SURYA.co.id - Di usia lanjut, HM Kunang yang dikenal publik dengan sapaan Abah Kunang kini harus menjalani masa penahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Kepala Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan itu ditahan sejak Sabtu pagi (20/12/2025).
Ia tidak sendiri. KPK juga menahan anaknya, Ade Kuswara Kunang, yang menjabat sebagai Bupati Bekasi, serta seorang kontraktor bernama Sarjan.
Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan suap.
Penahanan ini menandai perubahan drastis dalam kehidupan Abah Kunang yang sebelumnya aktif berinteraksi dengan publik melalui media sosial.
Sebelum ditahan, Abah Kunang dikenal cukup aktif di media sosial, khususnya TikTok melalui akun @hmk7761 yang memiliki 11,9 ribu pengikut.
Ia kerap mengunggah momen keseharian, mulai dari kegiatan di rumah hingga jalan-jalan bersama istri. Namun, sejak penahanan, aktivitas tersebut terhenti.
Unggahan terakhirnya tercatat empat hari lalu dengan caption:
"sore2 di asikin aja dengan berjoget"
Unggahan tersebut menampilkan seorang bocah perempuan yang sedang berjoget.
Baca juga: Sosok HM Kunang Ayah Bupati Ade Kuswara yang Terjerat Korupsi Ijon Proyek, Tokoh Legendaris Cikarang
Sejak kabar penahanan mencuat, kolom komentar di akun tersebut dipenuhi berbagai reaksi netizen.
Beberapa komentar yang muncul di antaranya:
"@ymmot untuk sementara waktu abah sibuk ya cu"
Komentar itu dibalas netizen lain dengan emotikon menangis. Ada pula komentar bernada satir:
"sibuk di gedung KPK."
Di sisi lain, sebagian warganet tetap menyampaikan doa:
Tak hanya pada satu unggahan, komentar netizen juga membanjiri postingan lainnya. Reaksi publik terbelah antara pembelaan dan kritik tajam.
Sebagian netizen mengaku tidak percaya dengan kasus yang menjerat Abah Kunang:
"@Mey Mey: ga mungkin Abah orng jjur saya gak percaya..."
Namun komentar tersebut langsung ditanggapi netizen lain yang menyematkan foto Abah Kunang saat rilis KPK mengenakan rompi oranye.
Komentar lain yang turut muncul di antaranya:
Kolom komentar pun berubah menjadi ruang perdebatan publik terkait gaya hidup, kekayaan, dan integritas Abah Kunang.
Melalui sejumlah unggahan lama, terungkap kediaman Abah Kunang yang megah dan mencolok. Rumah tersebut didominasi warna putih dengan aksen hitam, menyerupai bangunan istana.
Di halaman rumahnya tampak deretan kendaraan mewah dari berbagai merek, seperti Mercedes-Benz, BMW, Lexus, hingga Honda.
Di wilayah Cikarang, Abah Kunang dikenal sebagai figur berpengaruh. Ia kerap disebut sebagai sosok legendaris dan disegani.
Julukan jawara pun melekat padanya karena dianggap memiliki wibawa dan pengaruh kuat di tengah masyarakat.
Selain menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami, Abah Kunang juga tercatat sebagai pendiri Ikatan Putra Daerah (IKAPUD) serta Garda Pasundan.
Dalam salah satu pernyataan sebelum terjaring operasi tangkap tangan KPK, Abah Kunang pernah mengatakan:
"Saya memang tidak sekolah, tapi ingin tetap berguna bagi orang lain,"
Pernyataan tersebut kini kembali menjadi sorotan publik seiring dengan proses hukum yang sedang berjalan.
HM kunang menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan.
Desa Sukadami terletak di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Wilayah ini strategis karena dilintasi jalan-jalan utama penghubung kabupaten.
Berbatasan dengan Ciantra dan Sukaresmi di utara, Sukasari di Selatan serta Ciantra dan Jayasampurna di barat dan memiliki aksebilitas baik ke Cikarang Pusat dan Serang Baru.
Di lingkungan setempat, HM Kunang dikenal sebagai figur legendaris.
Bahkan, ia mendapat julukan Jawara Bekasi.
Dia memiliki kiprah dalam seni bela diri tradisional serta kepemimpinan yang berwibawa di tengah warga.
HM Kunang kerap menegaskan bahwa keterbatasan pendidikan formal bukanlah penghalang untuk menjadi orang yang berguna.
Dalam sebuah kesempatan, ia pernah berujar dengan rendah hati:
"Saya memang tidak sekolah, tapi ingin tetap berguna bagi orang lain," katanya.
Kepemimpinan tradisionalnya terbukti efektif.
Ia tercatat sebagai pendiri organisasi besar seperti Ikatan Putra Daerah (IKAPUD) serta Garda Pasundan.
Ormas-ormas ini berperan vital dalam memperkuat identitas dan solidaritas warga lokal Bekasi.
Sebagai tokoh berpengaruh, HM Kunang memiliki jejak yang nyata di kawasan Sukadami.
Ia menempati rumah dua lantai dengan desain yang khas.
Lebih dari itu, ia memiliki lahan seluas hampir dua hektare yang menjadi bukti kerja kerasnya.
Lahan yang awalnya merupakan area persawahan tersebut kini telah bertransformasi menjadi kompleks hunian yang ia siapkan khusus bagi masa depan anak-anaknya.
"Tanah sawah itu luasnya hampir dua hektar, sekarang sudah dibangun rumah untuk anak-anak," ungkap HM Kunang saat menceritakan investasinya.
Tak hanya aset tanah, ia juga dikenal loyal terhadap keluarga dengan memfasilitasi sejumlah kendaraan bagi anggota keluarganya.
Selama masa kepemimpinannya sebagai kepala desa, HM Kunang dikenal memiliki reputasi baik dan aktif dalam pembangunan desa serta kegiatan sosial.
Beredar kabar, Abang Kunang adalah orang kuat yang selama ini menopang sang anak.
Dia dikenal sebagai tokoh sentral dan punya pengaruh politik sangat besar.
Karir politik Ade Kuswara disebut-sebut tidak lepas dari campur tangan dan jejaring yang dibangun Abah Kunang selama puluhan tahun jadi Kades Sukadami.
(Tribunnews/Putra Dewangga)