Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menyerahkan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI), Erawati (37), asal Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang meninggal dunia dalam kebakaran apartemen di Hong Kong kepada pihak keluarga, Selasa malam.
"Kami, bersama Kementerian Luar Negeri mengantarkan jenazah almarhumah Erawati kepada pihak keluarga. Ini adalah tugas yang berat karena mengantarkan pekerja migran Indonesia kembali ke keluarganya dalam kondisi meninggal dunia," kata Dirjen Pemberdayaan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Muh Fachri seusai penyerahan jenazah kepada keluarga di Dampit, Kabupaten Malang.
Dia menyampaikan peristiwa kebakaran yang memakan korban jiwa PMI merupakan duka bagi bangsa Indonesia.
Sebab, lanjutnya, para PMI merupakan pejuang keluarga dan menjadi bagian sebagai penggerak ekonomi bangsa.
Maka dari itu, kehadiran pemerintah pusat di rumah duka merupakan bagian dari bentuk kehadiran negara sekaligus memberikan penghormatan kepada mendiang Erawati.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dari Bapak Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atas meninggalnya Ibu Erawati dalam musibah kebakaran apartemen di Hong Kong pada 26 November 2025," ucapnya.
Pihaknya memastikan akan turut melakukan pendampingan hingga jenazah Erawati dimakamkan di area pemakaman yang tidak jauh dari kediamannya, pada Rabu ini.
Pada kesempatan tersebut, Fachri menyampaikan pemerintah sudah memberikan bantuan kepada korban melalui ahli waris dengan nominal sekitar Rp20 juta.
"Berdasarkan dokumen beliau adalah PMI yang prosedural, masih aktif. Tadi keterangan dari teman-teman PMI setelah dicek visa dan paspornya masih aktif," katanya.
Selain itu, dia menyatakan selain jenazah Erawati per hari ini terdapat empat jenazah PMI lainnya yang sudah tiba di Indonesia.
Rinciannya adalah tiga jenazah di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan dua lainnya termasuk Erawati tiba melalui Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Total korban yang meninggal itu ada sembilan orang jenazah. Proses pemulangan dari tanggal 21 Desember satu jenazah yang tiba, 23 Desember ada lima jenazah, 24 Desember, dan terakhir 25 Desember tiba lagi," ujarnya.







