Mufti Anam Ajak Masyarakat Pasuruan Perkuat Nilai Empat Pilar Kebangsaan
December 23, 2025 03:15 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan – Penguatan nilai-nilai kebangsaan dinilai penting untuk terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal tersebut disampaikan Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, saat menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama warga Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada 11 Desember 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat dari beragam komunitas. Dalam kesempatan tersebut, Mufti menekankan bahwa bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan yang semakin kompleks, mulai dari dinamika geopolitik global, persoalan ketahanan pangan, hingga tekanan sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Pengurus DPC PDIP Pasuruan Langsung Gelar Rapat Susun Program Kerja

Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan masih sangat relevan sebagai pedoman dalam menghadapi situasi tersebut. Ia menyebut bahwa Indonesia memiliki fondasi kebangsaan yang kuat, yang perlu terus dirawat dan dipahami bersama.

Mufti juga mengulas sejarah lahirnya konsep Empat Pilar Kebangsaan yang pertama kali dikonsolidasikan pada masa kepemimpinan almarhum Taufiq Kiemas saat menjabat Ketua MPR RI periode 2009–2014. Keempat pilar tersebut meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: H Arifin Resmi Jadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan, Langsung Konsolidasi Internal

Ia menegaskan bahwa Pancasila memiliki posisi sentral sebagai ideologi bangsa dan dasar negara. Nilai-nilainya digali dari budaya serta kearifan lokal masyarakat Indonesia dan diperkenalkan oleh Bung Karno dalam pidato bersejarah pada 1 Juni 1945, sehingga Pancasila mencerminkan jati diri bangsa itu sendiri.

Semangat Gotong Royong

Lebih lanjut, Mufti menyampaikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Ia mengajak masyarakat untuk saling memperhatikan kondisi sekitar, terutama terhadap tetangga yang tengah mengalami kesulitan hidup.

Baca juga: Advokat Pasuruan Bentuk Kantor Bersama, Central Titik Temu Aequitas

Selain itu, mantan Ketua HIPMI Jawa Timur tersebut juga mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman. Ia menilai perbedaan agama, suku, maupun latar belakang sosial bukanlah penghalang, melainkan kekuatan dalam membangun Indonesia yang maju dan sejahtera.

Ia menutup dengan pesan bahwa persatuan dan kerukunan merupakan kunci utama kemajuan bangsa dan daerah, serta harus dijaga bersama oleh seluruh elemen masyarakat.

(TribunJatimTimur.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.