Pining Gayo Lues Terisolir, Listrik & Jaringan Komunikasi Mati Total, Layanan Kesehatan Terkendala
December 24, 2025 05:03 AM

Pengiriman obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), hingga penurunan tenaga kesehatan kerap terhambat 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Edi Sutami  | Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN – Kondisi Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues hingga kini masih terputus dari akses darat kembali menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Selain sulit dijangkau, wilayah tersebut juga mengalami pemadaman listrik berkepanjangan dan tidak memiliki jaringan komunikasi, sehingga pelayanan kesehatan terganggu secara signifikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Gayo Lues, Bir Ali, SKM, mengatakan keterisolasian Pining dan beberapa wilayah terpencil lainnya berdampak langsung pada pelayanan medis. 

Pengiriman obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), hingga penurunan tenaga kesehatan kerap terhambat karena akses darat yang nyaris tidak bisa dilalui.

“Untuk daerah yang terisolir, akses darat sangat terbatas. Ini menyulitkan pengiriman obat-obatan dan penugasan tenaga kesehatan ke lapangan,” ujar Bir Ali, Senin (22/12/2025).

Menurutnya, sejumlah puskesmas di wilayah terdampak juga tidak dapat beroperasi normal akibat padamnya aliran listrik. 

Banyak layanan penting yang memerlukan peralatan berbasis listrik terpaksa berjalan seadanya.

Kendala lain yang tidak kalah serius adalah putusnya jaringan seluler, sehingga komunikasi antara puskesmas di lapangan dengan kabupaten lumpuh total. 

Koordinasi situasi darurat dan permintaan bantuan pun sering terlambat.

“Komunikasi menjadi sangat terbatas. Saat jaringan terputus, kami kesulitan menyampaikan kendala maupun meminta bantuan secara cepat,” tambahnya.

Melihat kondisi tersebut, Dinkes Gayo Lues mendesak pengadaan genset untuk puskesmas terpencil serta perangkat komunikasi berbasis satelit seperti Starlink agar layanan kesehatan tetap berjalan meski dalam situasi darurat dan keterisolasian ekstrem.

Untuk mempercepat penanganan, Dinkes juga telah melaporkan situasi Pining dan wilayah terisolir lainnya kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 

Mereka meminta dukungan tenaga medis serta distribusi obat-obatan melalui jalur udara menggunakan helikopter.

“Pining saat ini masih sulit dijangkau. Karena itu, kami berkoordinasi dengan Kemenhan agar bantuan medis dan logistik bisa diturunkan menggunakan helikopter,” jelas Bir Ali.

Dinkes berharap dukungan lintas sektor dapat mempercepat pemulihan layanan kesehatan di wilayah-wilayah terisolir, sehingga masyarakat tetap mendapat pelayanan yang layak di tengah berbagai keterbatasan.(*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.