Laka Tunggal Bus di Tol Krapyak, Sopir Disebut Muda dan Kurang Pengalaman, Diamankan Bersama Kernet
December 23, 2025 01:38 PM

TRIBUNTRENDS.COM - Polrestabes Semarang masih terus mendalami penyebab kecelakaan lalu lintas tunggal yang melibatkan bus Cahaya Trans di Simpang Susun Tol Krapyak Km 420+200.

Hingga Senin (22/12/2025) malam, kepolisian telah mengamankan dua orang sopir beserta kernet bus tersebut untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Kapolrestabes Semarang Kombes M Syahduddi mengungkapkan, hasil pendalaman awal mengarah pada faktor pengemudi.

Baca juga: NGERI Bus Tabrak 3 Mobil di Tol Krapyak Semarang, Ringsek Parah, Tak Ada Korban Jiwa: Kurang Waspada

Sopir Kurang Berpengalaman

Berdasarkan data sementara, sopir bus diketahui masih berusia relatif muda dengan jam terbang mengemudi yang minim.

Kondisi ini menjadi salah satu perhatian utama penyidik dalam mengurai rangkaian peristiwa yang berujung pada kecelakaan fatal tersebut.

“Polrestabes Semarang terus berupaya memberikan pelayanan maksimal, mulai dari proses identifikasi korban, penanganan medis, hingga pemulangan jenazah ke daerah asal masing-masing,” ujar Syahduddi dalam keterangan tertulisnya.

Ia menyampaikan, seluruh jenazah korban meninggal dunia yang berjumlah 16 orang telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

KECELAKAAN BUS - Bus PO Cahaya Trans Jurusan Jakarta-Yogyakarta dengan nomor polisi B 7201 IV kecelakaan tunggal, terguling di Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12/2025).
KECELAKAAN BUS - Bus PO Cahaya Trans Jurusan Jakarta-Yogyakarta dengan nomor polisi B 7201 IV kecelakaan tunggal, terguling di Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12/2025). (Istimewa)

18 Korban Luka

Sementara itu, dari total 18 korban luka, sebagian besar sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan medis.

Tercatat, 13 korban luka telah dipulangkan, sedangkan lima korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang.

Dua korban, yakni Marno dan Nyimas Jihan Hasmini, dirawat di RS Tugu Semarang dan masih dalam pemantauan pasca-operasi.

Dua korban lainnya, Parwono dan Rafi Abdurahman, menjalani perawatan di RS Columbia Asia Semarang.

Sementara satu korban, Mahija Kelana Makantan, masih dirawat di RS Elisabeth Semarang.

Syahduddi menegaskan, selain fokus pada penegakan hukum, pihak kepolisian juga memastikan pendampingan terhadap korban dan keluarga berjalan secara optimal.

Ia menekankan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab, dengan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan serta keselamatan berlalu lintas agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.