Gagal Umrah setelah Bayar Rp 67 Juta, Ahmadi Lemas Tahu Biro Sudah Tutup: Saya Sudah Tidak Kerja
December 23, 2025 05:14 PM

TRIBUNJATIM.COM - Belasan orang gagal umrah dan kini meminta biro mengembalikan uang mereka.

Ahmadi, adalah satu di antara korban.

Ahmadi menagih uang yang sudah dibayarkannya kepada biro umrah Amanah Wisata Grup di RT 4 RW 3 Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Selasa (23/12/2025).

Pria berusia 57 tahun ini harusnya berangkat umrah pada Februari 2025.

Namun keberangkatannya gagal.

Baca juga: Sosok Polisi Lamongan Beri Umrah Gratis ke Argi Petugas KAI Nyaris Dipecat Imbas Kasus Tumbler Anita

Ahmadi pun mendatangi biro umrah Amanah Wisata Grup, dan hendak menemui pimpinannya. 

Namun sayang, yang bersangkutan tidak ada di tempat.

Di kantor biro umrah tersebut tidak aktivitas.

Ruangan kosong.

Ahmadi ditemui oleh seorang karyawan bernama Jumadi yang sehari-hari bekerja di lini bisnis penjualan berbasis digital yang lokasinya satu kompleks dengan kantor biro umrah tersebut.

“Ini (pemilik biro umrah) lagi di luar kota,” ujar Jumadi, yang kemudian menyebut bahwa biro umrah tersebut sudah tutup, melansir dari TribunJateng.

Awalnya Batal Berangkat Haji

Dalam kesempatan itu Ahmadi dengan cukup tenang menceritakan bahwa dia dan istrinya harusnya berangkat umrah pada Februari 2025.

Sebelumnya dia telah membayar senilai Rp 67 juta untuk keberangkatan umrah dia dan istrinya.

“Istri saya shock,karena tahu sendiri kalau di kampung mau berangkat umrah sudah ada syukuran,” kata Ahmadi warga Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.

Akhirnya untuk mengobati karena gagal ke Tanah Suci, Ahmadi nekat tetap berangkat umrah bersama sang istri pada Maret 2025.

Pemberangkatan umrah bersama istri ini menggunakan biro umrah yang lain. Dengan begitu, maka Ahmadi dan istri pun berhasil melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

Meski demikian, Ahmadi tetap menagih uang yang sudah terlanjur dibayarkan kepada biro umrah Amanah Wisata Grup.

Baginya, uang tersebut merupakan hasil jerih payah yang ia kumpulkan selama bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Kudus.

“Itu uang saya, mau saya gunakan untuk keperluan di masa pensiun.

Saya sudah tidak bekerja.

Semoga bisa kembali,” kata Ahmadi.

Sebelumnya, Ahmadi dijanjikan uangnya kembali pada April 2025.

Namun sampai April berakhir, uang pun belum kembali sampai akhirnya janji mengembalikan uang mundur sampai Agustus 2025.

Dan sampai bulan Agustus rupanya masih belum ada kabar pengembalian.

Baca juga: Biaya Ibadah Haji Trenggalek 2026 Turun, Masa Tunggu Lebih Singkat

Rupanya, janji pengembalian uang akan dilakukan pada Januari 2026.

“Dijanjikan Januari terakhir pengembalian.

Ini masih Desember saya menanyakan sebagai rambu-rambu Januari batas akhir,” kata Ahmadi.

Ahmadi tidak masalah ketika uangnya dikembalikan dengan cara dicicil.

Apa pun itu, dia berharap ada iktikad baik dari pimpinan biro umrah Amanah Wisata Grup untuk mengembalikan uangnya.

Baik Ahmadi maupun Jumadi mengatakan, sedianya saat Ahmadi berangkat pada Februari lalu bersamaan dengan 80 orang yang akan berangkat umrah.

Namun semuanya gagal. Dari seluruh jemaah tersebut, beberapa di antaranya ada yang belakangan diberangkatkan umrah oleh biro Amanah Wisata Grup.

Selain itu ada yang meminta uangnya dikembalikan.

Sampai saat ini masih terdapat 18 orang yang uangnya masih belum dikembalikan, termasuk uang milik Ahmadi.

Pemilik Janji Kembalikan

Merespons hal tersebut, Jumadi memastikan pemilik biro umrah tersebut memiliki iktikad untuk mengembalikan uang jemaah yang gagal umrah.

“Sampai saat ini masih mengusahakan dan tidak lari dari tanggung jawab,” kata Jumadi.

Sementara itu, lanjut Jumadi, biro umrah Amanah Wisata Grup saat ini sudah tutup.

Seluruh karyawan yang bekerja di biro tersebut sudah keluar.

Terakhir memberangkatkan umrah yaitu pada Oktober lalu sebanyak 11 orang.

Jumadi menegaskan, bahwa pemilik biro umrah juga merupakan korban.

Baca juga: Curhat Wendi Cagur Batal Haji 2025, Alasan Diduga karena Proses Penerbitan Visa: Belum Diizinkan

Sedianya seluruh tiket jemaah dan biaya pesan hotel sudah dibayarkan kepada pihak yang bekerja sama dengan biro tersebut.

Namun ternyata seluruh ongkos tiket dan hotel tidak dipesankan.

“Jadi dia korban kerja sama dengan booking tiket dan booking hotel.

Dia juga mengalami kerugian. Dia masih mengupayakan,” kata Jumadi.

Jumadi mengatakan, bagi mereka yang hendak meminta pengembalian uang umrah dipersilakan untuk menghubungi langsung kepada pemilik biro.

Sebanyak tiga jamaah haji dari 206 jamaag haji asal Kabupaten Pacitan gagal berangkat ke tanah suci. 

Ini lantaran dengan berbagai sebab. Satu jemaah haji bernama Nanik Hayati warga Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan Jatim meninggal dunia pada 6 Mei 2025 lalu.

Kemudian, Sukatno suami dari Nanik Hayati memilih menunda keberangkatannya.

Sementara 1 jemaah haji lainnya yang gagal berangkat adalah Suwarno, warga Kelurahan Baleharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jatim.

Suwarno harus memupus harapanya untuk menjalankan rukun islam ke lima, karena mengalami kecelakan lalu lintas.

“Total itu ada 206 jemaah haji sebenarnya yang berhak berangkat dan telah melunasi biaya perjalanan haji,” ungkap Kasie Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan, Mutongin, Sabtu (17/5/2025).

Dari 206 itu, hanya 203 jemaah haji yang bisa berangkat bersama dengan kloter 55 embarkasi Juanda Surabaya. Jemaah Pacitan bergabung dengan jemaah haji asal Kabupaten Madiun, Magetan dan Ngawi.

Salah satu jemaah haji, Hari Suryanto mengatakan bahwa sederet persiapan telah dilaksanakan. Mulai dari manasik haji dan fisik serta mental.

“Barang-barang seperti obat pribadi juga sudah saya siapkan. Doakan lancar ya,” tegas Hari.

Sementara, tangis haru keluarga mengiringi pemberangkatan calon jamaah haji asal Kabupaten Pacitan, Jatim. Ada 203 jeamaah haji tersebut diberangkatkan oleh bupati Indrata Nur Bayuaji dari Pendopo Kabupaten Pacitan, Jatim:

Ratusan jemaah haji ini dijadwalkan tiba di asrama haji surabaya pada pukul 21.00 wib. Mereka terbang ke tanah suci pada tanggal 18 Mei 2025.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.