TRIBUNTRENDS.COM - Hani Rajagukguk, sosok yang memviralkan video seorang wanita paruh baya memakinya gegara tak diberi kursi di TransJakarta ungkap alasan kenapa menyebar video tersebut.
Kasus viral ini bermula dari unggahan Hani melalui Instagram pribadi bernama @hani.rajagukguk pada 20 Desember 2025 lalu.
Dalam unggahan itu, Hani mengunggah video tengah dimaki oleh seorang wanita paruh baya yang berdiri di depannya.
Alasan kemarahan wanita paruh baya itu lantaran Hani mendapatkan tempat duduk, sementara ia harus berdiri.
Menurut wanita paruh baya tersebut, Hani seharusnya mengalah memberikan tempat duduknya karena ia lebih muda.
Tapi Hani menolak permintaan tersebut dengan alasan dirinya sendiri sedang sakit kepala sehingga sangat butuh duduk.
Baca juga: Sosok Hani, Penumpang TransJakarta yang Viralkan Video Dimaki Ibu-ibu Gegara Tak Memberi Kursi
Lagipula menurut Hani, kursi yang ia pakai bukanlah kursi prioritas.
Tapi mendengar alasan yang diutarakan Hani, ibu-ibu itu tak mau menerima dan justru terus-terusan marah hingga melontarkan kata-kata kasar kepada Hani.
Hani yang tidak nyaman diperlakukan demikian langsung merekam menggunakan ponsel dan mengunggah videonya melalui media sosial.
Selain di Instagram, Hani juga mengunggah video dimaki melalui akun Threads miliknya.
Unggahan itu menuai beragam komentar.
Seorang netizen menyoroti mengapa Hani memviralkan video itu, padahal pelaku adalah seseorang yang lebih tua dan seharusnya dihormati.
Ia mencemaskan kondisi ibu-ibu yang viral tersebut karena bisa saja terkena dampak psikologis.
"Ngelihat ada cewek yang ngeviralin ibu-ibu karena masalah kursi di KRL, memang ibunya yang salah tapi apa perlu sampai diviralin kayak gitu sampe jutaan orang yang nonton?
Lu pikirin gak sih dampak psikologis yang diterima sama ibu ini dan dampak-dampak lainnya?
Lu pikirin gak berapa hari ibu ini gak bisa tidur mikirin hal ini?
Baca juga: Jeritan Hati Penumpang TransJakarta yang Dimaki Ibu-ibu, Korban Minta Satu Hal: Tolong Banget!
Apakah itu sebanding dengan dendam elu ke ibu ini?
Apa sekarang lu udah puas karena ibu ini dihujat sama jutaan orang?
Sangat tidak mencerminkan pekerjaan lu sebagai nurse sih. SEREM," tulisnya.
Menanggapi hal ini, Hani pun mengungkap alasan mengapa ia memviralkan video ibu-ibu yang memakinya.
Menurut Hani, ia memvideokan dan memviralkan kejadian ini sebagai bukti agar orang percaya apa yang ia alami.
"Orang yang bilang kenapa sih divideoin?
Zaman sekarang kalau nggak ada bukti ya mana ada orang yang percaya.
Ibu ini aja nggak percaya kalau saya sakit kepala.
Makanya saya rekam ibu ini untuk jadi bukti," jawab Hani.
Ditelusuri Tribun Trends, Hani adalah seorang perawat onkologi, namun tidak diketahui pasti di mana ia bekerja.
Baca juga: Postingan Lawas Aura Kasih Viral, Pose Ridwan Kamil di Tepi Danau Jadi Bukti, Kebetulan Atau Kode?
Dalam Instagramnya, ia hanya menuliskan lulus dari Universitas Pelita Harapan.
Hani telah memiliki suami dan baru saja menikah pada 2024 lalu.
Setelah memviralkan video dirinya dimaki-maki, Hani ternyata mendapat banyak dukungan dari warganet.
Bahkan terlihat beberapa akun centang biru turut memberikan komentar mendukung di unggahan Hani.
Tak hanya itu, Hani bak mendapat 'berkah' setelah apa yang dialaminya viral di media sosial.
Pengikut Instagramnya melonjak drastis.
Kini Hani hampir memiliki 10 ribu pengikut dan masih terus bertambah.
PT Transportasi Jakarta memberikan respons resmi atas beredarnya sebuah video viral yang memperlihatkan insiden ketegangan di dalam bus TransJakarta. Video tersebut menampilkan seorang penumpang perempuan yang meluapkan kemarahannya kepada penumpang lain karena tidak mendapatkan tempat duduk selama perjalanan.
Kejadian ini pun menuai perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan luas di media sosial. Manajemen TransJakarta berharap insiden serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta, Ayu Wardhani, menyampaikan imbauan kepada seluruh pelanggan agar senantiasa menjaga sikap, saling menghormati, serta mengedepankan etika selama menggunakan transportasi publik.
Menurutnya, kenyamanan dan keamanan perjalanan hanya dapat terwujud apabila setiap penumpang memiliki kesadaran untuk menghargai sesama pengguna layanan.
Baca juga: Postingan Lawas Aura Kasih Viral, Pose Ridwan Kamil di Tepi Danau Jadi Bukti, Kebetulan Atau Kode?
“Kami mengajak seluruh pelanggan TransJakarta untuk saling menghormati dan menjaga kenyamanan bersama selama menggunakan layanan,” ujar Ayu Wardhani dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Senin (22/12/2025).
Ayu juga menjelaskan bahwa TransJakarta telah menetapkan kelompok penumpang tertentu yang berhak mendapatkan prioritas tempat duduk. Kelompok tersebut meliputi ibu hamil, penyandang disabilitas, lanjut usia, serta orang tua yang membawa bayi atau balita. Kebijakan ini diterapkan guna memastikan kelompok rentan tetap dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.
Insiden ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video diunggah oleh akun Instagram @hani.rajagukguk. Dalam unggahannya, pemilik akun mengaku menjadi salah satu penumpang yang menerima perlakuan verbal tidak pantas dari perempuan paruh baya yang terekam dalam video tersebut.
Hani menjelaskan bahwa pada saat kejadian dirinya tidak menempati kursi prioritas. Meski demikian, ia diminta untuk berdiri dengan cara yang dinilai tidak sopan dan disertai luapan emosi, padahal ia tengah berada dalam kondisi kesehatan yang kurang baik.
“Ibu tersebut marah-marah sepanjang perjalanan dan mengucapkan kata-kata kasar kepada saya,” tulis Hani dalam unggahan di media sosialnya.
Berdasarkan rekaman video yang beredar, penumpang perempuan tersebut tampak terus melontarkan kata-kata yang tidak pantas, meskipun beberapa penumpang lain di dalam bus telah berupaya mengingatkannya agar lebih tenang.
Menutup unggahannya, Hani menyampaikan harapan kepada pihak pengelola TransJakarta agar dapat menambah jumlah kursi prioritas di dalam armada bus. Ia berharap langkah tersebut dapat menjadi solusi untuk meminimalkan potensi konflik antarpenumpang dan menciptakan suasana perjalanan yang lebih nyaman di masa mendatang. (TribunTrends/Galuh)