Pekerja Karimun Keluhkan UMK dan UMSK 2026, Kenaikan Dinilai Belum Sejahterakan Buruh
December 23, 2025 12:06 AM

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Pembahasan terkait Upah Minimun Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) di Karimun 2026 menarik perhatian bagi para pekerja dan karyawan perusahaan di Karimun. 

Pekerja Karimun menyatakan kenaikan upah minimum kabupaten/Kota masih jauh dari kata sesuai dengan kondisi yang terjadi pada saat ini. 

Salah satu pekerja di Karimun, Amkar mengatakan, rasa ketidakpuasan dan kecewa karena angka UMK yang ditetapkan dalam rapat dewan pengupahan itu tidak mencapai Kebutuhan Hidup Layak (KHL). 

"Jangankan setengah KHL, seperempat KHL pun tak ada, ini kayak pemerintah dan pengusaha tidak serius dalam mensejahterakan buruh," ungkapnya saat dihubungi TribunBatam.id pada Senin (22/12/2025). 

Ia juga memahami bagaimana pembahasan UMK setiap tahunnya di Karimun.

"Apalagi saya sebagai pengurus organisasi, jadi saya tahu betul tentang pembahasan UMK tiap tahunnya di Karimun ini. Jadi kami itu berharap sesuailah dengan KHL," ujarnya. 

Walaupun demikian, Amkar juga menyampaikan rasa syukurnya. 

"Macam mana pun kita tetap bersyukur dibandingkan dengan angka UMK di provinsi yang lain di bawah kita, tapi kita sebagai buruh atau pekerja ini dengan penghasilan UMK itu, pasti tiap bulan ada saja tekor, gali lubang tutup lubang. Ini sudah bukan jadi rahasia umum lagi bagi setiap buruh," tambahnya. 

Hal senada juga disampaikan pekerja lainnya di Karimun, Sofyan. Ia mengatakan kenaikan UMK dan UMSK di Karimun 2026 masih jauh dari yang diharapkan para pekerja di Kabupaten Karimun. 

"Kalau bagi saya untuk UMK dan UMSK tidak memuaskan kenaikannya. Bukannya kita tak bersyukur, tapi memang jauh dari harapan pekerja. Dengan keadaan, biaya hidup yang setiap hari semakin mahal, saya rasa kenaikan ini memang tidak memenuhi KHL," kata Sofyan. 

Ia juga menuturkan, suka dan duka terhadap kenaikan UMK dan UMSK di Karimun. 

"Tapi alhamdulillah UMK dan UMSK kita naik terus tiap tahun, tapi ya itu tadi. Kita sebagai pekerja dengan kenaikan segitu sepertinya tidak mampu untuk menopang kehidupan sampai akhir bulan, dan kita pun harus cari biaya untuk menutup kekurangan itu. Mungkin dengan meminjam dahulu sama saudara atau siapalah yang kita kenal. Ya walaupun UMK setiap tahun naik, tapi barang-barang kebutuhan pun naik juga tiap bulan bahkan tiap hari," ujarnya kepada TribunBatam.id. (TribunBatam.id/Fairozzamani

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.