BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Kalsel menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dan Kukkiwon di Sport Center JPOK ULM Banjarbaru, selama dua hari, 20-21 Desember 2025.
Kegiatan tersebut menjadi satu di antara agenda pembinaan dan pengembangan taekwondo di Banua.
Setidaknya, ada 118 peserta ambil bagian dalam UKT kali ini, yang terdiri dari 80 peserta Merah Strip 2 (Geup 1) serta 38 peserta Poom/Dan 1 hingga Dan 4.
Peserta UKT dan Kukkiwon tersebut datang dari berbagai daerah, di antaranya Tabalong, Hulu Sungai Utara (HSU), Hulu Sungai Tengah (HST), Banjarbaru, Banjarmasin, Tanahlaut, Tanahbumbu, Kotabaru serta Kalimantan Utara (Kaltara).
Ketua Umum TI Kalsel, Prigerhani Agustina mengatakan, UKT dan Kukkiwon 2025 merupakan bagian dari Program Kerja Pengprov TI Kalsel melalui Komisi Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Tahun 2025, khususnya dalam pelaksanaan ujian Sabuk Hitam.
“Pelaksanaan UKT ini juga mengacu pada Tata Laksana Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) terkait Ujian Kenaikan Tingkat Sabuk Hitam, sehingga seluruh proses berjalan sesuai standar nasional dan internasional,” ujarnya, Senin (22/12/2025).
Dia mengatakan, tujuan kegiatan adalah mengukur pencapaian kompetensi anggota Taekwondo Kalsel yang mengikuti ujian Sabuk Hitam dan Kukkiwon.
Selain itu, UKT menjadi sarana bagi para taekwondoin untuk meningkatkan kualitas teknik, mental, dan pemahaman taekwondo secara menyeluruh.
Tak hanya berfokus pada aspek teknis, UKT dan Kukkiwon ini diharapkan mampu mempererat silaturahmi antara taekwondoin, penguji, dan jajaran Pengprov TI Kalsel.
“Kami ingin membangun kebersamaan dengan satu visi dan satu misi untuk memajukan Taekwondo Indonesia di Kalimantan Selatan,” katanya.
Di sisi lain, Pengprov TI Kalsel menghadirkan Master Jufhari sebagai penguji. Jufhari dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sekaligus pemegang sabuk hitam taekwondo tertinggi di Kalsel, dengan 7 Dan Kukkiwon serta kewenangan menguji hingga Dan 5.
Master Jufhari menegaskan, taekwondoin yang dinyatakan lulus UKT Dan memiliki peluang besar untuk berkontribusi langsung dalam pengembangan taekwondo di daerah masing-masing.
“Setelah lulus UKT DAN, mereka bisa membuka unit atau dojang sendiri di kabupaten dan kota asalnya,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut akan berdampak positif terhadap pemerataan pembinaan taekwondo di Kalsel, sekaligus menjadi motivasi bagi para atlet junior untuk terus berlatih dan menorehkan prestasi. “Harapannya, dari UKT ini akan lahir pelatih, pengelola dojang, dan taekwondoin yang mampu menjadi motor penggerak kemajuan Taekwondo Indonesia di Kalimantan Selatan,” katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Andra Ramadhan)