TOBOALI, BABEL NEWS - Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi bersama jajaran Forkopimda melakukan panen raya cabai di Desa Sidoharjo, Kecamatan Airgegas, Selasa (23/12). Panen cabai lokal merupakan bentuk dukungan langsung pemerintah daerah terhadap sektor pertanian.
"Kegiatan panen raya ini menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras para petani di Kabupaten Bangka Selatan dalam menjaga ketahanan pangan daerah, khususnya komoditas cabai yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga," kata Debby Vita Dewi, Selasa (23/12).
Menurutnya, pemerintah daerah akan terus hadir mendukung sektor pertanian agar semakin maju, mandiri, dan berdaya saing. Dukungan tersebut tidak hanya berupa pendampingan teknis, tetapi juga melalui kebijakan yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan petani.
Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani yang dinilai konsisten berjuang memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Hasil panen yang melimpah dapat membawa keberkahan. "Semoga hasil panen ini membawa kesejahteraan bagi petani dan mampu menjaga stabilitas harga cabai," ujarnya.
Pemerintah daerah memastikan, produksi pangan lokal Bangka Selatan dalam kondisi cukup menjanjikan untuk menopang kebutuhan daerah. Berdasarkan data produksi padi periode Oktober hingga Desember 2025, total produksi mencapai 5.478,93 ton. Selain itu, hingga akhir Desember tersedia cadangan padi sekitar 206 ton. Sementara itu, stok serapan Perum Bulog hingga Desember 2025 tercatat mencapai 2.194,47 ton.
"Untuk saat ini ketersediaan pangan awal berada dalam kondisi relatif aman sampai tiga bulan ke depan," ucapnya.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bangka Selatan telah merumuskan sejumlah langkah jangka pendek guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan. Salah satu langkah yang mulai digencarkan adalah pelaksanaan operasi pasar dan gerakan pasar murah, terutama untuk komoditas pangan strategis.
Komoditas yang menjadi fokus pengendalian antara lain daging ayam ras, cabai, bawang merah, ikan, serta berbagai jenis sayuran. Komoditas tersebut selama ini kerap menjadi penyumbang inflasi, terutama menjelang hari besar keagamaan.
"Lewat program ketahanan pangan daerah semakin kuat, kesejahteraan petani terus meningkat, serta stabilitas harga komoditas strategis dapat terjaga demi kepentingan masyarakat luas," pungkas Debby Vita Dewi. (u1)