BBM di Bungo dan Tebo Langka hingga Harga Pertalite Eceran Rp25 Ribu per Liter
December 23, 2025 09:11 PM

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Kelangkaan BBM jenis Pertamax dan Pertalite terjadi di Kabupaten Bungo dan Tebo, Provinsi Jambi, terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini memicu antrean panjang di sejumlah SPBU.

Warga terpaksa mengantre berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar jenis bensin tersebut.

Sulitnya mendapatkan BBM di SPBU berdampak pada penjual di tingkat pengecer.

Informasi yang Tribunjambi.com peroleh, di Bungo harga Pertalite dan Pertamax dilaporkan melonjak drastis hingga menembus Rp25.000 per liter.

Kondisi ini mendapat keluhan dari masyarakat lantaran memberatkan aktivitas sehari-hari, terutama bagi pengendara ojek dan pelaku usaha kecil.

Adapun di Tebo, harga BBM juga melambung tinggi.

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terjadi di Kabupaten Tebo dan Bungo, sehingga memicu kenaikan harga BBM eceran di masyarakat.

Dalam beberapa hari terakhir, warga Kabupaten Tebo dilaporkan mengalami kesulitan memperoleh Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, keterlambatan distribusi BBM diduga disebabkan kelalaian dari pihak Pertamina.

Kondisi ini berdampak besar bagi masyarakat Tebo yang sangat bergantung pada BBM bersubsidi.

Salah seorang pengendara, Eko Cahyono, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dinilai lamban merespons persoalan tersebut.

"Kita minta pemerintah harus cepat respon menanggapi keluhan masyarakat, ini sudah viral baru bergerak," ungkapnya, Selasa (23/12/2025).

Ia menyebutkan, kelangkaan BBM di Kabupaten Tebo telah berlangsung sekitar tiga hari dan sangat memengaruhi aktivitas warga.

"Akibat kelangkaan BBM di SPBU, saya beli minyak enceran Rp20 per liter, itu pun susah dapatnya," katanya.

Menurutnya, banyak pihak dirugikan akibat kelangkaan BBM tersebut, sementara penyebab pastinya belum diketahui secara jelas.

"Kita heran ya, kok bisa langkah di SPBU Tebo, di tempat lain enggaklah," ujarnya.

Ia juga mengaku khawatir dengan pembelian BBM eceran karena kualitasnya tidak diketahui dan berpotensi merugikan masyarakat.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Tebo mengklaim bahwa pasokan BBM sudah kembali tersedia di SPBU sejak Selasa (23/12).

Pemerintah daerah menyatakan stok yang ada dinilai mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

Pantauan Tribun di salah satu SPBU di Tebo menunjukkan antrean panjang kendaraan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Tebo, Mardiansyah, mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kelangkaan BBM tersebut.

Namun, setelah mendapat laporan adanya kelangkaan, pihaknya langsung mengambil langkah dengan berkoordinasi bersama Pertamina.

"Alhmdulillah hari ini sudah tersedia di SPBU," ungkapnya, Selasa.

Ia merinci, pasokan Pertalite yang masuk meliputi Pal 2 sebanyak 16 ton, Tebing Tinggi 32 ton, serta Pal 10 sebanyak 16 ton.

"Kami rasa dengan jumlah segitu dapat tercukupi," ujarnya.

Mardiansyah juga mengimbau manajemen SPBU agar lebih responsif dalam memantau kebutuhan BBM di Kabupaten Tebo dan aktif berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk mencegah kelangkaan serupa terulang.

 

Baca juga: Viral Mobil Pelat BH Terobos Macet di Sitinjau Lauik sampai Bikin Macet

Baca juga: Dua Pejabat Jambi yang Katanya Mundur Kini jadi Tersangka Korupsi

Baca juga: Jeritan Lirih Ibu Dosen Bungo dalam Reka 37 Adegan Waldi Habisi Anaknya

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.