Bupati Bingung Ibu Hamil Hendak Lahiran Ditandu Warga Seberangi Sungai, Padahal Ada Jembatan
December 25, 2025 01:04 PM

TRIBUNJATIM.COM - Video sejumlah warga yang terlihat menyeberangi sungai sambil menggotong tandu terbuat dari bambu dan sarung, viral di media sosial Instagram, X, Facebook, belum lama ini.

Dalam video berdurasi 1 menit 6 detik yang viral di media sosial, memperlihatkan lima orang laki-laki sedang membawa tandu darurat menyeberangi aliran sungai keruh kecokelatan.

Kemudian di sekitar lokasi ada beberapa orang yang kebetulan melintas dan menggunakan sepada motor trail ikut membantu sampai ke tepi sungai.

Baca juga: Gegara Telur Asin di Warteg, Pelanggan Diintimidasi Ormas Ngaku Aparat, Keluarganya Dikepung

Di dalam tandu terdapat seseorang yang hendak melahirkan.

Dalam video tersebut juga memperlihatkan ada dua orang ibu-ibu yang masing-masing menggendong balita ikut menyeberangi sungai sambil menenteng tas. 

Adapun video tersebut diunggah di akun X @Jateng_Twit dan menyertakan caption atau status yang ditujukan kepada Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman.

Dalam postingan, tertulis keterangan Dusun Karangsari yang berada di wilayah Desa Wotgalih merupakan salah satu daerah terisolasi di Kabupaten Tegal.

Dusun yang terletak di sisi paling utara Kecamatan Jatinegara ini telah lama dikenal sebagai wilayah terpencil.

Pedukuhan Karangsari berada di tengah kawasan hutan jati dan terpisah oleh Sungai Logeni yang menjadi batas alam dengan desa tetangga.

Kondisi geografis tersebut menyebabkan akses transportasi dan layanan publik sangat terbatas, terutama saat musim hujan.

Video memperlihatkan seorang pasien yang hendak melahirkan yang harus ditandu secara manual oleh warga dan relawan untuk mendapatkan penanganan medis.

Di akhir tulisan terdapat tagging atau disertakan nama perekam video yakni Wildan Ariefin. 

Tribun Jateng menginformasi video viral tersebut kepada Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, saat ditemui di Kantor Perumda Air Minum Tirta Ayu, pada Rabu (24/12/2025).

Bupati Ischak menjelaskan, sebelum video viral menyebar secara cepat, Pemerintah Kabupaten Tegal sudah melakukan berbagai upaya dan berkolaborasi dengan Kodim 0712 Tegal. 

Kolaborasi yang dilakukan yaitu melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) bersumber dari APBD Kabupaten Tegal dengan membangun Jembatan Merah Putih.

Dikatakan Bupati Ischak, Jembatan Merah Putih yang dibangun menghubungkan Dukuh Karangsari, Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, dengan Pedukuhan Cipero, Desa Kedungjati, Kecamatan Warureja.

Bahkan Ischak bercerita, sebelum menjabat Bupati Tegal, dirinya pernah berpartisipasi mendatangkan alat berat untuk membuka akses jalan.

Selain itu swadaya lainnya yang dilakukan Pemkab Tegal sekitar tiga bulan lalu menyumbang sebesar Rp30 juta.

"Kami (Pemkab Tegal) ada keterbatasan tidak bisa membangun akses jalan di wilayah tersebut karena masuk jalan Perhutani," terang Bupati Ischak pada Tribun Jateng.

"Lokasinya berada di akses jalan Perhutani dan ini yang menjadi kendala. Tapi kami tidak berdiam diri dan terus melakukan upaya untuk membuka akses jalan," imbuhnya.

Baca juga: Ibu-ibu Maki Penumpang yang Enggan Beri Kursi di Bus, Marah Gegara Tak Bisa Duduk: Ga Punya Adab

Bupati Ischak menyebut, dirinya juga merasa bingung dan bertanya-tanya.

Kenapa masyarakat desa setempat lebih memilih menyeberangi sungai padahal sudah dibuatkan jembatan.

Mengenai fenomena tersebut, Bupati Ischak menuturkan pihaknya sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal untuk mengkaji kenapa masyarakat lebih memilih menyeberangi sungai dari pada lewat jembatan.

Apakah karena alasan jarak yang ditempuh lebih dekat jika melalui sungai daripada jembatan atau bagaimana.

Bupati Ischak menegaskan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu.

