Libur Nataru, Penumpang Dokar Wisata di Denpasar Bali Masih Sepi
December 25, 2025 02:03 PM

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meski libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), namun penumpang dokar wisata di Denpasar dalam kondisi sepi.

Bahkan kusir dokar menyebut penumpang tak seramai tahun lalu.

Hal itu diakui oleh Nengah Saba, salah satu kusir dokar wisata yang sedang mangkal di Jalan Kaliasem, Bali, Kamis 25 Desember 2025.

Sejak pukul 08.00 hingga 11.00 Wita, dirinya baru mengantar satu kali penumpang.

Baca juga: Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru di Bali, 11 Persen Usaha Tak Penuhi Ketentuan Peredaran

"Sepi memang, tak seperti tahun lalu. Dua hari lalu dari pagi sampai sore cuma nganter empat kali," ungkap pria yang tinggal di Subak Dalem.

Menurutnya, saat libur Nataru tahun lalu, dalam sehari ia bisa mengantar tujuh kali wisatawan keliling Denpasar.

"Kalau memang sepi, mungkin jam 2 pulang. Jam 8 mulai keluar," paparnya.

Namun baginya, sejak tahun 1974 jadi kusir dokar, semakin hari penumpang semakin menurun.

Awalnya, ia nangkring di Pasar Badung, mengantarkan warga yang berbelanja di Pasar Badung atau pun pedagang yang ke pasar maupun pulang dari pasar.

"Dulu kan beda, Pasar Badung mulai buka jam 7 sampai jam 5 sore. Saat itu memang ramai pengguna dokar," papar lelaki yang telah merantau ke Badung (saat ini Denpasar) sejak 1971 ini.

Dan usai Covid, barulah dirinya menjadi kusir dokar pariwisata.

Lewat program dokar gratis dari Dinas Pariwisata Denpasar, ia kemudian bergabung bersama 7 kusir dokar lainnya.

Namun saat akhir tahun, program dokar gratis berhenti dan dilanjutkan Februari 2026 mendatang jika dilanjutkan.

Oleh karena itu, dirinya pun secara mandiri menarik dokar selama program tersebut belum dimulai lagi.

Adapun tarif untuk naik dokar ini yakni Rp 100 ribu dengan rute memutar kawasan Jalan Gajah Mada.

Untuk sekali memutar, dokar bisa ditumpangi oleh empat orang.

"Sekali memutar 100 ribu berapa pun penumpangnya dan maksimal empat. Kalau misalnya sepi dari pagi, ada yang menawar lebih murah saya layani," papar pria asal Gegelang Karangasem ini.

Dirinya pun menambahkan jika tarif tersebut akan menyesuaikan dengan tujuan penumpang.

"Biasanya yang naik dokar kebanyakan keluarga yang mengajak anak. Anaknya yang minta naik dokar," katanya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.