedikit nama dan mulai disegani hidupnya untuk olahraga.
"Meski banyak anggapan bahwa TTS hadir dalam satu ajang itu untuk susun kursi, tetapi melalui prestasi ini, Terima kasih karena kita sudah harus mulai disegani khususnya pada cabang olahraga, " jelasnya.
Ia mengatakan bahwa ini menjadi awal, sudah bagus tapi harus lebih bagus lagi.
Adapun dalam momen ini, kontingen voli putra dan putri diterima kembali usia berhasil memboyong piala bergilir putra, piala tetap dalam ajang Ben Mboi Memorial Cup 2025. Tak hanya itu, predikat raja voli NTT, Toser terbaik, dan Seter terbaik, yang berturut-turut diraih oleh Aldi Banamtuan, dan Paskal Asbanu.
Mewakili semua cabor yang ada, Ketua PBVSI Kabupaten TTS, Roy Babies, menyampaikan Terima kasih atas dukungan pemerintah.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pemda melalui KONI, kita semua yang hadir ditempat ini bisa memberikan hal yang baik untuk Kabupaten ini. Untuk bisa sampai pada tahapan ini, tidak lepas dari banyak kritikan, namun itu semua kita Terima dan jadi penyemangat," jelasnya.
Menurutnya pembenahan atlit dan cabang olahraga harus juga dari pengurus. Hal tersebut karena sejatinya olahraga bidang yang paling sportif. Dengan latar belakang politikus, menurutnya mengurus olahraga adalah hal yang berbeda.
"Saya kebetulan karena di Voli, kurang tahu anomali di cabor lain, namun saat mendampingi adik-adik bersama seluruh pengurus, suasananya luar biasa tegang. Karena kita pergi dengan latar belakang yang meremehkan kita TTS," jelasnya.
Ia mengaku mengalami sendiri ejekan tersebut. Menurutnya membawa atlet, tantangan lain yang penting yakni menjaga mental para atlit. Namun begitu, para atlit dapat menunjukkan kebolehan mereka.
"Saat final saya dengan sendiri orang bilang 'orang Timor tu hanya bisa konjak Oto. Dan melalui kejuaraan ini, kita angkat kita punya wajah, kita punya wibawa. Kita memang datang dari kampung tapi kita tidak kampungan," tegasnya.
Ia mengapresiasi bahwa meskipun di tengah keterbatasan, tapi inisiatif pemerintah untuk menyiapkan bonus sebagai penghargaan dari daerah untuk adik-adik semua.
"Bagi para atlit jangan stop sampai sini, tetap belajar, tetap latihan agar bisa berkembang lebih baik lagi kedepannya. Bila perlu semua cabor bisa turut menyumbangkan prestasi," ungkapnya.
Tak hanya itu, Roy menyampaikan bahwa pengembangan olahraga sama halnya dengan meningkatkan Indeks pembangunan manusia (IPM). Selain itu mayoritas atlet yang merupakan siswa-siswi, dapat memberikan pelajaran non akademik seperti latihan mental, fisik, percaya diri dan semangat juang.
"Tak jarang juga, atlet yang kita bawah kemudian berprestasi dapat mengurangi beban orang tua, karena prestasi yang mereka dapatkan telah menjamin pendidikan dan biaya hidup mereka sendiri, " ungkapnya.
Ia membeberkan untuk cabor voli akan ada pembenahan secara administrasi, jadwal pertandingan daerah guna meningkatkan kualitas cabang olahraga.
Adapun untuk penerima bonus yang diberikan yaitu dari cabor tinju 17 orang dengan menyumbang sebanyak 13 medali emas, perak tiga dan perunggu satu. Taekwondo satu orang mendapatkan medali perunggu.
Cabor Kempo empat medali yaitu emas satu dan perunggu tiga. Karate mendapatkan sebelas medali, enam perak, dan lima Perunggu,
Catur enam medali emas, roadrace satu medali emas, Voli, Gestrek satu medali perak, atletik dua medali, satu emas satu perak. (any)