BANJARMASINPOST.CO.ID - Manchester City bukan klub yang bergerak karena panik.
Setiap langkah transfer selalu lahir dari perhitungan dingin, berbasis data, dan disaring langsung oleh mata jenius Pep Guardiola.
Namun ketika kabar menyebut City telah melakukan kontak untuk Vinicius Junior, satu hal menjadi jelas: ini bukan sekadar rumor musiman.
Di Etihad Stadium, kesempurnaan adalah target abadi. Meski lini serang City terlihat penuh, bahkan cenderung mewah, Guardiola justru merasa masih ada ruang untuk evolusi.
Baca juga: Chelsea Kejar Jeremy Monga Rp173 Miliar, Man City dan Real Madrid Siap Menyalip
Rayan Cherki, yang sempat diragukan karena inkonsistensi, kini menjelma menjadi pelayan kreatif yang mulai gacor sejak pulih dari cedera paha.
Jeremy Doku dan Phil Foden juga terus menyuplai energi, total mencatat 15 keterlibatan gol di Liga Premier musim ini.
Namun sepak bola Guardiola selalu tentang lapisan berikutnya. Tentang ancaman ekstra yang memaksa lawan berpikir dua kali.
Di sinilah nama Vinicius Junior masuk sebagai variabel destruktif.
Bintang Real Madrid itu kini berusia 25 tahun, berada di fase emas karier.
Kecepatannya brutal, dribelnya mematikan, dan mentalnya teruji di laga-laga hidup mati Liga Champions.
TEAMtalk melaporkan City telah menjalin komunikasi awal, dengan harga yang dipatok Los Blancos sekitar £80 juta, setara Rp1,6 Triliun.
Angka itu besar, tetapi bagi City, ini soal nilai, bukan harga.
Mengapa Man City Masih Memburu Penyerang?
Pertanyaan paling logis: mengapa City masih butuh penyerang sayap kiri ketika Cherki, Doku, dan Foden tersedia?
Jawabannya sederhana tapi brutal: Guardiola tidak pernah puas. Dalam sistemnya, sayap kiri bukan sekadar pelari cepat.
Itu adalah senjata taktis. Vinicius menawarkan kombinasi langka: eksplosivitas, pengalaman Eropa, dan kemampuan mengubah momentum laga sendirian.
Antoine Semenyo sempat masuk radar dengan klausul £65 juta atau Rp1,3 Triliun.
Namun Semenyo, seproduktif apa pun di Bournemouth, belum pernah merasakan tekanan semifinal Liga Champions. Vinicius? Ia hidup di sana.
BBC Sport dalam analisisnya musim ini menyebut Vinicius sebagai “penentu tempo emosional Madrid”. Ketika laga buntu, bola akan selalu dicari olehnya.
Statistik Musim 2024/2025: Vinicius vs Pemain Sayap Elite
Sumber data: Opta, Squawka, Transfermarkt
Statistik per 90 menit Vinicius Jr Rayan Cherki Antoine Semenyo
Data ini menjelaskan segalanya. Vinicius bukan hanya pencetak gol, tetapi kreator sekaligus pemecah struktur pertahanan.
Dalam tim Guardiola yang mengandalkan overload sisi kiri, angka dribel sukses Vinicius menjadi emas.
Pengalaman Liga Champions: Faktor Pembeda
Di Liga Champions, Vinicius berada di kelas tersendiri. Dalam 74 pertandingan, ia terlibat langsung dalam 56 gol.
Statistik ini menjadikannya salah satu pemain paling produktif di kompetisi elit Eropa dalam lima musim terakhir.
The Athletic menulis bahwa Guardiola sejak lama mengagumi winger yang bisa “menghukum kesalahan kecil”. Vinicius adalah definisi itu.
Satu langkah terlambat, satu bek salah posisi, gawang terbuka.
Bagi City, yang masih terobsesi mengukuhkan dominasi Eropa pasca-treble, Vinicius adalah investasi jangka pendek dan panjang.
Analisis Taktis: Di Mana Vinicius Cocok?
Jika transfer ini terjadi, City akan berevolusi. Vinicius di kiri, Haaland sebagai predator kotak penalti, dan Foden atau Bernardo Silva sebagai interior kanan. Ini menciptakan segitiga maut.
Guardiola bisa beralih dari 3-2-4-1 ke 4-3-3 cair. Vinicius akan memaksa bek kanan lawan bertahan lebih dalam, membuka ruang bagi fullback inverted seperti Josko Gvardiol.
High pressing City akan semakin kejam karena Vinicius agresif tanpa bola.
Sky Sports menyoroti bahwa City musim ini terkadang kesulitan menembus low block. Vinicius adalah jawaban instan.
Hambatan Real Madrid dan Politik Florentino Perez
Namun transfer ini tidak sederhana. Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dikenal keras kepala. Ia enggan melepas Vinicius atau Rodrygo, dua aset inti proyek jangka panjang.
Kontrak Vinicius memang masih menyisakan ruang negosiasi, tetapi Madrid tak akan melepasnya tanpa perlawanan. Bahkan dengan Rp1,6 Triliun, mereka bisa meminta lebih jika perang tawaran terjadi dengan Chelsea dan Liverpool.
Baca juga: Man City Bajak Target Liverpool, Strategi Pep Guardiola Bisa Kunci Dominasi Premier League
Jika transfer ini terjadi, dampaknya akan mengguncang Eropa. Manchester City bukan hanya menambah pemain, mereka menambah rasa takut di benak lawan. Vinicius Junior adalah simbol keberanian menyerang, pemain yang memecah taktik dengan insting.
Bagi Guardiola, ini bukan tentang menggantikan siapa pun, tetapi melampaui batas. City sudah hebat, Vinicius bisa membuat mereka menakutkan.
Real Madrid mungkin bertahan, tetapi sejarah menunjukkan satu hal: ketika Pep benar-benar menginginkan pemain, ia jarang berhenti.
Dan jika Vinicius mendarat di Etihad, Liga Premier akan punya raja sayap kiri baru.
(Banjarmasinpost.co.id)