"Saya juga sedang mencari kendaraan seperti Tossa roda tiga untuk bisa digunakan warga, mengingat akses jembatannya hanya bisa dilewati kendaraan kecil."

"Ya istilahnya ambulans darurat bagi warga. Jadi tidak terkesan warga sangat menderita karena sampai digotong menggunakan tandu melewati sungai."

"Melihat video tersebut ya Pemkab Tegal sangat prihatin karena masih ada warga yang kondisinya demikian."

"Tapi intinya kalau masuk jalan Kabupaten Tegal ya pasti akan kami selesaikan," ungkap Bupati Ischak.

Kejadian lainnya

Di Jawa Timur, video seorang wanita akan melahirkan ditandu dengan kursi oleh belasan warga, juga viral di media sosial.

Diperkirakan ibu hamil dan hendak melahirkan tersebut merupakan warga Kecamatan Tamankrocok, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Dalam video terlihat ibu hamil ditandu tersebut terbujur lemah mengenakan daster hitam di atas kursi berwarna merah.

Sementara sejumlah lelaki menandu kursi tersebut dengan dua bambu di ke dua sisi.

Beberapa orang lainnya berjalan mengiringi, ada yang membawa payung, ada yang berkendara roda dua.

Terlihat ambulans telah bersiap menunggu pasien.

PASIEN - Tangkapan layar pasien hendak melahirkan terbujur lemah mengenakan daster hitam di atas kursi berwarna merah ditandu  kursi dengan dua bambu di ke dua sisi, pada Rabu (22/10/2025).
Tangkapan layar pasien hendak melahirkan terbujur lemah mengenakan daster hitam di atas kursi berwarna merah ditandu kursi dengan dua bambu di kedua sisi, Rabu (22/10/2025). (ISTIMEWA)

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Agus Winarno, pasien tersebut bernama Novi Oktavia (19), warga RT 8 RW 3 Dusun Petung, Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok.

Pasien terpaksa ditandu oleh warga dari rumahnya menuju ambulans di Ponkesdes Kemuning di Desa Kemuning, Kecamatan Tamankrocok, karena merupakan desa terdekat dengan Dusun Petung.

Penyebabnya karena jalan setapak, tak bisa dilalui roda empat.

Dusun tersebut terletak di paling ujung dengan medan yang sulit ditempuh dan berada di atas pegunungan.

Transportasi yang bisa mengakses lokasi hanya sepeda motor dan kuda.

"Kondisinya ditandu dari rumah dusun Petung ke Ponskesdes Kemuningan," ujarnya.

Ia menerangkan, setelah dibawa ke Puskesmas dan dilakukan observasi kondisi pasien hendak melahirkan dengan kondisi sudah bukaan 7.

Pasien kemudian langsung dirujuk ke RSUD dr Koesnadi.

"Jadi hari ini posisi yang bersangkutan ada di RSUD dr Koesnadi," jelas Agus.

Baca juga: Warga Marah Hanya Dapat Bantuan Beras 10 Kg, Kades Bantah Sembunyikan: Kalau Dipotong Memang Iya

Dia menerangkan, pasien yang sedang hamil anak pertama itu selama ini rajin periksa ke Puskesmas dengan didampingi oleh kader dan keluarga.

Namun, Rabu (22/10/2025) kemarin, sekitar pukul 10.45 WIB, kader menginformasikan ke bidan di poli klaster 2 bahwa pasien mau melahirkan sudah dalam perjalanan ke Puskesmas dengan ditandu masyarakat.

"Akhirnya Bikor langsung koordinasi dengan team bidan induk dan bidan wilayah, serta lapor Kapus untuk menjemput pasien di Desa Kemuningan," jelasnya.

Diakui Agus, selama ini tenaga kesehatan di Puskesmas Taman Krocok dan Ponkesdes Kemuningan selalu mendatangi dusun tersebut jika ada pasien kritis.

Beberapa bulan lalu contohnya, saat ada warga hendak melahirkan jam delapan malam, tim nakes pun berangkat mengendarai roda dua.

"Pak Kapus saya lihat naik trail ke sana, kalau kendaraan roda empat itu tak mampu," ujarnya.

Agus menunjukkan video nakes dan seorang dokter sekitar delapan bulan lalu, saat mendatangi Dusun Petung.

Terlihat jalan di tengah hutan di sisi kanan tebing dengan banyak pohon, dan di sisi kiri jurang.

Diketahui, jarak dari Dusun Petung, Desa Kretek, menuju Desa Kemuningan, sekitar 2 KM.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.