TRIBUNBATAM.id, MERANTI - Seorang nelayan asal Desa Tanah Merah, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, bernama Iskandar (44), berhasil diselamatkan setelah sempat dinyatakan hilang di laut.
Korban ditemukan dalam kondisi selamat setelah bertahan terapung di perairan selama sekitar lima jam berkat mengenakan life jacket.
Peristiwa itu terjadi saat Iskandar bersama rekannya, Amang, melakukan aktivitas pembangkitan jaring gumbang di perairan Senyongkung pada Minggu (21/12/2025).
Keduanya mulai bekerja sejak sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari, lalu beristirahat di lokasi.
Namun, saat Amang terbangun pada Senin (22/12/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, Iskandar sudah tidak berada di tempat. Amang sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi, tetapi korban tidak ditemukan.
Hilangnya Iskandar dengan cepat menyebar dan menimbulkan kekhawatiran keluarga serta warga setempat. Pihak keluarga bersama masyarakat kemudian melakukan penyisiran di sekitar perairan Senyongkung, wilayah yang relatif dekat dengan Selat Malaka.
Upaya pencarian membuahkan hasil beberapa jam kemudian. Sekitar pukul 10.00 WIB, Iskandar ditemukan oleh Ari, adik iparnya, dalam kondisi mengapung di tengah laut. Meski terlihat kelelahan dan kedinginan akibat berjam-jam berada di air, korban masih sadar.
Life jacket yang dikenakannya menjadi faktor penentu yang membuat tubuhnya tetap mengapung hingga berhasil ditemukan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti, M. Khardafi, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Ardath, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan laporan nelayan hilang diterima BPBD sekitar pukul 08.00 WIB.
“Tim BPBD bersama Basarnas langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Bhabinkamtibmas, lalu bergerak ke lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun dalam perjalanan kami mendapat informasi korban sudah ditemukan dan dibawa ke Puskesmas Kedaburapat,” ujar Ardath, Senin (22/12/2025) sore.
Setelah dievakuasi, Iskandar langsung mendapat perawatan medis di Puskesmas Kedaburapat untuk memastikan kondisinya stabil setelah lama terpapar air laut.
BPBD Kepulauan Meranti kembali mengimbau para nelayan agar selalu mengutamakan keselamatan saat melaut, terutama saat beraktivitas pada malam hari. Faktor cuaca, keterbatasan pandangan, dan kelelahan dinilai meningkatkan risiko kecelakaan laut.
“Penggunaan alat keselamatan seperti life jacket wajib dipenuhi. Kejadian ini membuktikan bahwa alat keselamatan dapat menjadi penentu keselamatan jiwa dalam situasi darurat,” pungkas Ardath.