TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Timur atau DPPKUKM Kaltim tengah menjalankan terobosan strategis.
Langkah tersebut guna mengendalikan harga beras di pasaran Kalimantan Timur agar kembali sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Saat ini, harga beras di wilayah Kalimantan Timur dilaporkan mengalami lonjakan signifikan yang tidak bisa dihindari.
Fenomena ini dipicu oleh status Kalimantan Timur yang bukan merupakan daerah produsen utama, ditambah produksi lokal yang belum mampu mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.
Baca juga: Satgas Polda Kaltim Sidak Harga Beras, Temukan Kenaikan di Kutai Timur Akibat Biaya Transportasi
Demikian dipaparkan oleh Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih kepada TribunKaltim.co, Selasa (23/12/2025) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Dia menjelaskan, terdapat dua solusi utama yang tengah dijalankan pemerintah untuk menekan harga agar kembali ke level ideal.
1. Pendekatan Persuasif dan Edukasi Pelaku Usaha
Pemerintah melalui DPPKUKM bersama Satgas Pangan terus melakukan pendekatan kepada pelaku usaha.
Fokusnya adalah menganalisis faktor-faktor yang bisa diefisiensikan di lapangan tanpa merugikan keberlangsungan bisnis mereka.
"Penting bagi kami menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan keberlangsungan usaha para pelaku bisnis beras," ujar Heni.
2. Evaluasi Rantai Distribusi secara Menyeluruh
Langkah kedua adalah melakukan evaluasi ketat terhadap setiap tahapan distribusi, mulai dari pelabuhan, distributor, hingga ke tangan pedagang eceran.
Tujuannya adalah memangkas biaya-biaya yang tidak perlu sehingga harga di tingkat konsumen bisa ditekan.
Sementara itu, ditempat terpisah, di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pemerintah daerah memasifkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah meredam gejolak harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadhani, mengungkapkan bahwa kini penyaluran beras murah tersebut dilakukan langsung melalui mitra pedagang di pasar-pasar, seperti Pasar Induk Sangatta Utara, agar tercatat resmi dalam sistem pantauan nasional.
Detail Harga Beras SPHP di Kutai Timur:
Pemkab Kutai Timur bekerja sama dengan Bulog untuk mencari pedagang di pasar yang bersedia menjual beras SPHP sesuai HET.
"Ini adalah solusi agar indikator ketersediaan pangan kita tetap berada di zona hijau," jelas Nora.
Merespons keluhan masyarakat di Kutai Timur mengenai kualitas fisik beras SPHP seperti perubahan warna atau adanya kutu jika disimpan terlalu lama, pemerintah telah berkoordinasi dengan Bulog untuk perbaikan mutu secara berkala.
Kepala Bagian Perekonomian Setkab Kutim, Vita Nurhasanah, mengimbau masyarakat untuk tidak ragu beralih ke beras SPHP.
Baca juga: Satgas Pangan Sebut Harga Beras di PPU Mulai Turun
Apalagi belakangan ini, kondisi harga beras premium mengalami tren kenaikan musiman.
Beras SPHP adalah opsi yang layak konsumsi dan jauh lebih terjangkau bagi masyarkat di Kutai Timur.
"Kami mendorong masyarakat memanfaatkannya untuk menjaga daya beli, terutama menjelang hari raya," pungkas Vita. (*)