TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gereja Katedral Makassar atau Gereja Paroki Hati Yesus yang Mahakudus, mulai berbenah menyambut perayaan Natal 2025.
Gereja ini berlokasi di Jl Kajaolalido, No 14, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Lokasinya, tak jauh dari Lapangan Karebosi dan hanya berjarak 1,1 kilometer dari Mapolrestabes Makassar, di Jl Ahmad Yani.
Dibangun pada Tahun 1898 dan rampung pada 1900, Gereja Katolik ini, dapat dikatakan salah satu rumah ibadah tua di 'Kota Angin Mammiri'.
Pantauan tribun, Selasa (23/12/2025) siang, sejumlah petugas dekorasi sementara memasang tenda di halaman gereja.
Tak jauh dari pos sekuriti, juga sudah disiapkan mesin X-ray dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pamobvit) Polda Sulsel.
Alat material khusus (Almatsus) itu berfungsi untuk mendeteksi barang bawaan para pengunjung.
Tidak hanya di bagian luar, bagian dalam gereja juga ditata sedemikian rupa.
Ratusan pot bunga berwarna merah dijejer sejumlah perempuan di altar gereja.
"Ini bunga Kastuba namanya," ucap seorang perempuan sembari menata letak bunga agar terlihat rapih.
Baca juga: Jusman Pekerja Migran Asal Alor NTT Kembali Setelah 20 Tahun Tanpa Perayaan Natal di Kampung Halaman
Bunga kastuba memiliki beberapa jenis warna.
Ada merah, putih, kuning dan campuran atau perpaduan.
Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Dewan Paroki Gereja Katedral Makassar, Verdy (56) mengatakan, makna dari bunga itu bukan terletak pada bunganya.
Melainkan, pada warna merah merona yang dihadirkan.
"Jadi warna merah itu melambangkan kegembiraan, suka cita," kata Verdy.
Verdy, tampak memantau setiap pengerjaan dekorasi oleh pekerja yang didominasi perempuan.
Deretan kursi jemaat, juga sudah tertata rapi menghadap podium.
Di sisi kiri podium juga, terdapat rumah-rumah kecil Lasugi atau Lawa Suji.
Lasugi itu dibangun dari tiang bambu yang mana atap dan dindingnya juga dari anyaman bambu.
"Rumah-rumah Lasugi ini, kita simbolkan sebagai rumah tempat lahirnya Yesus," ucap Verdy
Lasugi atau Lawa Suji bagi masyarakat Bugis-Makassar terdiri dari empat sisi atau diistilahkan dengan Sulapa' Appa.
Baca juga: Natal di Gereja Katedral Makassar Dibagi 3 Sesi, Siap Layani 1.200 Umat Tiap Sesi
Appa atau Eppa Sulapa itu, mengandung makna empat unsur penyusun semesta yang terdiri dari tanah, air, api dan angin.
"Kenapa kita pilih Lasugi? ini sebagai simbol penghargaan kita terhadap kearifan lokal di Sulawesi Selatan ini," ujarnya.
Jadwal ibadah Natal di Gereja Katedral Makassar ini, kata Verdy dibagi dua sesi.
Gereja Katedral Makassar kali ini mengusung tema "Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga".
"Jadi makna yang bisa kita petik dari tema kalau menurut saya secara pribadi, semuanya berawal dari keluarga, baik itu kedamaian, baik itu etika maupun apa, semuanya berawal dari keluarga yang merupakan gereja paling kecil," terangnya.
Ferdi berharap dengan adanya tema itu, para jemaat dapat menerapkan kehadiran Allah di keluarga masing-masing
"Kita harapkan dengan kita bisa menerapkan itu bahwa di dalam keluarga, bahwa kita mengajarkan baik itu kepada anak-anak, bersosialisasi, kita harapkan kedamaian itu bisa menyebar luas," harap Verdy.
Adapun jadwal ibadah Natal di Gereja Katedral Makassar, kata Ferdi dibagi dua sesi.
"Ada dua sesi nanti di tanggal 24 dan tanggal 25, jadi di malam Natal dan hari Natalnya sendiri," katanya.
Untuk kapasitas jemaat, lanjut Verdy, Gereja Katedral Makassar mampu menampung 1.200 orang.
"Kalau halaman itu kami menyediakan untuk sebagai sarana transit untuk umat-umat kalau datang kalau misalnya hujan atau apa sebelum mereka masuk ke dalam gereja, itu mereka bisa berteduh di situ," tuturnya.(*)