Jembatan Mahulu Samarinda Ditabrak Tongkang, Pelindo Kerahkan Tugboat Evakuasi
December 23, 2025 10:19 PM

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), ditabrak tongkang bermuatan batubara pada Selasa (23/12/2025) pagi.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Samarinda langsung mengerahkan tugboat untuk melakukan evakuasi darurat guna mengamankan struktur jembatan serta menjaga kelancaran arus pelayaran Sungai Mahakam.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 05.30 WITA itu segera ditangani melalui aksi tanggap darurat oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Samarinda bersama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM).

Tim gabungan dikerahkan untuk memitigasi potensi kerusakan lanjutan pada jembatan yang merupakan infrastruktur vital di Kota Samarinda.

Baca juga: Jembatan Kedaton Agung di Kukar Resmi Difungsikan, Gantikan Peran Jembatan Besi

Guna memastikan keamanan jalur pelayaran, SPJM menurunkan dua unit kapal tunda andalan, yakni TB Herlin II dan TB HNJ 09.

Kedua tugboat tersebut ditugaskan menarik ponton dari area sensitif di sekitar pilar jembatan menuju lokasi labuh yang lebih aman.

General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda, Capt. Suparman, menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama dalam penanganan insiden ini.

"Keselamatan menjadi prioritas utama kami, baik bagi jembatan, pengguna sungai, maupun masyarakat sekitar. Kami memastikan seluruh proses evakuasi dilakukan sesuai dengan standar keselamatan pelayaran yang ketat," kata Capt. Suparman, merespons terkait insiden ini, Selasa (23/12/2025) malam.

Baca juga: DPRD Kaltim Berang Jembatan di Samarinda Kembali Ditabrak Tongkang

Ia menambahkan, langkah cepat tersebut dilakukan agar struktur jembatan tetap aman sekaligus memastikan aktivitas logistik di Sungai Mahakam tidak terganggu.

Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, turut menjelaskan bahwa pengerahan armada ini merupakan bentuk kesiapsiagaan perusahaan dalam menghadapi kondisi darurat di wilayah perairan.

"Kami segera mengerahkan armada untuk meminimalkan risiko lanjutan. Penanganan ini dilakukan dengan mengutamakan aspek keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan perairan," jelas Tubagus.

Menurutnya, koordinasi antara Pelindo, SPJM, dan para pemangku kepentingan terkait menjadi kunci efektivitas penanganan di lapangan.

Baca juga: Polisi Periksa 7 Orang Terkait Insiden Jembatan Mahulu Ditabrak Tongkang

Sementara itu, proses investigasi terhadap kondisi Jembatan Mahulu tetap dilakukan oleh pihak berwenang dan pemerintah daerah.

Pelindo Regional 4 Samarinda, kata dia, terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung proses penyelidikan, sembari tetap fokus pada evakuasi fisik tongkang dari area jembatan.

Sebagai BUMN kepelabuhanan, Pelindo menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dalam situasi darurat serta memperkuat langkah mitigasi risiko guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

“Pelindo berkomitmen memastikan alur pelayaran Sungai Mahakam tetap terkendali agar aktivitas distribusi logistik masyarakat tidak terganggu,” pungkasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.