SURYAMALANG.COM, - Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memasuki babak baru dengan terjadinya silang pendapat tajam di antara tim hukum para tersangka.
Kuasa hukum Roy Suryo, Abdul Gafur Sangadji, secara tegas membantah pengakuan pengacara Elida Netti yang mengaku telah meraba tekstur emboss ijazah saat gelar perkara khusus di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/12/2025) lalu.
Gafur menyebut pernyataan tersebut "menyesatkan publik" karena barang bukti ijazah tersebut tersimpan di dalam map hardcase berlogo Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dilapisi plastik keras.
Selain itu, ijazah Jokowi juga dijaga ketat dengan instruksi penyidik yang melarang seluruh peserta menyentuh dokumen tersebut.
Roy Suryo dan Eggi Sudjana sama-sama ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi. Bedanya, Eggi tersangka klaster pertama, sedangkan Roy Suryo klaster kedua.
Baca juga: Siapa Elida Netti? Pengacara Eggi Sudjana yang Merinding Lihat Ijazah Asli Jokowi, Pernah Nyaleg
Menurut kesaksian Elida, fisik ijazah Jokowi yang diperlihatkan memiliki fitur keamanan otentik yang membantah tudingan pemalsuan.
"Waktu map digunting, saya deg-degan. Ya Allah, akhirnya yang kita perdebatkan sekian tahun, sekarang ada sosoknya di depan mata. Saya melihat, saya merinding dan terharu," ujar Elida dalam tayangan YouTube Cumicumi, Jumat (19/12/2025).
Elida menceritakan detik-detik saat penyidik membuka map penyitaan barang bukti tertanggal 23 Juni. Di dalamnya terdapat ijazah SMA dan S1 milik Jokowi.
Meski peserta dilarang menyentuh, Elida dan beberapa rekan pengacara dari klaster satu berusaha mendekat untuk memastikan keasliannya.
"Saya tusuk (tahan) dengan ujung jari saya. Saya pegang, ada emboss (huruf timbul), ada watermark, dan ada lintasan stempel," ungkap Elida secara rinci.
Elida juga menambahkan detail kondisi fisik kertas yang menunjukkan usia dokumen tersebut.
"Di bagian bawahnya itu sudah robek-robek, mungkin karena sudah lama sekali. Kertas tua. Jadi bagi saya, itu adalah aslinya, bukan sekadar fotokopi," tegasnya.
Menurut kuasa hukum Roy Suryo, Abdul Gafur, Polda Metro Jaya sudah menginstruksikan para peserta gelar perkara khusus untuk tidak menyentuh ijazah Jokowi saat ditunjukkan.
Oleh karena itu, Gafur memastikan para peserta gelar perkara khusus hanya dapat melihat, tanpa menyentuh.
"Ada pengacara dari pihak Pak Eggi Sudjana yang mengatakan bahwa beliau memegang ijazah, kemudian di situ merasakan ada embos, ada watermark" kata Abdul dalamYouTube Official iNews, Senin (22/12/2025).
"Saya pastikan bahwa apa yang disampaikan itu adalah keterangan yang menyesatkan publik," imbuhnya.
"Kenapa? karena pada saat ijazah itu mau dibuka, saya bersama Ahmad Khozinudin adalah dua lawyer yang berdebat sengit dengan pengacara Jokowi supaya ijazah itu bisa dibuka dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penegakan hukum dan kemudian didukung juga oleh ombudsman Republik Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Kasus Ijazah Jokowi Lanjut: Kubu Roy Suryo Tagih Surat Resmi, Yakup Desak Segera Disidangkan
Gafur menjelaskan, saat gelar perkara khusus berlangsung dan ijazah Jokowi ditunjukkan, dirinya menjadi orang yang pertama melihat ijazah Jokowi ditunjukkan mulai dari digunting segelnya hingga diperlihatkan kepada para peserta gelar.
"Pada saat dilakukan gelar perkara khusus itu detik-detik di mana ijazah itu akan dibuka, saya termasuk orang yang pertama kali maju ke depan dan saya berdiri di antara penyidik dan Pak Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya," katanya.
"Saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri detik-detik ijazah tersebut digunting dari segel penyidik Polda Metro Jaya dan ijazah tersebut diperintahkan, diberikan arahan oleh Polda Metro Jaya 'tidak boleh diraba, tidak boleh dipegang, tidak boleh disentuh'." sebut Gafur.
