Jogja Bakal Lebih Macet di Libur Natal & Tahun Baru 2026, Ini Pemicunya
December 24, 2025 07:54 AM

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga Jogja atau Kota Yogyakarta diprediksi akan merasakan kemacetan yang lebih di libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat adanya lonjakan kunjungan wisata ke Kota Gudeg dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, peningkatan itu telah diprediksi sebelumnya dan dipengaruhi oleh faktor kemudahan akses serta pertimbangan efisiensi biaya perjalanan masyarakat.

“Dari rapat-rapat sebelumnya sudah kami prediksi bahwa ke Jogja itu akan terjadi lonjakan kunjungan. Salah satunya karena tol sudah sampai Prambanan, itu menjadi salah satu penyebab juga,” kata Hasto Wardoyo ditemui di Kompleks Kepatihan, Selasa (23/12/2025).

Lebih lanjut Hasto menyebut, selain infrastruktur, faktor ekonomi juga memengaruhi pilihan destinasi wisata masyarakat. 

“Banyak orang sekarang ingin efisiensi. Jadi mungkin untuk ke tempat yang lebih mahal, atau ke tempat yang penerbangannya jauh lebih mahal, akan berkurang,” ujarnya.

Ia menambahkan, Yogyakarta masih mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi. 

“Kalau dibayangkan, misalnya orang Jakarta mau berlibur, ke Jogja itu masih banyak yang menggunakan jalur darat. Kereta api juga terjangkau. Itu salah satu pengaruhnya,” kata Hasto.

Pengamen ditata

Di tengah meningkatnya aktivitas wisata, Pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan penataan terhadap pengamen di kawasan-kawasan wisata, termasuk Malioboro.

Menurut Hasto, kebijakan tersebut sementara ini berjalan efektif.

“Kalau menurut saya, sementara ini masih efektif. Karena pengamennya sendiri mendapatkan kepastian. Kepastian tempat, kepastian waktu, dan kepastian pendapatan. Tiga kepastian itu yang mereka dapatkan,” ujarnya.

Ia menilai, penataan lebih baik dibandingkan pengamen harus berpindah-pindah tanpa kejelasan. Pemerintah Kota Yogyakarta juga mendorong agar para pengamen dilibatkan dalam berbagai kegiatan resmi.

 “Saya juga mengimbau kepada OPD-OPD, kalau ada atraksi atau kegiatan, tolong pengamen itu diundang. Sesering mungkin, sebanyak mungkin,” kata Hasto.

Dengan pelibatan tersebut, kata dia, pemerintah dapat memberikan kepastian bagi para pengamen sekaligus menjaga kualitas atraksi bagi wisatawan.

“Dengan cara begitu, kita memberi kepastian tempat, waktu, dan penghasilan. Intinya di situ,” ujarnya.

Malioboro perlu dikurasi 

Terkait kualitas hiburan di kawasan wisata, Hasto menyebut kurasi diperlukan. 

“Kami memang menyampaikan bahwa suguhan di Malioboro itu sebaiknya dikurasi. Karena itu kemudian kami lakukan kurasi,” katanya.

Meski demikian, ia mengakui ada sejumlah kecil keluhan dari pelaku usaha. 

“Ada beberapa yang menyampaikan surat kepada saya, jumlahnya kecil, ada yang merasa bising kalau di satu titik terus-menerus ada pengamen. Itu nanti kita kondisikan bagaimana pengaturannya. Tapi jumlahnya sedikit,” kata Hasto. 

Pesta kembang api tidak dilarang

Sementara itu, meski tidak melarang pesta kembang api saat Tahun Baru 2026, Pemkot Yogyakarta mengimbau masyarakat menahan diri dan menunjukkan empati kepada korban bencana.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meminta warga mengalihkan sebagian pengeluaran perayaan untuk membantu daerah terdampak bencana di Sumatera.

Hasto menegaskan, kebijakan tersebut diambil karena Pemerintah Kota Yogyakarta tidak memiliki kewenangan untuk melarang penggunaan kembang api.

Menurut dia, pelarangan harus didasarkan pada aturan yang jelas dan disertai sanksi, sementara hingga kini pemkot belum memiliki regulasi yang mengatur hal tersebut.

“Ya, saya itu membuat suatu imbauan saja, kan, tidak, kita tidak melarang ya, tidak melarang, karena memang tidak ada kewenangan untuk melarang kembang api itu, ya,” ujar Hasto, Selasa (23/12/2025).

Ia menjelaskan, apabila pemerintah daerah menetapkan larangan, maka harus ada konsekuensi hukum bagi pelanggar.

Namun, Pemkot Yogyakarta tidak memiliki dasar aturan mengenai sanksi bagi masyarakat yang menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun.

“Kalau kita melarang dan ada yang melanggar, itu harus ada sanksinya. Sementara Pemkot Yogyakarta tidak punya aturan soal sanksi bagi yang menyalakan kembang api,” katanya.

Karena itu, Pemkot Yogyakarta memilih mengedepankan imbauan moral kepada masyarakat.

Hasto meminta warga tidak bersikap boros dalam merayakan tahun baru dan lebih peka terhadap kondisi sosial, terutama bencana yang masih melanda sejumlah wilayah.

“Jadi, kita itu cuma mengimbau, jangan boros-boros, punya empati. Daripada beli kembang api, lebih baik membantu daerah bencana. Itu saja yang kita sampaikan, dan kita buat surat edaran,” ucap Hasto. 

Hampir 10 juta orang ke Jogja

Diperkirakan, pergerakan manusia masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada saat Nataru mencapai 9,38 juta orang. 

Sementara khusus Kota Yogyakarta diprediksi bakal dikunjungi sekitar 7 juta orang.

Berbagai persiapan pun dilakukan. Pengamatan Tribun Jogja, sejumlah titik sudah dipasangi ornamen menyambut Tahun Baru 2026.

Pos penjagaan keamanan dan pengaturan lalu lintas sudah berdiri dan sebagian besar sudah difungsikan.

Kemarin, arus kendaraan di pintu tol, banyak yang keluar mengarah ke Yogyakarta.

Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan, terjadi eskalasi arus kendaraan yang mengarah ke Yogyakarta.

Hal ini menandakan fenomena arus mudik pada momentum perayaan Natal 2025 telah dimulai.

“Kalau melihat dari data traffic di smart province sudah terjadi peningkatan arus kendaraan via tol,” katanya.

Widya mengatakan, pada Minggu pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB terdapat ribuan kendaraan melakukan mobilitas ke Yogyakarta ataupun sebaliknya.

Dia menjelaskan, saat ini ada empat pintu tol yang beroperasi yakni Tol Banyudono, Polanharjo, Klaten, dan Prambanan.

“Total kendaraan yang masuk dari empat pintu tol itu sebanyak 9.063 dan kendaraan keluar tol sebanyak 9.443 kendaraan,” kata Widya.

Dari empat pintu tol itu, gerbang Tol Prambanan paling banyak diakses oleh masyarakat yakni kendaraan masuk via tol Prambanan sebanyak 4.872 dan kendaraan keluar sebanyak 5.587 unit.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.