Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok
TRIBUNPALU.COM, TOUNA - Nelayan Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, kecewa atas laporan yang dilayangkan DPRD ke Polres.
Laporan itu dimohonkan sekretariat DPRD Tojo Una-una ke Polres atas perusakan sejumlah kaca jendela dan pot bunga.
Diketahui, unjuk rasa rasa itu sebagai bentuk protes Nelayan setempat atas adanya aktivitas Survei Seismik 3D Gorontalo Offshore.
Atas laporan itu, Nelayan Kabupaten Tojo Una-una menyampaikan tiga poin pernyataan sikap kepada TribunPalu.com, Kamis (25/12/2025), yaitu :
1. Dugaan kriminalisasi yang dilakukan pemerintah dan DPRD Touna terhadap masyarakat terkhususnya masyarakat nelayan, kami anggap sebagai bentuk ketidakberpihakan pemerintah dan dewan perwakilan terhadap rakyatnya.
2. Kami mengecam adanya tuduhan kepada Kami, bahwa kami bukan Nelayan yg berasal dari masyarakat Tojo Una-una. Tuduhan tersebut bentuk dari fitnah. Padahal selama ini kami memberikan kontribusi besar kepada daerah yg berasal dari hasil aktivitas kami sebgai nelayan yang bertempat tinggal di Kabupaten Tojo Una-una.
Baca juga: Tolak Survei Seismik, Nelayan Pecahkan Kaca Jendela Kantor DPRD Tojo Una-una
3. Kami menolak dan kecewa terhadap pemerintah atas laporan sekretaris dewan terhadap Nelayan. Kerusakan fasilitas di DPRD adalah spontanitas kami akibat statment dari Ketua DPRD yang menolak aksi tersebut dan itu melukai hati kami sebagai rakyat.
Perwakilan tim Satgas Penyelesaian Konflik Agraria (PKA) Sulteng, Noval A Saputra mengatakan, saat ini Koorlap aksi dilaporkan ke Polres Tojo Una-una.
Laporan itu atas tuduhan menghasut perusakan kantor DPRD Tojo Una-una.
"Saya masuk tim pos bantuan hukumnya karena Korlapnya sekarang dilaporkan di Polres," kata Noval kepada TribunPalu.com, Kamis (25/12/2025).
Noval juga menegaskan bahwa akan ada gelombang besar dari masyarakat apabila terjadi kriminalisasi kepada kawan mereka yang dilaporkan.(*)