TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat khususnya Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bersinergi dengan Polri untuk menjaga kamtibmas khususnya mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Permintaan itu disampaikan Kapolri saat memimpin langsung Apel Kebangsaan 10.000 Banser dan Anugerah Kemanusiaan bertajuk “Harmoni Bangsaku, Lestari Alamku” di Halaman Masjid Syarif Abdurachman, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (23/12/2025).
Acara dirangkaikan dengan Pelepasan Banser Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Penganugerahan Kemanusiaan Riyanto Award 2025, Doa untuk Bangsa, Haul Gus Dur, dan diakhiri dengan Ziarah Akbar Makam Sunan Gunung Jati.
Turut mendampingi Kapolri jajaran pejabat utama Mabes Polri, yakni Kabaintelkam Polri Komjen Pol Yuda Gustawan, Kadivpropam Polri Irjen Pol Abdul Karim, serta Kadivhumas Polri Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho.
Hadir pula Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan, dan Danrem 063/Sunan Gunung Jati Kolonel Inf Hista Soleh Harahap.
Sebagai tuan rumah hadir Ketum PP GP Ansor H Addin Jauharudin, Sekjen PP GP Ansor H Rifqi Al Mubarok, Kasatkornas Banser Muhammad Syafiq Syauqi.
Turut hadir dalam acara para ulama, pengasuh pondok pesantren se wilayah III Cirebon: pesantren Babakan Ciwaringin, Arjawinangun, Balerante, Susukan, Buntet Pesantren, dan para sesepuh GP Ansor Banser.
Dalam acara apel akbar tersebut, diberikan pula anugerah “Riyanto Award” kepada mereka yakni Kategori Banser dan Umum.
Dari Banser adalah Akhmad Gozali(Banser Kalimantan Selatan), Kolil (Banser Kabupaten Malang), Pengukir Gading (Banser Bali), Empur Banser (Kabupaten Bandung), Kasman (Banser Kabupaten Kebumen), Agustiya Deni (Banser Surabaya), M Nur Akhwat (Banser Lampung), David Tri Hartono (Banser Banyumas) dan Budi Raharjo (Banser Sleman, Yogyakarta). Dari kategori umum adalah, Hasbollah Toisuta (Ketua Yayasan Sombar Negeri Maluku), Pelita Padang dan AKP Yuliyanto (Kapolsek Ngaglik Yogyakarta).
Baca juga: Cerita Kapolsek Ngaglik AKP Yulianto Terima Anugerah Riyanto Award
Apel Kebangsaan menandakan kesiapsiagaan Banser dalam mendukung pengamanan perayaan Nataru.
Untuk diketahui, GP Ansor mengerahkan 11.135 personel Banser dari Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang siap bersinergi dengan Polri, TNI, serta unsur terkait lainnya guna menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan masyarakat.
Dalam amanatnya, Kapolri menegaskan bahwa Apel Kebangsaan Banser bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum strategis yang mencerminkan komitmen Banser untuk terus menjaga persatuan, keamanan, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kapolri juga menekankan peran strategis Banser dalam pengamanan momentum akhir tahun.
Menurutnya, keterlibatan Banser merupakan bagian penting dari upaya bersama menjaga stabilitas keamanan dan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat.
“Banser memiliki peran strategis dalam berbagai elemen penting, salah satunya dalam pelaksanaan operasi pelayanan kemanusiaan serta pengamanan Natal dan Tahun Baru,” ujar Kapolri.
Kapolri menegaskan bahwa Banser merupakan bagian penting dalam mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita.
“Selain menjaga stabilitas keamanan, persatuan bangsa dan ketahanan nasional, rekan-rekan Banser juga bisa mengisi berbagai program, mulai dari ekonomi, lapangan kerja, pendidikan, hingga program peningkatan SDM,” ujar Kapolri.
Banser, lanjut Kapolri, merupakan simbol nyata dari Islam moderat yang inklusif dan rahmatan lil alamin.
Menurutnya, sejarah telah mencatat peran Banser dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan, menjaga lahirnya Pancasila dan UUD 45 serta Bhinneka Tunggal Ika.
“Sampai saat ini teman-teman Banser terus berada di garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kapolri seraya berpesan agar peran strategis Banser terus dijaga, dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjaga Indonesia tercinta.
Pada kesempatan tersebut, Kapolri juga melakukan penyematan rompi Banser Lalu Lintas (Balantas) secara simbolis, sekaligus menyerahkan Anugerah Keberagaman dan Kemanusiaan “Riyanto Award” 2025 kepada para penerima sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan, kerukunan, dan kebangsaan.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara Polri, Banser, TNI, dan seluruh elemen masyarakat diharapkan semakin kuat dalam memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berlangsung aman, damai, dan kondusif, sekaligus memperkokoh komitmen kebangsaan dan toleransi di tengah keberagaman Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketum GP Ansor H Addin Jauharudin mengatakan bahwa kegiatan apel akbar merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Ada sejumlah agenda yang kemudian disatukan dalam suatu momentum.
“Kebetulan bulan Desember ini ada haulnya Gus Dur, orangtua kita, panutan kita yang wafat bulan Desember. Kedua adalah sahabat kita, teladan kita pahlawan kita, Riyanto yang juga wafat pada 25 Desember 2002, hari ini abah dan adiknya Alhamdulillah juga hadir. Desember ini, selain Natal dan Tahun baru kita juga ada anugerah kemanusiaan, dan ziarah akbar ke Makam Sunan Gunung Jati,” jelasnya.
Kepada pasukan para Banser, Gus Addin meminta seluruhnya harus solid, rapi, dan disiplin.
“Saya tidak ingin ada satu pun kader keluar dari barisan Gerakan Pemuda Ansor,” tandasnya.
Ia mengingatkan bahwa apa yang dilakukan hari ini tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan alm KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang sepanjang hidupnya mendedikasikan bakti dan karyanya demi persatuan Indonesia.
“Usaha kita hari ini juga tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan sahabat kita Riyanto yang telah membawa bom dari dalam gereja untuk dibawa keluar agar seluruh jemaat malam itu selamat, dan beliau merelakan diri tubuhnya tercabik-cabik begitu pun dengan seragam Banser kebanggaannya,” ucapnya.
“Ini bukan untuk kita ratapi, kita tangisi, atau kita sedihi. Tapi catat baik-baik. Ini yang harus kita pegang. Warisan beliau, amanah beliau, prinsip beliau bahwa sampai kapan pun selama Indonesia berdiri, Republik berdiri, tugas Banser adalah jihad menjaga keamanan dan ketertiban, dan jihad menjaga kebhinnekaan negeri tercinta ini.”
“Dalam diri kita ada darah, dalam diri kita ada urat nadi, dalam diri kita ada nyawa. Dan nyawa Indonesia adalah keberagaman, urat nadi kita adalah pergerakan. Oleh karena itu jangan pernah lepas dari seluruh spektrum perjuangan diri kita," sambungnya.
Terakhir Gus Addin mengungkapkan bahwa Banser punya sayap lengkap, sebanyak 8 satuan.
Setidaknya seribu anggota Bagana dari Riau, Sumsel, dan Lampung telah diterjunkan 3 minggu terakhir ini untuk membantu para korban bencana banjir di Aceh, Sumatra, dan Sumbar.
“Mohon Bapak Kapolri, dari delapan satuan ini yang relevan dengan Polri bisa bersinergi untuk pelatihan maupun praktik lapangan. Mohon dibimbing dan kemudian dikolaborasikan dan anggap sebagai bagian dari Polri dalam menjaga dan mengendalikan ketertiban dalam masyarakat,” ujarnya. (*)