Masih Ingat Mbak Ita Eks Wali Kota Semarang Ditangkap KPK karena Korupsi? Begini Penampilan Anyarnya
December 24, 2025 11:51 AM

 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Peringatan Hari Ibu di Lapas Perempuan Klas IIA Wanita Semarang berlangsung istimewa dengan digelarnya Fashion Show Batik Nusantara bertajuk “Benang Cinta Ibu dari Balik Tangan yang Menguatkan”.

Kegiatan tersebut dirangkai dengan peluncuran sekaligus lelang Mahakarya Lapas Perempuan Semarang, Senin (22/12/2025).

Agenda ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Ibu ke-97, sekaligus menjadi wujud pembinaan kemandirian bagi warga binaan perempuan melalui pengembangan karya kreatif berbasis wastra nusantara.

Melalui kegiatan tersebut, warga binaan didorong untuk menyalurkan potensi dan keterampilan seni yang bernilai ekonomi.

Peragaan busana menampilkan berbagai koleksi batik hasil kolaborasi antara warga binaan dengan pengrajin batik serta desainer profesional.

Acara ini turut mendapat dukungan dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan sejumlah praktisi industri fashion nasional, sehingga karya yang ditampilkan memiliki kualitas artistik tinggi.

Sejumlah tokoh turut ambil bagian dalam peragaan busana tersebut, di antaranya mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Sosok yang akrab disapa Mbak Ita itu tampil di atas panggung mengenakan busana batik sambil membentangkan kain batik hijau bermotif khas di belakangnya.

Fashion show ini juga dihadiri Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Baca juga: Begini Penampakan Bus Rosalia Indah Tabrak Truk di Kebumen, Sopir Hendro Wahyudiono Tewas

Baca juga: Natal 2025 di Gereja Katedral Purwokerto Gaungkan Penguatan Keluarga Sekaligus Tobat Ekologis

Baca juga: Sumiani Ceritakan Detik-detik Backhoe Terguling Terjun Bebas Masuk Sungai di Banyubiru Semarang

Ia menilai acara ini bukan sekadar peragaan busana, melainkan sarat nilai kemanusiaan karena mampu menghadirkan ruang ekspresi dan harapan bagi warga binaan.

Di balik tembok lembaga pemasyarakatan, karya-karya batik yang ditampilkan mencerminkan ketekunan, kreativitas, serta makna cinta seorang ibu, yang menjadi tema utama dalam peringatan Hari Ibu tahun ini.

“Ini adalah acara yang luar biasa. Sebuah peragaan busana yang bergengsi, dengan para desainer berkualitas, namun memiliki pesan sosial yang sangat kuat.

Di sinilah kita melihat bagaimana rasa cinta kepada ibu dan sesama diwujudkan melalui karya, empati, dan keberpihakan,” ungkap Agustina dalam keterangannya, Selasa (23/12).


Acara ini juga dihadiri oleh mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Pupayoga.  

Ia menegaskan, masa lalu tidak seharusnya menjadi penghalang bagi perempuan untuk bangkit dan berkontribusi.


“Masa lalu jadikan pembelajaran, hari ini dijalani sebagai kehidupan, dan masa depan harus tetap menjadi harapan.

Peranan perempuan, termasuk ibu-ibu warga binaan, tetap dibutuhkan dalam pembangunan bangsa dan negara,” lanjutnya.


Lebih lanjut, Agustina juga mengapresiasi jajaran Lapas Perempuan Klas IIA Wanita Semarang yang dinilai berhasil membangun ekosistem pembinaan yang aman, nyaman, dan produktif.

Lingkungan tersebut mendorong warga binaan untuk terus berkarya, meningkatkan keterampilan, serta mempersiapkan diri untuk kembali ke tengah masyarakat.


“Saya melihat ada harapan besar di tempat ini. Ketika warga binaan diberikan ruang untuk berkreasi dan dihargai karyanya, maka mereka akan lebih siap, baik secara mental maupun keterampilan terutama saat nanti kembali ke masyarakat,” tambahnya.


Rangkaian acara juga diisi dengan peluncuran dan lelang mahakarya berupa batik masterpiece karya warga binaan, di antaranya motif Batik Malini Padma dan Bunga Teratai.

Lelang ini menjadi simbol kepercayaan sekaligus bentuk dukungan nyata terhadap proses pembinaan dan kemandirian ekonomi warga binaan.


Momentum peringatan Hari Ibu ke-97 semakin memperkuat makna kegiatan ini sebagai penghormatan terhadap peran perempuan dan ibu sebagai sumber kekuatan, kasih sayang, serta ketangguhan.

Agustina pun menyampaikan penghargaan kepada seluruh perempuan hebat yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini.


“Selamat Hari Ibu ke-97. Ibu-ibu yang menginisiasi, mengkreasi, dan menyukseskan acara ini adalah perempuan-perempuan hebat.

Terima kasih atas dedikasi, ketulusan, dan karya yang menginspirasi,” tutupnya.


Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Semarang berharap kolaborasi lintas sektor antara lembaga pemasyarakatan, desainer, pelaku seni, dan pemerintah dapat terus berlanjut, guna memperkuat pembinaan, pemberdayaan perempuan, serta mewujudkan Kota Semarang yang inklusif, humanis, dan berkeadilan. (idy)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.