TRIBUNJATIM.COM - Keberadaan petugas pemadam kebakaran (damkar) kini semakin dibutuhkan masyarakat dibanding instansi lainnya.
Pasalnya, petugas damkar bak mampu mengatasi segala masalah masyarakat termasuk mengambilkan rapor seorang siswa di sekolah.
Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) untuk mengambilkan rapornya.
Ia kesulitan lantaran sekolah mewajibkan orangtua laki-laki wajib mengambil rapor anak di sekolah.
Siswa tersebut bahkan sempat mencari jasa sewa bapak karena kondisi orangtuanya yang telah berpisah.
Peristiwa petugas damkar ambil rapor siswa tersebut terjadi pada Senin (22/12/2025).
Siswi kelas 8 bersekolah di kawasan Kecamatan Poasia, berjarak 7,6 kilometer atau 17 menit dari Kantor Damkarmat Kendari.
Kantor tersebut berlokasi di Jalan Balai Kota III, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Baca juga: Roro Siswi SMK Minta Petugas Damkar Ambil Rapornya karena Orangtua Sibuk: Bingung Minta Tolong Siapa
Pelajar kelas 8 itu berusia 13 tahun berinisial PAD saat dihubungi Tribun Sultra melalui WhatsApp mengatakan, sebelum penerimaan rapor dirinya mencari nomor Damkar.
Sebab, sekolah memang mewajibkan orang tua laki-laki untuk datang mengambil rapor murid.
Olehnya itu, dia mencari kontak petugas pemadam kebakaran melalui sosial media.
"Sebelumnya saya mencari nomor Damkar untuk meminta tolong, saya search di TikTok 'Damkar Kendari' untuk menerimakan lapor," katanya, Senin (22/12/2025).
Bahkan, lanjut dia, PAD sempat mencari tahu jasa sewa bapak di Kota Lulo ini tetapi tidak mendapatkannya.
"Sempat juga saya cari jasa sewa bapak tapi untuk di Kendari itu tidak menjangkau, jadi saya chat lah om om Damkar untuk mengambilkan rapor," jelasnya.
Dia berterima kasih kepada Damkar Kendari karena sudah membantunya tanpa meminta imbalan sedikitpun.
"Untuk Damkar Kendari terimakasih telah mengambilkan laporku tanpa upah, dan semangat terus membantu warga yang membutuhkan," tulisnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi Damkarmat Kendari, membenarkan adanya laporan tersebut melalui WhatsApp yang masuk pada 18 Desember 2025 lalu.
"Pelajar ini berusia 13 tahun warga Kompleks Perumahan BTN BSB, Jalan Orinunggu, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu," tulis Kasi Kerjasama dan Publikasi, Martoyo.
Dia menjelaskan, kedua orang tua pelapor sudah pisah dan tidak memiliki wali laki-laki.
Sehingga, laporan tersebut langsung ditanggapi oleh Komandan Peleton Ⅱ bernama Pak Sainuddin Saranani.
Dia menghadiri prosesi awal hingga akhir kegiatan penerimaan rapor yaitu pukul 10.00 WITA dengan mengendarai Unit Fire Rescue.
Baca juga: ABG Putri Panik Uang Rp50.000 Masuk Gorong-gorong, Minta Tolong Damkar: Tidak Dipungut Biaya
Sebelumnya, aksi petugas Damkar Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi wali murid seorang siswa SMP viral di media sosial.
Kisah ini dibagikan akun Instagram @dinaskebakarankotakendari pada Senin (22/12/2025).
Bermula saat Damkar mendapatkan pesan permintaan tolong warga Kecamatan Kambu, Kamis (18/12/2025).
Namun bukan untuk memadamkan api.
Melainkan, diminta untuk menjadi wali murid penerima rapor di salah satu sekolah di Kota Kendari.
Pengirim pesan tersebut diketahui merupakan seorang pelajar kelas 8 di salah satu SMP di Kota Kendari.
Baca juga: Sekeluarga Tewas Terbakar di Satu Kamar Ditemukan Saling Merangkul, Petugas Damkar Pingsan
"Laporan masuk melalui Via WhatsApp Damkarmat Kota Kendari dari seorang pelajar," tulis akun tersebut dikutip Tribun Sultra.
Alasan pelajar tersebut meminta bantuan Damkar, ternyata karena kedua orangtuanya telah berpisah.
Sementara, dirinya tidak memiliki wali laki-laki untuk menerima rapor.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Damkar pun turun tangan.
Komandan Peleton II, Sainuddin Saranani lah yang lantas menjadi wali murid si siswa.
Sainuddin bahkan mengikuti seluruh proses penerimaan rapor dari awal pukul 08.30 WITA hingga akhir 10.00 WITA.
Ia datang dengan mengendarai Unit Fire Rescue milik Damkar Kendari.