"Sehingga saya hanya melihat itu dari jarak yang sangat dekat, tetapi karena ada arahan dari penyidik Polda Metro Jaya supaya ijazah tersebut tidak dipegang, maka saya tidak memegang ijazah tersebut," tegasnya.
Gafur menegaskan ijazah Jokowi diletakkan di sebuah map hardcase berlogokan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, ijazah Jokowi juga dilapisi dengan plastik yang keras, dan dokumen tersebut disimpan di satu map hardcase ada logo UGM dan dilapisi oleh plastik yang keras.
"Jadi kalau ada pernyataan dari pengacara Pak Eggi Sudjana mengatakan bahwa beliau menyelonong jarinya masuk, saya pastikan itu keterangan yang menyesatkan publik," ujarnya.
"Keterangan tersebut tidak benar, karena keterangan itu yang memberikan kebingungan terhadap rakyat hari ini," imbuhn Gafur.
Baca juga: Merinding Lihat dan Sentuh Ijazah Asli Jokowi, Elida Netti: Ada Emboss dan Watermark, Ini Kertas Tua
Pernyataan Elida Netti yang mengatakan pada ijazah Jokowi terdapat emboss atau huruf timbul dan watermark, menurut Gafur merupakan pernyataan yang tidak sesuai fakta.
"Bunda Eli (mengatakan) ijazah tersebut ada embossnya, ada watermark-nya, saya pastikan keterangan tersebut keterangan yang tidak sesuai fakta di dalam gelar perkara khusus," pungkasnya.
Tersangka kasus ijazah Jokowi lainnya, Rustam Effendi menyatakan keyakinannya jika dokumen tersebut palsu.
Hal ini berdasarkan pengamatan Rustam sendiri terhadap foto yang tertempel di ijazah Jokowi, kala diperlihatkan dalam Gelar Perkara Khusus.
Bahkan Rustam mengklaim telah mencari tahu sendiri siapa yang membuat ijazah palsu untuk Jokowi itu.
Atas dasar itulah Rustam mendesak Polda Metro Jaya melakukan kembali uji forensik ijazah Jokowi, tapi di Laboratorium Forensik Independen.
"Saya pribadi saya mendukung apa yang dilakukan oleh kuasa hukum kami untuk melakukan Laboratorium Forensik Independen" kata Rustam dalam konferensi persnya di Polda Metro Jaya, Senin (22/12/2025).
"Karena apa? karena saya sendiri tidak percaya dengan hasil kemarin yang diperlihatkan di meja (saat gelar perkara khusus) itu kalau itu foto ijazahnya Jokowi." imbuhnya.
"Saya orang yang pertama sewaktu itu yang bilang kalau itu bukan Jokowi dan saya juga orang yang mencari tahu siapa pembuatnya," tegas Rustam.
Baca juga: 3 Tersangka Tak Percaya Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi: Bibir-Kuping Dibahas, Prediksi Yakup Benar
Rustam meyakini ketika ijazah Jokowi itu palsu, maka ada pihak di luar sana yang membuat ijazah tersebut.
Tak hanya itu, Rustam bahkan menyebut dirinya sudah mengetahui siapa yang membuat ijazah palsu Jokowi itu.
Untuk itu demi kepentingan bangsa, Rustam mendesak dilakukannya kembali uji forensik ijazah Jokowi di Lab Forensik Independen.
"Kalau hari ini Jokowi diyakini oleh kami itu palsu ijazahnya, artinya ini ada pembuatnya. Pembuatnya itu kami tahu gitu loh" sambungnya.
"Jadi kami minta supaya untuk kepentingan bangsa, apa yang diajukan oleh kuasa hukum kami dapat dipenuhi oleh Polda Metro Jaya," terang Rustam.
Terakhir, Rustam menegaskan ia bersama Roy Suryo, Rismon Sianipar, Dokter Tifa, dan tim kuasa hukumnya akan terus berjuang untuk membongkar ijazah Jokowi ini.
"Saya akan terus berjuang, dan kami bersama dengan Bang Roy Suryo, Bang Rismon, Dokter Tifa dan lawyer lainnya untuk mendukung membongkar ijazah palsu Jokowi" paparnya.
"Saya meyakini bahwasanya foto itu bukan fotonya Jokowi. Foto itu foto orang lain dan tidak mungkin itu Jokowi," tegas Rustam.
(Tribunnews.com/Tribunnews.com)