Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Penanganan jembatan ambruk yang menghubungkan Desa Bringsang dan Desa Aenganyar, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep mulai menemukan titik terang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memastikan perbaikan jembatan tersebut akan dibiayai melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Infrastruktur penghubung antardesa itu rencananya akan dibangun kembali secara permanen.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Sumenep, Salamet Supriyadi mengatakan bahwa kepastian pendanaan telah diperoleh, meski waktu pelaksanaan pembangunan masih menunggu keputusan lebih lanjut.
"Pendanaannya nanti menggunakan BTT. Untuk pembangunan jembatan permanen, kebutuhan anggarannya sekitar Rp 750 juta," ujar Supriyadi pada Rabu (24/12/2025).
Baca juga: Jembatan Penghubung Bringsang-Aenganyar Ambruk, Perbaikan Terancam Molor Lama
Meski demikian, Supriyadi menyebut pembangunan jembatan tersebut belum bisa dipastikan kapan akan dimulai.
Namun, ia memastikan pengerjaan akan masuk pada tahun anggaran 2026.
"Kami masih menunggu kabar dari TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) terkait proses selanjutnya," katanya.
Menurut Supriyadi, ambruknya jembatan di Pulau Gili Genting tersebut disebabkan faktor usia.
Berdasarkan prasasti yang ada, jembatan itu dibangun pada tahun 1987.
"Kalau dilihat dari prasastinya, kerusakan terjadi karena usia jembatan sudah cukup tua. Jadi perbaikannya harus dilakukan secara total," jelasnya.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Sumenep, M. Muhri meminta agar pembangunan jembatan tersebut segera direalisasikan.
Ia menilai keberadaan jembatan sangat vital bagi aktivitas dan mobilitas masyarakat setempat.
"Kami mendorong Pemkab Sumenep agar pembangunan jembatan ini dipercepat, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tegas politisi DPC PKB Sumenep ini.