TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Tim gabungan berhasil mengevakuasi seorang pemuda yang dilaporkan tersesat dan hilang di kawasan Taman Nasional Guning Merapi (TNGM), Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (22/12/2025).
Seperti diketahui sebelumnya, dua orang pemuda dilaporkan tersesat dan hilang saat mencoba mendaki Gunung Merapi lewat Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu (21/12/2025).
Awalnya, dikatakan ada tiga orang yang mendaki naik dari Kalitalang, Desa Balerante pada Sabtu (20/12/2025).
Dari tiga orang itu, hanya satu orang berhasil turun sedangkan dua orang lainnya diduga masih tersesat di kawasan TNGM.
Tim SAR gabungan pun diterjunkan untuk mencari keberadaan dua pemuda tersebut.
Hingga akhirnya pada Senin (22/12/2025), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu korban berinisial PR (20), warga Kota Yogyakarta, dalam kondisi selamat.
Sedangkan korban lainnya berinisial AO (22), warga Kota Yogyakarta, kini masih dalam pencarian.
Kapolsek Kemalang, AKP Sarwoko, menjelaskan proses evakuasi pencarian korban digelar tim gabungan dari berbagai organisasi dengan titik posko SAR di Sapuangin, Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, salah satu pendaki atas nama PR berhasil ditemukan dalam keadaan hidup dan selamat. Selanjutnya yang bersangkutan langsung dievakuasi oleh tim gabungan,” kata Sarwoko, Senin (22/12/2025).
Dia mengungkapkan, korban PR ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 10.45 WIB.
Setelah operasi pencarian dimulai sejak pukul 06.00 WIB dan langsung dilakukan evakuasi dari lokasi penemuan.
Menurutnya, proses evakuasi korban berlangsung cukup menantang lantaran medan di kawasan Gunung Merapi yang curam dan kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Korban tiba di Posko Sapuangin pada sore hari sebelum dibawa ke Puskesmas Kemalang untuk menjalani pemeriksaan medis dan perawatan dengan pendampingan keluarga.
“Korban berhasil dievakuasi dan tiba di posko sekitar pukul 16.22 WIB. Selanjutnya dibawa ke Puskesmas Kemalang untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan lebih lanjut,” katanya.
Kendati demikian, proses pencarian korban masih terus berlanjut.
Tim SAR gabungan kini masih mencari keberadaan satu pendaki lainnya berinisial AO (22), warga Kota Yogyakarta.
Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran di sejumlah jalur dan titik yang diduga menjadi lokasi terakhir korban berada.
“Untuk pendaki kedua atas nama AO, sampai saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian secara intensif. Kami mohon doa dari masyarakat agar proses pencarian dapat berjalan lancar dan korban segera ditemukan dalam kondisi selamat,” harapnya.
Operasi pencarian dan evakuasi itu melibatkan berbagai unsur, di antaranya Polres Klaten, Polsek Kemalang, Basarnas Solo, SAR Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Klaten, pengelola TNGM, Damkar, relawan, serta warga masyarakat sekitar.
Seluruh unsur terus bersinergi guna mempercepat proses pencarian dengan tetap mengutamakan keselamatan personel di lapangan.
Jalur Kalitalang Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah merupakan jalu tidak resmi untuk mendaki ke Gunung Merapi, telebih saat ini masih ditutup untuk umum.
Pasalnya, hanya ada tiga jalur pendakian resmi untuk mencapai puncak Gunung Merapi, yaitu jalur Selo Boyolali, jalur Babadan Magelang, dan jalur Kinahrejo Sleman.
Status Gunung Merapi saat ini adalah Level III (Siaga), yang ditetapkan oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta karena aktivitas vulkaniknya masih cukup tinggi.
Gunung Merapi masih sering memunculkan letusan efusif (lelehan lava) dan awan panas guguran, sehingga aktivitas pendakian ke puncak masih ditutup dan masyarakat diminta waspada.
Detail Status:
Level III (Siaga):
Ini berarti aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan yang nyata, dengan potensi bahaya berupa guguran lava, lontaran material, dan awan panas yang bisa mencapai jarak tertentu.
Penyebab:
Aktivitas erupsi efusif (lelehan lava) masih sering terjadi, seperti yang dilaporkan pada November 2025, menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan.
Imbauan Terkait Status:
Penutupan Pendakian:
Area Puncak Merapi dan zona bahaya di sekitar Gunung Merapi ditutup untuk kegiatan wisata, termasuk pendakian.
Waspada Masyarakat:
Warga di sekitar lereng (Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten) diimbau untuk mematuhi imbauan dan tidak memasuki
Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Jadi, Gunung Merapi tetap menjadi gunung berapi aktif yang perlu dipantau dengan ketat, dan status Siaga ini mengindikasikan potensi bahaya yang masih ada.