TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menghadirkan kejutan dalam Annual Ekraf Report 2025 di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Ia tampil percaya diri dengan sepatu kuning yang bukan keluaran merek internasional, melainkan produk lokal hasil kolaborasi Brodo dan Tolak Angin.
“Ini salah satu produk lokal Indonesia. Bahkan produk seperti Tolak Angin pun bisa tampil keren,” ujar Irene, Senin (22/12/2025).
Momen itu semakin mencair ketika Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Harsya menanggapi gaya Irene.
Ia memperlihatkan sepatu boot kulit cokelat gelap yang dikenakannya, lalu berkelakar, “Untuk sepatu yang satu lagi, vendornya dari TNI. Jadi gaya kami memang berbeda, yang satu lebih muda, yang satu lebih senior.”
Irene menegaskan bahwa kreator dan pelaku ekonomi kreatif Indonesia sebenarnya sudah mendapat pengakuan global.
Tantangan terbesar, menurutnya, justru datang dari rasa minder pelaku lokal untuk tampil di panggung internasional.
Karena itu, pemerintah kini menitikberatkan program penguatan pitching dan keberanian tampil.
“Harapan kami satu, mari tampil bareng. Jangan hanya menargetkan pasar Indonesia atau nasional, tapi juga internasional,” katanya.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Lampaui Nasional, BPS Serahkan Laporan Statistik ke Kemenekraf
Irene menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah strategi penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif.
Ia mengajak pelaku industri agar tidak ragu bekerja sama demi menembus pasar global.
“Produk ekonomi kreatif Indonesia bukan hanya untuk pasar dalam negeri, tapi sering kali justru lebih dihargai di pasar internasional. Sekarang saatnya kita bersinar bareng. Yuk, kita gotong royong bersama,” pungkasnya.
