TRIBUNMANADO.CO.ID – Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) patut berbangga.

Dua sosok pendidik, Asdar Sandawan, S.Pd (Guru SMP Negeri Satap 15 Bolmut) dan Since Ibrahim, S.Pd (Guru SD Negeri 3 Pinogaluman), jadi wakil Sulawesi Utara ke panggung internasional dalam ajang Puisi Etnik Nusantara ASEAN. 

Kegiatan ini berlangsung di Jambi, 20–21 Desember 2025.

Perhelatan besar yang mempertemukan penyair dari berbagai penjuru Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara ini berhasil mencatatkan prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia (MURI).

Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi para sastrawan dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan sastra etnik.

Dalam ajang tersebut, Asdar dan Since tampil dengan membawakan puisi etnik yang kental akan nilai budaya lokal dan pesan persatuan dalam bingkai kebhinekaan.

Kehadiran mereka membuktikan bahwa tenaga pendidik memiliki peran penting dalam menghidupkan kembali kearifan lokal melalui media edukatif seperti sastra.

Asdar Sandawan menyampaikan rasa syukur atas pencapaian para penulis puisi etnik ini.

Ia menekankan bahwa dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan acara ini.

“Penghargaan dari MURI ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berkarya dan mengangkat identitas budaya daerah agar tetap hidup dan dikenal luas,” ujar Asdar sebagaimana rilis yang diterima TribunManado, Rabu (24/12/2025).

Selama dua hari, acara tidak hanya diwarnai dengan pembacaan puisi, tetapi juga menjadi wadah dialog budaya lintas negara. 

Forum ini menjadi ruang bagi para penyair untuk bertukar gagasan dan memperkuat jaringan kebudayaan antarwilayah di ASEAN.

Dengan diraihnya penghargaan MURI tersebut, para penulis puisi etnik Nusantara ASEAN diharapkan terus berperan aktif dalam menjaga warisan budaya melalui karya sastra.

Juga diharapkan menginspirasi generasi muda untuk mencintai bahasa, sastra, dan budaya daerah sebagai bagian dari jati diri bangsa.