PLTSa Masih Dibahas, DPRD DKI Dorong Penanganan Sampah dari Hulu
December 23, 2025 12:48 AM

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Permasalahan sampah di Jakarta masih menjadi pekerjaan rumah besar yang memerlukan penanganan komprehensif dari hulu hingga hilir. 

Salah satu wacana yang terus dibahas adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai solusi di sektor hilir.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike menyampaikan saat ini Pemerintah Pusat menunjukkan perhatian serius terhadap pengelolaan sampah, termasuk mengambil alih sejumlah proyek strategis seperti PLTSa di beberapa provinsi.

“Untuk PLTSa, saat ini Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat masih terus berembuk. 

Ada banyak hal yang harus dibahas secara matang, mulai dari teknologi, lokasi, hingga skema pembiayaan yang rencananya akan diambil alih Pemerintah Pusat melalui Danantara,” ujar Yuke saat Refleksi Akhir Tahun 2025 di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (22/12/2025).

Kendati begitu, Yuke menegaskan penyelesaian persoalan sampah tidak boleh hanya berfokus pada bagian akhir atau hilir saja.

“Kami di komisi selalu mendorong agar penanganan sampah dimulai dari hulu. Masyarakat harus didorong untuk mengurangi dan memilah sampah sejak dari sumbernya,” katanya.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup perlu terus melakukan sosialisasi sekaligus memberikan insentif dan program nyata bagi masyarakat yang konsisten melakukan pemilahan sampah.

Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Komunitas atau warga yang sudah aktif mengurangi sampah dinilai layak mendapatkan apresiasi.

“Kami juga mendorong pengelolaan sampah di level mikro dan menengah, tidak semuanya harus dibawa ke TPA,” ujar Yuke.

Politisi PDIP itu menuturkan, terkait PLTSa, saat ini terdapat wacana pembangunan satu fasilitas di Bantar Gebang, serta satu atau dua PLTSa lain di wilayah Jakarta. 

Namun hingga kini, DPRD mengaku belum menerima perencanaan detail yang benar-benar disepakati oleh Pemerintah Pusat.

Sementara itu, DPRD berharap fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan dapat segera beroperasi tanpa kendala. 

Jika berjalan optimal, RDF Rorotan diproyeksikan mampu mengolah sekitar 2.000 ton sampah per hari, sekaligus mengurangi beban Bantar Gebang.

“Mudah-mudahan akhir tahun ini atau awal tahun depan RDF Rorotan sudah tidak ada masalah lagi dan bisa beroperasi maksimal,” ujarnya.

Yuke menambahkan pihaknya juga membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya anak muda, mahasiswa, dan komunitas lingkungan, untuk memberikan masukan terkait kebijakan pengelolaan sampah.

Berita Terkait

  • Baca juga: ALSI Dorong Peran Lembaga Sertifikasi dalam Pembangunan Berkelanjutan Nasional
  • Baca juga: Syair Cinta untuk Rasulullah Mengantarkan Putra Indonesia Raih Juara di Ajang Internasional di Turki
  • Baca juga: Aspirasi Masyarakat Ditampung, 4 Raperda Termasuk KTR Sepakat Diparipurnakan
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.