UNTS Semarang Miliki Nursing Anne Simulator, Mahasiswa Keperawatan Dilatih Hadapi Pasien Nyata
December 24, 2025 11:51 AM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Universitas Telogorejo Semarang (UNTS) kembali menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan mutu pendidikan kesehatan dengan menghadirkan Nursing Anne Simulator, manekin simulasi keperawatan berteknologi tinggi yang didatangkan langsung dari Jerman.

Simulator ini memiliki nilai investasi lebih dari Rp2 miliar untuk satu unit dan menjadi salah satu fasilitas pembelajaran keperawatan paling canggih di Jawa Tengah. 


Keberadaannya ditujukan untuk mendukung pembelajaran praktik mahasiswa agar lebih siap menghadapi kondisi nyata di rumah sakit.


Kepala Lembaga Mahasiswa Alumni Dan Kerjasama Universitas Telogorejo Semarang, Ns Bagus Ananta Tanujiarso, M.Kep, menjelaskan Nursing Anne Simulator dirancang menyerupai manusia secara realistis, baik dari segi bentuk tubuh maupun respons fisiologis.


“Simulator ini kami hadirkan untuk membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan klinisnya.

 Jadi bukan hanya paham teori, tapi juga tahu bagaimana kondisi riil pasien di lapangan dan bagaimana penanganannya,” ujar Bagus, Rabu (24/12/2025).

Baca juga: Begini Penampakan Bus Rosalia Indah Tabrak Truk di Kebumen, Sopir Hendro Wahyudiono Tewas

Baca juga: Natal 2025 di Gereja Katedral Purwokerto Gaungkan Penguatan Keluarga Sekaligus Tobat Ekologis

Baca juga: Sumiani Ceritakan Detik-detik Backhoe Terguling Terjun Bebas Masuk Sungai di Banyubiru Semarang


Bagus yang juga sebagai Dosen Keperawatan itu mengatakan alat simulasi tersebut digunakan oleh seluruh jenjang pendidikan keperawatan di UNTS, mulai dari mahasiswa D3 Keperawatan, S1 Keperawatan, hingga pendidikan profesi Ners.


Kehadiran simulator ini sangat mendukung proses pembelajaran praktik, terutama sebelum mahasiswa diterjunkan langsung ke rumah sakit.


Nursing Anne Simulator memiliki berbagai fitur canggih yang menyerupai fungsi tubuh manusia.


Mulai dari pupil mata yang dapat diatur, kelopak mata yang bisa berkedip, hingga ekspresi mata yang bisa menutup sebagian dan kembali terbuka. 


Simulator ini juga dapat mengeluarkan suara, seperti batuk dan napas, serta memperlihatkan gerakan kembang-kempis dada layaknya pasien bernapas normal maupun tidak normal.


Tak hanya itu, mahasiswa dapat mempraktikkan berbagai tindakan keperawatan, seperti pemasangan selang makan, alat bantu napas endotracheal tube (ETT), hingga trakeostomi. 


Di bagian dalam tubuh simulator juga dapat diatur cairan menyerupai isi lambung, sehingga saat mahasiswa melakukan prosedur tertentu, cairan tersebut dapat keluar seperti pada manusia.


“Kalau mahasiswa praktik pemasangan selang makan dan masuk ke saluran pencernaan, nanti cairannya bisa keluar. Jadi benar-benar seperti kondisi pasien manusia,” jelas Bagus.


Fitur lain yang tak kalah penting, Nursing Anne Simulator juga memungkinkan mahasiswa mendengarkan suara jantung normal maupun abnormal, suara paru, serta suara lambung.


Simulator ini juga dapat digunakan untuk latihan pemasangan kateter urin, lengkap dengan keluarnya cairan menyerupai urine jika prosedur dilakukan dengan benar.


Selain itu, mahasiswa dapat melakukan suntikan dan pengambilan darah, dengan cairan yang menyerupai darah manusia. Untuk latihan dasar, simulator ini juga dilengkapi nadi yang bisa dirasakan, dengan frekuensi detak yang dapat diatur sesuai skenario pembelajaran.


“Mahasiswa bisa menghitung denyut nadi selama satu menit, lalu kami cocokan dengan setting yang sudah diatur. Dari situ bisa diketahui apakah pemeriksaannya sudah benar atau belum,” ungkapnya.


Dengan fasilitas ini, proses pembelajaran praktik di UNTS menjadi lebih aman, terkontrol, dan mendekati kondisi nyata, tanpa risiko terhadap pasien sesungguhnya. 


Mahasiswa diharapkan lebih percaya diri dan kompeten saat memasuki dunia kerja.


Universitas Telogorejo Semarang menegaskan, penguatan fasilitas laboratorium seperti Nursing Anne Simulator merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mencetak perawat yang profesional, terampil, dan berdaya saing, sesuai standar pelayanan kesehatan nasional maupun internasional.


Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi UNTS sebagai universitas kesehatan unggulan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi pendidikan dan kebutuhan dunia layanan kesehatan. (Rad)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.