Kecewa Polisi Belum Ungkap Kasus Rudapaksa: 10 Sekolah di Depok Diancam Bom, Culik Siswa dan Narkoba
December 24, 2025 11:11 AM

 

TRIBUNJAMBI.COM – Sebanyak 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat, menerima teror ancaman bom, penculikan siswa, hingga ancaman penyebaran narkoba melalui pesan elektronik (email) massal pada Selasa (23/12/2025).

Pelaku yang mengaku sebagai alumni salah satu sekolah tersebut mengeklaim melakukan aksi ini karena kecewa atas penanganan pihak kepolisian terhadap kasus rudapaksa yang disebut menimpa dirinya.

Saat ini, kepolisian tengah melakukan pelacakan digital guna mengungkap kebenaran motif serta identitas pengirim teror yang meresahkan dunia pendidikan tersebut.

Isi Teror dan Motif Pelaku

Pesan ancaman tersebut dikirimkan ke alamat email resmi sekolah dengan narasi yang sangat agresif. Selain ancaman fisik, pelaku membawa isu sensitif terkait keadilan hukum sebagai dalih dibalik terornya.

Berdasarkan investigasi awal, berikut adalah poin-poin utama terkait teror tersebut:

Target Teror: Sebanyak 10 sekolah lintas jenjang di wilayah Depok.

Metode Ancaman: Pengiriman surat elektronik (email) berisi ancaman pengeboman gedung, penculikan siswa secara acak, dan distribusi narkoba di lingkungan sekolah.

Klaim Pelaku: Mengaku sebagai alumni sekolah di Depok dan korban kekerasan seksual (rudapaksa) yang kasusnya belum terungkap oleh pihak berwajib.

Baca juga: Upah Kurir 30 Kg Sabu ke Jambi Terungkap, Polda Riau Ringkus Pelaku di Tol Bathin Solapan

Baca juga: Wanita di Jambi Nekat Gadaikan Motor Rental, Kini Ditangkap Polsek Kota Baru

Baca juga: Kronologi dan Kondisi Pedagang di Sipin Jambi Alami Penikaman Dipicu Dugaan Merebut Pelanggan

Respons Aparat: Kepolisian sedang mendalami kebenaran pengakuan tersebut sekaligus melakukan penyisiran keamanan di lokasi-lokasi terdampak.

Bantahan Pihak Sekolah Terkait Identitas Pelaku

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran adalah SMA Arrahman.

Pihak operator sekolah meragukan klaim pelaku yang mengaku sebagai alumni, mengingat tidak ada catatan riwayat yang sesuai dengan identitas tersebut.

Operator Sekolah SMA Arrahman, Danar Afrizal, menyampaikan kebingungannya atas pemilihan sekolahnya sebagai sasaran teror.

“Itu yang masih saya enggak bisa pikir ya,” tegasnya pada Selasa (23/12/2025).

Ia juga menegaskan bahwa setelah dilakukan pengecekan data internal, pelaku diduga kuat tidak memiliki keterkaitan dengan institusi mereka.

"Enggak ada kaitannya sama SMA Arrahman dan bukan alumni juga," ujarnya menambahkan.

Hingga saat ini, situasi di sekolah-sekolah terkait masih dalam pengawasan ketat petugas keamanan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.

Kronologi Teror 10 Sekolah di Depok

Pada Selasa kemarin, setidaknya ada 10 sekolah yang menerima ancaman bom.

Salah satu di antaranya adalah SMA Arrahman. Sekolah itu berada di Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Menurut Danar Afrizal, ancaman bom diterima sekira pukul  16.30 WIB.

Baca juga: BNN Jambi Musnahkan Puluhan Gram Sabu Hasil Ungkap Dua Kasus Narkoba

Baca juga: Pilu Wanita Diteror Bom Ikan hingga Atap Rumah Rusak, Kini Korban Trauma

Usai mendapatkan informasi tersebut, Danar langsung menuju ke sekolah untuk memastikan ancaman tersebut.

Saat kejadian, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) sedang libur usai para siswa menerima rapor.

“Email sekolah dari email pribadi, email sekolah yang ditujukan ke sekolah-sekolah yang lain,” kata Danar saat ditemui di lokasi.

Tim Gegana Lakukan Pengecekan 

Pantauan TribunewsDepok.com, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Gegana Brimob Polri melakukan pengecekan di SMA Arrahman, sekira pukul 17.28 WIB.

Dengan menggunakan alat detektor bom, polisi memeriksa ruang kelas, toilet, ruang guru.

Usai pemeriksaan, Tim Gegana Brimob Polri langsung meninggalkan lokasi menggunakan mobil.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menjelaskan, Tim Gegana tidak menemukan barang mencurigakan maupun peledak di lokasi tersebut.

“6 sekolah sudah kami lakukan pengecekan, 4 lainnya masih dalam proses,” kata Made.

Made memastikan, polisi tidak menemukan barang mencurigakan maupun bahan peledak dari sekolah yang telah diperiksa.

Motif Teror Bom

Menurut Made, motif pelaku melakukan ancaman teror bom karena ia kesal dan kecewa terhadap sekolah maupun polisi di Depok.

Hal tersebut diungkapkan pelaku melalui isi email yang dikirimkan kepada sekolah yang menjadi target ancaman.

Baca juga: Polda Riau Gagalkan Pengiriman 30 Kg Sabu ke Jambi, Satu Kurir Ditangkap, Rekan Kabur ke Hutan

Baca juga: BBM Langka di Bungo Jambi Jelang Nataru: Harga Eceran Tembus Rp25 Ribu, Polisi Pastikan Stok Aman

“Untuk itu tetap terus kami lakukan penyidikan apakah memang benar pelaku yang menyampaikan ancaman tersebut ataupun orang lain yang menggunakan akun tersebut,” ujarnya.

Dalam pesannya, pelaku mengaku sebagai korban rudapaksa dan kecewa lantaran pihak kepolisian belum mengungkap kasus tersebut. 

Meski demikian, pihak kepolisian masih mendalami kebenaran pengakuan pelaku tersebut.

“Ya tentu apapun permasalahan ataupun keluhan yang disampaikan oleh pelaku itu pasti akan kami selidiki,” ujarnya. 

Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan memburu keberadaan pelaku.

Baca juga: Ambulans Orang Sakit pun Sulit Lewat, Jalan Nasional di Tanjab Barat Rusak Parah

Baca juga: Pesan Natal KWI-PGI 2025, Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga

Baca juga: Upah Kurir 30 Kg Sabu ke Jambi Terungkap, Polda Riau Ringkus Pelaku di Tol Bathin Solapan

Baca juga: Wanita di Jambi Nekat Gadaikan Motor Rental, Kini Ditangkap Polsek Kota Baru

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.