Penuh Makna: Terapi Kuda yang Mengubah Hidup Para Lansia di Panti Jompo
December 24, 2025 09:44 AM

Terapi Kuda yang Memberi Harapan Baru bagi Para Lansia dalam Proses Penyembuhan.

Tribunnewsmaker - Pada awalnya, gagasan mempertemukan kuda dengan para pengguna kursi roda mungkin terdengar tidak masuk akal. Keduanya seolah berasal dari dunia yang sangat berbeda. Namun, lewat sebuah program bernama Haydays with Horses, hal yang tampaknya mustahil itu justru menjadi kenyataan dan bagi Jimmy Lau, seorang penghuni panti jompo berusia 76 tahun yang akrab disapa Paman Jimmy, pengalaman ini telah menjadi momen yang selalu ia nantikan selama 10 minggu terakhir.

Baca juga: Curhat Afgan Pernah Jadi Korban Bully Waktu SMP, Sampai Terapi untuk Sembuhkan Trauma: Masa Terburuk

Sesi bersama peserta lansia yang diadakan sebagai bagian dari program Haydays with Horses, yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan terapeutik kuda untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para lansia.
Sesi bersama peserta lansia yang diadakan sebagai bagian dari program Haydays with Horses, yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan terapeutik kuda untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para lansia. (AsiaOne/Rouf Khan)

Inilah terapi kuda yang memberi harapan baru bagi para lansia

Bagi yang belum mengenalnya, Haydays with Horses adalah program terapi berbasis kuda pertama di Singapura. Program ini diluncurkan pada awal Februari tahun ini sebagai proyek percontohan hasil kerja sama antara Temasek Foundation, Equal (organisasi nirlaba yang berfokus pada layanan berbasis hewan), NTUC Health, National University of Singapore (NUS), dan Institute of Mental Health (IMH).

Program ini dirancang untuk memanfaatkan apa yang disebut sebagai kekuatan terapeutik kuda, dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional para lansia. Dalam pelaksanaannya, para peserta senior diajak mengunjungi kandang kuda milik Equal di kawasan Upper Thomson. Selain itu, kuda-kuda juga dibawa langsung ke pusat-pusat penuaan aktif dan panti jompo, sehingga para lansia dengan keterbatasan mobilitas tetap dapat berpartisipasi.

Paman Jimmy sendiri saat ini tinggal di panti jompo NTUC Health Jurong West sebagai bagian dari proses pemulihannya. Ia mulai menggunakan kursi roda setelah terjatuh di rumah, tak lama setelah sebelumnya pulih dari stroke ringan yang dialaminya pada tahun 2019.

Paman Jimmy bersama salah satu kuda poni mini di panti jompo NTUC Health Jurong West, tempat ia tinggal saat ini sebagai bagian dari pemulihannya setelah terjatuh.
Paman Jimmy bersama salah satu kuda poni mini di panti jompo NTUC Health Jurong West, tempat ia tinggal saat ini sebagai bagian dari pemulihannya setelah terjatuh. (AsiaOne/Rauf Khan)

Bagi seseorang yang dulunya gemar bermain golf dan sangat menikmati aktivitas luar ruangan, perubahan gaya hidup menjadi jauh lebih pasif bukanlah hal yang mudah. Rutinitas yang terbatas sering kali membuat Paman Jimmy merasa jenuh dan bosan.

Namun, perasaan itu perlahan berubah sejak ia mengikuti program Haydays with Horses. Kepada AsiaOne, ia mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati kesempatan untuk keluar dari lingkungan panti jompo dan merasakan suasana berbeda setiap minggunya, terutama saat berinteraksi langsung dengan kuda-kuda di kandang.

Tak hanya menyenangkan, kegiatan ini juga membantu proses pemulihannya.

“Bermain dengan kuda dan memberi mereka makan itu juga termasuk olahraga,” ujar Paman Jimmy. Aktivitas sederhana seperti menyentuh, bergerak, dan berinteraksi dengan kuda ternyata memberi manfaat fisik yang berarti baginya.

Penelitian pun mendukung hal ini. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Perpustakaan Kedokteran Nasional Institut Kesehatan Nasional (NIH), terapi dengan bantuan kuda terbukti memberikan dampak positif bagi pasien dengan cerebral palsy dan gangguan psikomotor lainnya. Manfaat tersebut meliputi peningkatan keseimbangan, rentang gerak, kontrol postur, fungsi motorik, serta kemampuan kognitif, sensorik, dan emosional.

Selama mengikuti program ini, kegiatan favorit Paman Jimmy adalah memberi makan kuda dan menyaksikan bagaimana hewan-hewan tersebut menikmatinya.

“Lihat betapa senangnya mereka saat makan,” kata pria berusia 76 tahun itu. “Kalau melihat mereka bahagia, kita juga ikut merasa bahagia.

Para peserta program juga diajarkan untuk memahami bahasa tubuh kuda sebagai cara berkomunikasi tanpa kata. Misalnya, membiarkan kuda mengendus seseorang terlebih dahulu dianggap sebagai langkah awal untuk saling mengenal dan membangun rasa percaya.

Salah satu momen yang paling berkesan bagi Paman Jimmy adalah interaksinya dengan Falco, seekor kuda yang tinggal di kandang Equal dan menjadi favoritnya. Ia berharap Falco masih mengingatnya.

“Saat pertama kali saya menyentuhnya, dia mengendus saya cukup lama. Ketika kami datang untuk kedua kalinya, dia hanya mengendus sebentar — seolah sudah mengenal saya,” kenangnya dengan senyum.

Sebagai pencinta hewan yang dulu memiliki seekor anjing bernama Boy Boy, program terapi ini memberi Paman Jimmy lebih dari sekadar manfaat kesehatan. Interaksi dengan kuda-kuda tersebut juga membangkitkan kenangan hangat bersama hewan peliharaannya di masa lalu.

“Rasanya mirip seperti saat membelai anjing,” ujarnya. “Ada ketenangan yang sulit dijelaskan.”

Manfaat terapi berbasis kuda ini pun tidak terbatas pada para pencinta hewan. Penelitian yang diterbitkan oleh Science Publishing Group menunjukkan bahwa terapi dengan bantuan kuda dapat meningkatkan kesehatan mental dan efektif dalam membantu mengatasi berbagai kondisi, termasuk kecemasan, depresi, dan autisme.

Bagi Paman Jimmy dan para lansia lainnya, kehadiran kuda bukan sekadar aktivitas tambahan — melainkan jembatan emosional yang menghadirkan kegembiraan, makna, dan penyembuhan tanpa perlu banyak kata.

Tribunnewsmaker | Asiaone.com | Aleyda Salsa Sabillawati

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.