POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 24 Desember 2025, dengan judul Adakah Tempat bagi YESUS?.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada KITAB LUKAS 2:1-14
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Desember 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 23 Desember 2025, Berjalan Bersama Damai
Renungan Harian Bulan Desember 2025 ini mengambil judul Menyambut Kristus Merayakan Damai di Bumi, sedangkan tema yang diangkat adalah Menyambut Yesus: Sang Sumber Damai, Setia, dan Keadilan dalam Hati dan Kehidupan.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
NABI MIKHA TELAH MENUBUATKAN tentang Betlehem (5:1).
Ia berasal dari Moresyet daerah Selatan Yehuda, yang berdekatan dengan Betlehem
dan melayani di zaman yang sama dengan nabi Yesaya (751-687 SM).
Nama Betlehem yang disebut di tahun 700an SM ini, adalah nama dan tempat yang
sama yang muncul dalam Injil Lukas di abad pertama Masehi.
Injil Lukas ingin membuktikan bahwa nubuat nabi Mikha adalah kebenaran dan telah tergenapi.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 22 Desember 2025, Sion Bagi Masa Depan
Kebijakan pemerintah Romawi tentang sensus yang menyebabkan Yusuf dan Maria harus pulang ke tanah asal, yaitu Bethlehem di kota Daud, bukan sebuah kebetulan atau rekayasa data.
Betlehem sudah ditetapkan oleh Allah sejak zaman purba kala menjadi kota kelahiran bagi Sang Mesias.
Adakah tempat bagi bayi Yesus yang akan dilahirkan oleh Maria?
Berdasarkan nubuat nabi Mikha, Betlehem sudah ditetapkan Allah menjadi tempat ‘bangkitnya’ Juruselamat Israel.
Nama Betlehem sudah cukup menjadi bukti bahwa tempat tersedia bagi Juruselamat. Rumah atau tempat lain, layak ataukah tidak layak, bukan menjadi patokan utama.
Yang penting bagi kita di sini ialah Allah berkenan memakai pemerintah Romawi yang dibenci bangsa Yahudi untuk membawa sepasang anak manusia yang tidak dikenal ini berjalan
sejauh 112 km (70 mil) pulang ke Betlehem.
Kebijakan politik Romawi ini memberatkan orang-orang Yahudi sebagai penduduk asli tanah Yehuda.
Demi kepentingan Romawi, penduduk asli menanggung beban berat pajak yang akan ditanggungkan atas mereka.
Namun di balik dari kebijakan politik yang tidak menyenangkan ini, sesungguhnya Allah sedang bekerja untuk menggenapi firman-Nya.
Allah berkenan memakai kepentingan politik ekonomi Romawi melalui sensus penduduk, untuk menggenapi firman-Nya.
Tetapi yang lebih penting bagi kita ialah di Betlehem, Allah datang menyambut
dan melayakkan kita melalui Anak-Nya.
Di Betlehem, janji Allah sudah digenapi untuk kita.
Betlehem jadi tanda bahwa bukan kita yang menyediakan, tetapi
Allahlah yang menyediakan tempat untuk kita, di hati-Nya. Amin!
Selamat Menyambut Natal, Tuhan melayakkan kita. (*)
Komunitas Suluh Injil Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.