TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Penambahan trip kapal feri KMP Manta yang beroperasi di Pelabuhan Sebawang Kabupaten Tana Tidung menuju Tarakan nampaknya belum dapat direalisasikan.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan selama libur Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) penumpang Dinas Perhubungan ( Dishub ) Tana Tidung sempat menjalin komunikasi dengan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan ( ASDP ) untuk meminta penambahan jadwal kapal feri KMP Manta.
Kepala Dishub Kabupaten Tana Tidung, Arief Prasetiawan, menyebut penambahan trip kapal feri jelang Natal masih bergantung pada kebijakan operator, dalam hal ini PT ASDP Indonesia Ferry.
Arief menyampaikan, hasil komunikasi Dishub Tana Tidung dengan PT ASDP menyebutkan bahwa pengoperasian kapal feri menggunakan skema komersial sehingga penambahan trip tidak bisa serta-merta dilakukan sesuai permintaan pemerintah daerah.
Baca juga: Siang Ini, Kapal Feri KMP Manta dari Pelabuhan Sebawang Tana Tidung Berangkat Menuju Tarakan
“Karena ini skemanya komersial, mereka tidak bisa langsung memberikan penambahan trip sesuai permintaan kami. Tapi mereka melihat potensi penumpang, kemarin sempat ada penambahan trip di hari Senin,” ujar Arief kepada TribunKaltara.com, Selasa (23/12/2025).
Ia menegaskan, kewenangan terkait operasional kapal feri sepenuhnya berada di tangan operator sementara Dishub hanya bisa melakukan koordinasi dan menyampaikan masukan agar potensi lonjakan penumpang dapat diantisipasi sejak dini.
“Itu kan domain mereka. Kami di Dishub tidak punya kewenangan di sana karena mereka juga berhitung soal operasional dan produksi penumpang. Pesan kami supaya sedini mungkin mengantisipasi lonjakan,” tegasnya.
Menurut Arief, lonjakan penumpang feri sejauh ini justru lebih terlihat dari arah Tarakan, sedangkan dari Tana Tidung sendiri, peningkatan penumpang belum terjadi secara signifikan.
“Yang overload itu dari Tarakan, mobil yang mau keluar cukup banyak. Dari sini masih minim, belum ada lonjakan, tapi sewaktu-waktu bisa saja seperti kemarin tiba-tiba ada penambahan trip,” jelasnya.
Dishub Tana Tidung berharap PT ASDP dapat lebih fleksibel dalam mengambil kebijakan jika potensi lonjakan penumpang dirasa meningkat.
“Harapan kami ASDP bisa lebih mengantisipasi kalau dirasa perlu penambahan trip feri, ya silakan dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk transportasi speedboat hingga saat ini masih dalam kondisi normal dan belum terlihat lonjakan penumpang.
Diketahui sebelumnya angkutan laut speedboat reguler yang beroperasi di Pelabuhan Keramat Tideng Pale Kabupaten Tana Tidung menuju Tarakan dilayani lima armada.
Namun sejak beberapa bulan terakhir dua trayek speedboat terlihat tidak lagi aktif melakukan pelayanan penumpang.
Berbeda dengan angkutan DAMRI yang dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan jumlah penumpang cukup signifikan.
“DAMRI itu perintis, jadi berapapun penumpangnya tetap jalan. Beberapa hari terakhir memang ada kenaikan penumpang yang cukup signifikan,” ungkap Arief.
Ia menambahkan, secara umum lonjakan penumpang transportasi umum biasanya terjadi pada H-5 Natal.
Namun hingga H-2 Natal, peningkatan penumpang di Tana Tidung belum terlihat signifikan.
“Biasanya lonjakan di H-5, tapi ini sudah H-2 Natal belum ada lonjakan besar. Mungkin banyak faktor, bisa karena cuaca ekstrem,” katanya.
Terkait antisipasi, Dishub Tana Tidung membuka peluang penggunaan speedboat non reguler sebagai cadangan jika diperlukan.
Namun, Arief menegaskan aspek keselamatan pengguna layanan speedboat termasuk non reguler tetap menjadi prioritas utama.
Baca juga: Hari Ini, Senin 22 Desember 2025 Penambahan Jadwal Keberangkatan Kapal Feri Tana Tidung-Tarakan
“Untuk backup bisa non reguler, tapi asuransi dan manifest wajib dipenuhi. Keselamatan yang utama,” tegasnya.
Ia memastikan Dishub akan melakukan pengecekan teknis terhadap armada, mulai dari kelengkapan life jacket, kondisi badan kapal, hingga ketersediaan bahan bakar.
“Kami perhatikan juga life jacket, kondisi bodi speedboat, sampai BBM-nya jangan sampai habis di jalan. Semua kami cek sesuai kemampuan teknis kami,” pungkas Arief.
(*)
Penulis : Rismayanti