TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan sebanyak 6.899 masjid di seluruh Indonesia bakal dibuka selama 24 jam sebagai posko layanan pemudik Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kebijakan ini, kata Nasaruddin, merupakan bagian dari manajemen baru pelayanan mudik yang digagas Kementerian Agama.
"Mengenai persiapan Natal, ada satu hal yang sangat baru, Bapak-Ibu. Kami sudah mempersiapkan posko-posko. Saya laporkan kemarin ke Pak Hashim, ada sekitar 6.000 lebih posko," kata Nasaruddin dalam Dialog Media: Refleksi Kinerja 2025 Kementerian Agama yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Nasaruddin mengungkapkan selama ini Kementerian Perhubungan menyiapkan tenda-tenda darurat untuk pemudik.
Namun kini, Kementerian Agama membuka masjid-masjid yang tersebar di sepanjang jalur mudik sebagai tempat peristirahatan.
"Karena selama ini Kementerian Perhubungan biasanya membuatkan tenda-tenda untuk pemudik. Nah, sekarang kita buat manajemen baru. Di Indonesia ini jalan raya penuh dengan masjid. Kita buka masjid-masjid itu 24 jam sebagai posko mudik," ujarnya.
Menurut Nasaruddin, masjid-masjid tersebut tidak hanya dibuka untuk beristirahat.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Cek Pengamanan di Bandara Soetta, Antisipasi Potensi Kerawanan Jelang Nataru
Para pemudik, kata Nasaruddin, juga akan mendapatkan kopi dari pengurus masjid.
"Di situ kita minta disediakan kopi. Sopir itu pahalanya besar kalau tidak jadi mengantuk karena dikasih kopi," ucapnya.
Menurut Nasaruddin, risiko kecelakaan akan dapat dikurangi dengan penyediaan tempat istirahat di masjid.
Nantinya, para pemudik akan mendapatkan ruangan khusus untuk beristirahat di masjid.
"Kalau sopir mengantuk lalu menabrak trotoar, seperti kejadian di Semarang yang korbannya sampai dua puluh orang lebih, itu Masya Allah. Jadi, silakan mandi di masjid, ada tempat menyusui bayi di kamar khusus juga," kata Nasaruddin.
Nasaruddin mengungkapkan jumlah masjid yang terlibat tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.
"Ada sekitar 6.899 masjid di seluruh Indonesia yang berpartisipasi. Tahun lalu tidak sebanyak ini, hanya 4.000 sekian," katanya.
Masjid-masjid tersebut, kata Nasaruddin, akan terbuka untuk semua pemudik tanpa memandang agama, termasuk pemudik non-Muslim yang melakukan perjalanan saat Natal.
Rumah ibadah, menurut Nasaruddin, memiliki fungsi kemanusiaan yang luas.
"Meskipun yang mudik Natal ini sebagian non-muslim, tetapi sopirnya mungkin mau shalat dan sebagainya," ujarnya.
"Bagi saya, rumah ibadah adalah the big host for humanity (tuan rumah besar bagi kemanusiaan). Saya contohkan Istiqlal; Istiqlal itu bukan hanya tempat ibadah orang Islam, tapi rumah besar untuk kemanusiaan," tambahnya.
Dirinya mengatakan keterlibatan masjid dalam layanan mudik sebelumnya terbukti berdampak besar pada keselamatan lalu lintas.
"Itu pun sudah memberikan kontribusi pada penurunan angka kecelakaan hingga hampir 50 persen, karena begitu banyaknya tempat peristirahatan," ujar Nasaruddin.
Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, Kementerian Agama telah menerbitkan edaran resmi kepada pengelola masjid.
"Kami mengeluarkan edaran, bukan hanya imbauan, lengkap dengan panduannya," pungkasnya.